Berita Probolinggo Hari Ini

Kronologi Suami di Probolinggo Murka Istri Sering Ditawar 100 Ribu Diajak Tidur Tetangga, Gelap Mata

Kronologi istri di Probolinggo sering ditawar Rp 100 ribu diajak tidur tetangga, suami datang dari Surabaya murka hingga gelap mata

Canva.com/TribunJatim.com/Ahsan Faradisi
Bambang (kanan) suami di Probolinggo murka istri sering ditawar Rp 100 ribu diajak tidur tetangga. 

SURYAMALANG.COM, - Kronologi istri di Probolinggo sering ditawar Rp 100 ribu untuk diajak tidur bersama oleh tetangga berakhir tragis. 

Tetangga bernama Satap berusia 62 tahun itu menerima akibat dari perbuatannya setelah Bambang (30) selaku suami gelap mata. 

Peristiwa terjadi pada Rabu (12/6/2024) malam di Desa Besuk, Kecamatan Bantaran, Kabupaten Probolinggo.

Pada hari itu, Bambang membalaskan rasa sakit hati yang dipendamnya dengan menghabisi nyawa Satap. 

"Jadi untuk pembunuhan di Kecamatan Bantaran, Kabupaten Probolinggo motifnya sakit hati, karena istri pelaku oleh korban sering digoda" kata Kasatreskrim Polres Probolinggo Iptu Putra Adi Fajar Winarsa, Jumat (14/6/2024).

"Tidak hanya sekali saja, tapi berkali-kali menggoda istri pelaku," imbuh Iptu Putra Adi. 

Bambang mengaku istrinya sering digoda saat dirinya kerja di Surabaya.

Emosi tak karuan, Bambang memutuskan pulang pada Rabu (12/6/2024) sekitar pukul 14.00 WIB.

Bambang pun lalu menghabisi nyawa tetangganya dengan membacok.

"Karena istri sering bilang kalau sudah berkali-kali digoda korban membuat saya emosi dan langsung pulang dari Surabaya" kata Bambang. 

"Sampai di rumah itu jam 2 siang, dan saya membacok korban itu setelah Maghrib," ujar Bambang.

Baca juga: Nasib Iptu Rudiana Usai Kapolri Listyo Sigit Turun Tangan, Dugaan Rekayasa Kasus Vina Terancam Pecat

Bambang mengatakan kakek itu sering menawar istrinya sebesar Rp 100 ribu agar mau tidur bersama

"Sempat saya minta rekam biar ada bukti, tapi istri saya takut. Istri saya itu digoda diiming-imingi uang Rp100 ribu agar bisa tidur dengan korban" terang Bambang. 

"Malah kalau uangnya kurang disuruh minta lagi ke korban. Karena terus-menerus digoda, saya sakit hati," tutur Bambang.

Kronologi Pembunuhan

Diketahui, korban Satap ditemukan tewas oleh tetangganya sendiri sekitar pukul 17.30 WIB.

Di tubuh korban juga ditemukan sejumlah luka sabetan Senjata Tajam (Sajam).

Kronologi pembunuhan pun diceritakan oleh Wakapolres Probolinggo Kompol Supiyan. 

Kompol Supiyan mengatakan, korban awalnya sedang duduk di meja depan rumahnya di Dusun Krajan, RT 02/RW 01 Desa Besuk. 

“Tanpa diduga, orang tak dikenal yang belakangan diketahui adalah Bambang tiba-tiba muncul melalui lorong rumah dan langsung menyerang korban dengan senjata tajam jenis clurit,” terang Supiyan melansir Kompas.com (grup suryamalang).

Anak korban dan cucu korban keluar rumah usai mendengar jeritan korban.

Keduanya segera keluar rumah dan mendapati korban sudah tergeletak bersimbah darah.

Mereka juga melihat dua orang lari ke arah utara, sementara satu orang lainnya membawa celurit melarikan diri ke arah selatan menuju jalan, lalu berbelok ke arah timur.

Bambang pelaku pembunuhan kakek saat tiba di Mapolres Probolinggo
Bambang pelaku pembunuhan kakek saat tiba di Mapolres Probolinggo (TribunJatim.com/Ahsan Faradisi)

Korban lantas dibawa ke RSUD dr Mohamad Saleh untuk dilakukan visum, namun, nyawa korban tidak tertolong.

Kanit Pidum Satreskrim Polres Probolinggo, Aipda Eko Aprianto mengatakan, pelaku diketahui setelah pihaknya melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan menemukan sepasang sandal yang diduga milik pelaku.

"Dari sepasang sandal itulah kemudian kami kembangkan lagi yang mengarah ke pelaku atas nama Bambang ini. Kemudian, petugas langsung mengembangkan dan berhasil mengamankan pelaku tanpa perlawanan," kata Aipda Apri, Kamis (13/6/2024).

Baca juga: Penyebab Hanya 1 Tersangka Pengeroyokan Siswa SMPN 2 Batu yang Ditahan, Nasib 4 Pelaku Lain Terjawab

Tak sampai 3 jam, pelaku menurut Aipda Apri langsung diamankan di rumahnya Desa Jatisari, Kecamatan Kuripan, Kabupaten Probolinggo.

Selain itu, beberapa barang bukti untuk memperkuat pembunuhan tersebut juga sudah disita.

"Selain pelaku, kami juga menyita barang bukti Sajam jenis celurit yang digunakan pelaku untuk menghabisi nyawa korban dan di celuritnya juga masih ada darah segar. Selain itu, kami sita baju yang banyak bercak darahnya," jelas Apri.

Setelah ditangkap di rumahnya, menurutnya, pelaku terlebih dahulu diamankan di Mapolsek Bantaran, dan kemudian dijemput oleh penyidik Unit Pidum Satreskrim Polres Probolinggo.

"Untuk motifnya masih belum bisa kami sebutkan, karena akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Mohon waktu kalau untuk motifnya," pungkas mantan Kanitreskrim Polsek Leces itu.

 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved