Berita Malang Hari Ini

Persamaan di Balik Persaingan Gunawan dan Sanusi Berebut Restu Megawati dalam Pilbup Malang

Sebelum terjun di dunia politik, Sanusi dikenal sebagai juragan tebu, sementara Gunawan lebih tersohor sebagai seorang pengusaha. 

Penulis: Purwanto | Editor: Yuli A
purwanto
Baliho bergambar Sanusi (kiri) dan Gunawan (kanan) di Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang, Jumat (24/5/2024).  

Sebelum terjun di dunia politik, Sanusi dikenal sebagai juragan tebu, sementara Gunawan lebih tersohor sebagai seorang pengusaha. 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Kabupaten Malang mulai bergeliat. 


Tidak terkecuali dua kader PDI Perjuangan, Gunawan Wibisono HS dan M Sanusi yang sedang harap-harap cemas menunggu restu dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri untuk maju dalam Pilkada Kabupaten Malang 2024.


Meskipun Sanusi sedikit lebih diuntungkan dengan statusnya sebagai petahana atau Bupati Malang, tetapi Gunawan tidak hanya sekadar duduk manis menanti keputusan partai. 


Sebagai seorang politisi, persaingan antar kader sesama partai adalah hal biasa. 


Persaingan itu merupakan wujud dari demokrasi sesungguhnya.


Beda di gelanggang, beda di keseharian. 


Gunawan dan Sanusi boleh saja sekarang bersaing berebut rekomendasi untuk maju di Pilkada Kabupaten Malang, namun keduanya tetaplah sahabat yang sama-sama menyimpan kenangan masa lalu dan tak boleh begitu saja dilupakan.


Sejak remaja, keduanya sudah menjalin tali pertemanan. 


Sama-sama berasal dari Kecamatan Gondanglegi, keduanya juga memilih menapaki karir yang hampir sama.


Sebelum terjun di dunia politik, Sanusi dikenal sebagai juragan tebu, sementara Gunawan lebih tersohor sebagai seorang pengusaha. 


Kedua kolega ini sama-sama berhasil di bidangnya masing-masing. 


Jika kita pergi ke Gondanglegi dan bertanya dimana kediaman kedua orang tersebut, tidak mungkin tidak ada yang mengetahui.


Keberhasilan keduanya di bidang usaha masing-masing, tidak dipungkiri menjadi salah satu faktor mereka pada akhirnya masuk politik. 


Faktor lainnya, Sanusi dan Gunawan sudah cukup populer di masyarakat. Kala Sanusi memutuskan menjadi seorang politisi, partai mana yang tidak tergiur untuk merekrutnya sebagai kader, dengan modal kepopuleran. 

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved