Pesan Kematian Ibu dan Anak Tinggal Kerangka di Rumah Kosong Meninggal 6 Tahun Lalu, Kecam Suami

Pesan kematian ibu dan anak tinggal kerangka di rumah kosong meninggal 6 tahun lalu, kecam suami yang menikah lagi, tinggalkan petunjuk untuk polisi.

|
KOMPAS.com/BAGUS PUJI PANUNTUN/Youtube Tribunjabar Video
Pesan kematian ibu dan anak tinggal kerangka di rumah kosong meninggal 6 tahun lalu, kecam suami yang menikah lagi, tinggalkan petunjuk untuk polisi. 

Diungkap oleh Ai Suryati (54) warga sekitar, Indah dan Mudjoyo Tjandra telah bercerai sejak delapan tahun lalu.

Sementara, Indah dan putrinya terakhir bertemu dengan warga sebelum pandemi Covid pada tahun 2019.

"Udah delapan tahunan lebih udah pisah, terakhir ketemu sebelum corona, saya lupa tahunnya, itu pun tidak sama sekali ngobrol. Kalau mau kerja juga hanya lewat saja," ujar Ai Suryati dilansir dari Youtube Tribun Jabar.

Adapun maksud kedatangan mantan suami Indah datang ke rumah itu hendak mengambil barang. 

"Dia (Mudjoyo Tjandra) sempat laporan untuk membuka gembok mau ngambil sesuatu di dalam karena status mereka ini sudah bercerai sejak tahun 2018," ujar Kapolsek Padalarang, AKP Kusmawan di lokasi, Senin (29/7/2024) melansir Tribunjabar.com.

Sementara kondisi rumah sudah tidak terawat karena warna cat sudah pudar dan di bagian luar sudah dipenuhi rumput liar.

Merasa aneh, Mudjoyo Tjandra meminta bantuan RT dan warga untuk menjebol pintu yang digembok.

"Namun saat akan masuk ke dalam rumah, kondisi pagar pintunya tergombok. Sehingga, suaminya menghubungi RT dan warga untuk minta bantuan dengan menjebol," lanjut Kusmawan. 

Setelah pintu terbuka dan dilakukan pengecekan di dalam rumah, kata Kusmawan, akhirnya dua kerangka mayat ibu dan anak tersebut ditemukan di tempat tidur.

"Posisi saat ditemukan, kerangka tersebut terbaring di tempat tidur. Jadi, yang ditemukan ada dua kerangka yang diduga ibu dan anak. Posisinya di dua kasur yang berbeda," jelas Kusmawan.

AKP Kusmawan menduga ibu dan anak tersebut sudah meninggal dunia sejak 6 tahun yang lalu.

Sedangkan rumah tersebut milik ibu dan anak itu sehingga selama ini mereka mengunci diri atau dikunci dari dalam karena saat suaminya akan masuk, pintunya harus dijebol.

"Jadi, selama ini ibu dan anak itu tidak berkomunikasi dengan warga setempat, termasuk dengan suaminya," ucap Kusmawan.

Sedangkan untuk penyebab kematian hingga kini masih dilakukan penyelidikan dan menunggu hasil autopsi.

"Jenazah sementara ini kita kembalikan dulu kepada keluarga, apakah mau dilakukan indentifikasi lanjutan atau tidak, jadi kita akan meminta keterangan terlebih dahulu," ujar Kusmawan.

Halaman
1234
Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved