Berita Madiun Hari Ini

Nasib Mbah Nyoto 7 Tahun Tinggal di Lubang Tanah Madiun, Keluarga Angkat Tangan, Makan dari Warga

Nasib Mbah Nyoto 7 tahun tinggal di lubang tanah Madiun, keluarga angkat tangan, makan sehari-diberi warga.

|
TribunJatim.com/Febrianto Ramadani
Mbah Nyoto (baju merah) 7 tahun tinggal di lubang tanah Madiun, keluarga angkat tangan, makan sehari-diberi warga. 

SURYAMALANG.COM, - Nasib Mbah Nyoto di Madiun tinggal di lubang tanah menjadi perhatian warga dan pemerintah daerah. 

Mbah Nyoto menghuni lubang tanah tersebut selama 7 tahun dan mendapat makan sehari-hari dari warga sekitar. 

Hidup lansia berusia 80 tahun itu sangat memprihatinkan, menghuni sebuah lubang berukuran besar, Mbah Nyoto hanya memasang asbes berkarat sebagai atap. 

Kemudian ada spanduk bekas yang terpasang sebagai penutup tempat tinggalnya di lubang tersebut. 

Ukuran lubang itu kira-kira bisa dipakai sebagai tempat tidur dan duduk. 

Lokasi lubang juga bersebelahan dengan Tempat Pemakaman Umum Desa Sidomulyo, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Madiun.

Melihat kondisinya memprihatinkan, petugas gabungan dari Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Madiun, bersama masyarakat, dan pemerintah desa berusaha mengevakuasi. 

Mbah Nyoto asal Desa Rejosari tersebut, dievakuasi pada Kamis siang (20/6/2024).

Baca juga: Kondisi Tempat Gym TKP Wanita Jatuh Tewas saat Treadmill, Posisi Jendela Bahaya Pemilik Beri Alasan

Mbah Nyoto (80), dievakuasi petugas gabungan Dinas Sosial Kabupaten Madiun usai keluar dari lubang
Mbah Nyoto (80), dievakuasi petugas gabungan Dinas Sosial Kabupaten Madiun usai keluar dari lubang (TribunJatim.com/Febrianto Ramadani)

Butuh waktu berjam jam bagi petugas untuk membujuk rayu Mbah Nyoto agar mau keluar dari lubang mulai dari mengirim makanan, rokok, hingga diajak ngobrol.

Usaha mereka tidak sia sia, Mbah Nyoto akhirnya keluar, lalu berjalan perlahan-lahan ke mobil ambulans walaupun sesekali beristirahat lantaran kondisinya yang lemah.

Warga setempat, Sri Mulyani menuturkan, Mbah Nyoto sudah 7 tahun menempati lubang tidak layak yang dipergunakan sebagai rumah itu. 

Tidak kurang-kurang warga berusaha membujuk Mbah Nyoto agar mau pindah namun selalu gagal. 

“Mandi, dan buang air di sungai. Saya setiap hari mengirim makanan. Fisiknya sehat, cuma kurang komunikasi,” ujar Sri Mulyani. 

Menurut Sri, lubang yang ditempati Mbah Nyoto dibuat secara mandiri, tanpa meminta bantuan kepada masyarakat sekitar.

“Kalau sudah dibawa dan ada yang merawat, rasanya lega, plong, terima kasih banyak atas perhatiannya,” pungkas Sri Mulyani.

Baca juga: Kisah Safa Bocah SD Sakit Tumor Payudara dan Yatim Piatu, Jual Es Keliling Demi Hidup dan Sekolah

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved