Berita Malang Hari Ini

Alumni Ma Chung, Alland Dharmawan Wakili Indonesia di World Bank Group Youth Summit 2024

Alland Dharmawan, alumnus Universitas Ma Chung (UMC) Malang menjadi wakil Indonesia di World Bank Group Youth Summit 2024 pada 30-31 Mei 2024.

SURYAMALANG.COM/Universitas Ma Chung
Alland Dharmawan, alumnus Universitas Ma Chung (UMC) Malang mewakili Indonesia di World Bank Group Youth Summit 2024 pada 30-31 Mei 2024. 

SURYAMALANG.COM , MALANG - Alland Dharmawan, alumnus Universitas Ma Chung (UMC) Malang menjadi wakil Indonesia di World Bank Group Youth Summit 2024 pada 30-31 Mei 2024.

Konferensi yang diadakan di markas besar World Bank Group di Washington DC Amerika Serikat ini merupakan konferensi tahunan terbesar untuk anak muda usia 18-35 tahun  yang diselenggarakan oleh World Bank Group.

World Bank Group Youth Summit 2024 yang merupakan pertemuan ke 11 kalinya ini membahas tentang Inklusi Digital, AI, dan Teknologi Berkelanjutan dengan tema “Powering Progress: Youth Leading the Digital Transformation”.

Ribuan peserta dari berbagai belahan dunia ikut kegiatan ini. 

Alland lulus dari UMC pada 2016 dari jurusan Manajemen.

Saat ini ia adalah asisten pribadi dari seorang anggota Dewan Pertimbangan Presiden dan anggota Tim Ahli Bidang Ekonomi dan Energi di Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia di Jakarta.

Alland menyampaikan tentang  perkembangan pesat AI dan bagaimana teknologi tersebut bisa menjadi pedang bermata dua bagi negara maju dan negara berkembang. 

"Mengutip pernyataan dari mantan CEO Google, Eric Schmidt, AI akan mengubah dunia dan meningkatkan produktivitas bahkan bagi pekerja yang paling terampil," kata dia.

Ia menyoroti kekhawatiran bahwa perkembangan pesat AI berpotensi memperlebar kesenjangan antara negara maju dan negara berkembang.

Dan pihak-pihak yang terlambat mengadopsi teknologi dan tidak memiliki akses yang memadai ke teknologi AI memiliki risiko bahwa mereka akan semakin tertinggal.

Ia mengajukan sebuah pertanyaan bagaimana teknologi AI dapat dimanfaatkan untuk mengangkat semua pihak. Dan bukan hanya segelintir pihak yang memiliki keistimewaan.

Karena itu penting memprioritaskan akses dan pendidikan. Serta menyediakan pelatihan dan akses ke literasi digital ke setiap sudut dunia.

"Kolaborasi dan kerja sama antara pemerintah, sektor swasta, masyarakat, dan organisasi internasional sangat penting untuk mencapai tujuan ini," tambahnyam

Di acara itu juga ada kompetisi studi kasus. Pria ini memimpin sebuah tim yang terdiri dari enam delegasi dari Taiwan, Indonesia, Republik Afrika Tengah, Afghanistan, dan India.

Kasus yang dijadikan bahan diskusi telah dirancang dengan cermat oleh Deloitte dan berfokus untuk mengatasi kesenjangan literasi digital di sebuah negara fiksional bernama Digitalia di wilayah Asia Selatan.

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved