Sosok Dobrak Arter Mantan Atlet Tinju Malang Jadi Jukir Hidup Pas-pasan, Dapat Bantuan Bedah Rumah

SURYAMALANG.COM, - Inilah sosok Dobrak Arter mantan atlet tinju nasional asal Malang jadi jadi juru parkir alias jukir dan hidup pas-pasan. 

Dobrak Arter yang dulu pernah mengharumkan nama Bangsa itu bahkan punya rumah yang kondisinya sudah tidak layak huni. 

Hal tersebut lantas menjadi perhatian Pemkot Malang yang akan segera melakukan bedah rumah sehingga Dobrak Arter bisa tinggal di tempat yang layak.

Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat bersama sejumlah komunitas juga datang langsung melihat kondisi rumah Dobrak Arter.

Rumah Dobrak Arter tersebut terletak di Jalan IR Rais Kelurahan Tanjungrejo, Kecamatan Sukun, Malang. 

"Kami sudah lama mendapat informasinya, hanya saja sebuah bantuan harus jelas status kepemilikan dan tanahnya. Baru setelah semuanya jelas, kami bisa beraksi," ujar Wahyu Hidayat pada Minggu (5/5/2024).

Baca juga: Misi Timnas Indonesia U-23 Lolos ke Olimpiade Paris 2024, Shin Tae-yong Minta Dukungan Rakyat Korea

Wahyu Hidayat menjelaskan, rumah yang akan dibedah atau diperbaiki ini sudah lama tidak ditempati oleh Dobrak Arter.

Selain kondisi rumahnya sudah tua, Dobrak Arter tidak memiliki finansial yang cukup untuk merawatnya.

Oleh sebab itu, Dobrak Arter dan keluarganya memilih untuk mengontrak sebuah rumah sederhana.

Bergerak dari hal tersebut, Pemkot Malang melalui Baznas Kota Malang beserta beberapa komunitas seperti Indonesia Damai, RMR (Rumah Makan Rakyat), Rumah Sosial, KONI Kota Malang, relawan-relawan dan beberapa pihak lainnya menggalang bantuan bedah rumah untuk Dobrak Arter.

"Untuk tahapan perbaikannya, nanti dari bagian atap dan genteng. Kemudian, baru ke bagian bawah dan lainnya," tambah Wahyu Hidayat. 

Sebagai informasi, untuk tahap pertama bedah rumah, didukung penuh oleh Baznas Kota Malang.

Lalu tahap selanjutnya, dimasukkan dalam program reguler Bedah Rumah Pemkot Malang.

Baca juga: Berita Arema Hari Ini Populer: Rekor Gol Era Widodo Terbaik, Pemain Putri di Piala Asia U-17 Wanita

Dobrak Arter pun mengaku berterima kasih sekaligus terharu atas kepedulian dan bantuan yang diberikan oleh Pemkot Malang bersama sejumlah komunitas ini.

Pria yang memiliki nama asli Wicahyono ini mengaku, Ia beserta tiga anggota keluarganya terpaksa mengontrak sebuah rumah di Kasin.

Hal itu dilakukan sebab rumah yang sempat dihuni Dobrak Arter tersebut sudah tidak layak huni.

"Ini sudah empat tahun (rumahnya rusak), karena rumah sudah tua. Alhamdulillah, saya berterima kasih atas perhatian dan bantuan bedah rumah ini," pungkasnya.

Sosok Dobrak Arter

Melansir berbagai sumber, Dobrak Arter merupakan petinju nasional sejak 1993 hingga 2019.

Dobrak Arter kelahiran Malang berdarah Ambon itu memulai karir profesional sebagai petinju sejak bergabung di sasana Sawunggaling Boxing Camp Surabaya.

Selama jadi petinju dan menjalani banyak pertandingan, Dobrak Arter berhasil meraih catatan mentereng sebagai juara mulai kelas terbang sampai kelas ringan. 

Dari 90 pertandingan, Dobrak Arter berhasil mencatatkan 52 kemenangan KO dan 10 kali kalah.

Baca juga: Daftar Pilihan Pelatih untuk Arema FC Pengganti Widodo Cahyono Putro, Rekrut Mantan Atau Orang Baru

Selain itu, Dobrak Arter juga pernah mendapatkan gelar WBF Interkonental, gelar Asia Pasific, dan gelar PABA serta berbagai gelar nasional.

Sejumlah pertandingan internasional di berbagai negara juga sudah pernah dijalani Dobrak Arter seperti di Afrika, China, RUsia, Jepang, Australia, dan Thailand.

Pria kelahiran 5 Juni 1974 ini pernah meraih sabuk emas kelas ringan yunior 58,9 kilogram pada pertandingan tinju profesional Inra Super Fight 2010 di GOR Hayam Wuruk, Surabaya.

Sebelum jadi juru parkir, Dobrak Arter pernah berjualan minyak tanah di Malang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Namun, usahanya tersebut kandas seiring diluncurkannya program konversi minyak tanah ke gas elpiji.

Sempat mau banting setir menjadi petugas keamanan seperti teman-temannya sesama petinju, Dobrak Arter pun mengurungkan niat tersebut.

Karir Dobrak Arter sebagai petinju meredup karena minimnya pertandingan profesional di dalam negeri. 

Alhasil petinju macam Dobrak Arter jarang tampil dan jam terbangnya rendah. 

Ikuti berita lainnya di News Google >> SURYAMALANG.COM. 

Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp