Berita Viral

Kehidupan Jessica Wongso Selama di Penjara, Aman Tidur dengan 20 Napi Lain, Jadi Guru Bahasa Inggris

Terungkap kehidupan Jessica Wongso di penjara selama delapan tahun terakhir. Curhat pernah tidur sekamar dengan 20 napi lain.

|
Penulis: Frida Anjani | Editor: Frida Anjani
Tribunnews
Kehidupan Jessica Wongso Selama di Penjara, Aman Tidur dengan 20 Napi Lain, Jadi Guru Bahasa Inggris 

SURYAMALANG.COM - Terungkap kehidupan Jessica Wongso di penjara selama delapan tahun terakhir. 

Terpidana kasus kopi sianida yang menewaskan Mirna Salihin itu pun menceritakan kehidupannya selama di dalam sel.

Dia mengaku selama di balik jeruji besi, sempat tidur di dalam satu kamar yang berisi 20 orang.

"Selnya saya itu kan pindah-pindah, jadi kalau awal pertama masuk mungkin sel yang kamarnya lebih besar, temen-temennya juga banyak," kata Jessica dikutip dari NTV via Tribunnewsbogor, Minggu (18/8/2024).

 "Kalau yang terakhir saya bertiga (satu kamar), cuman sempat bertiga, berempat, ber-20, ber-18, jadi variasi," sambung dia.

Jessica juga menjawab soal isu-isu masyarakat soal adanya bullying di dalam lingkungan lapas.

Menurutnya hal itu tidak menimpanya selama di dalam lapas ketika hidup bersama para narapidana yang lainnya.

"(Narapidana lain) Baik, tidak (membully), baik-baik semuanya," kata Jessica.

Menurutnya, para narapidana di dalam lapas sudah memiliki permasalahan masing-masing.

Sehingga para narapidana selama di dalam lapas berusaha untuk tetap kondusif agar tidak menambah masalah baru.

"Jadi akur-akur aja, jadi saling membantu, saling menghibur, saling menguatkan, seperti itu," katanya.

Jadi Guru Bahasa Inggris dan Olahraga

Jessica Wongso selama di penjara.
Jessica Wongso selama di penjara. (Tribunnews)

Baca juga: Kabar Suami Mirna Salihin Korban Kopi Sianida Jessica Wongso Kini, Arief Soemarko Sudah Move On

Baca juga: Jessica Wongso Bahagia Sudah Bebas, Begini Nasib 2 Jenderal Polisi yang Tangani Kasus Kopi Sianida

Selama di dalam lapas, dia mengaku berusaha untuk sibuk melakukan apapun yang bisa dia kerjakan.

Dia juga mengaku berusaha membantu dan berkontribusi untuk lapas tempat dia menjalani kurungan.

Apa yang dia lakukan ini dia berharap bisa bermanfaat dan memberikan kesan yang baik bagi lapas.

Kegiatan yang dilakukan Jessica di dalam lapas, cukup bervariasi.

Mulai membantu mendesain banner hingga menjadi guru.

"Sempat menjadi guru bahasa Inggris, terus juga untuk temen-temen yang deket aja gak secara resmi ngajarin olahraga atau apa, yang positif aja untuk ngisi waktu," ucapnya.

Rindu Keluarga

Meski begitu, Jessica mengaku bahwa selama menjalani kurungan ini dia juga memiliki rasa duka.

Yaitu rasa rindu kehidupan di luar beserta rindu kepada keluarga.

Bahkan kata dia, setelah keluar lapas ini untuk pertama kalinya setelah sekian lama dia kembali memegang HP.

Karena selama di dalam lapas dia tidak diperbolehkan memegang HP.

Senyum merekah Jessica Kumala Wongso alias Jessica Wongso terpidana kasus kopi sianida setelah bebas dari penjara Pondok Bambu Jakarta Timur, Minggu (18/8/2024) pagi.
Senyum merekah Jessica Kumala Wongso alias Jessica Wongso terpidana kasus kopi sianida setelah bebas dari penjara Pondok Bambu Jakarta Timur, Minggu (18/8/2024) pagi. (TRIBUNNEWS.COM/IRWAN RISMAWAN)

"Dukanya ya kangen keluarga, kangen temen, kangen luar, gak megang HP, kangen nonton tv, atau di bioskop," katanya.

"Jadi seneng banget hari ini baru pertama kali megang HP, rasanya gimana gitu," ungkapnya.

Diketahui, setelah 8 tahun dipenjara, Jessica Wongso kini sudah bebas bersyarat, Minggu (18/8/2024).

Perempuan bernama lengkap Jessica Kumala Wongso ini merupakan terpidana kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin atau dikenal dalam kasus kopi sianida.

Momen Jessica Wongso bebas pun disiarkan secara langsung melalui tv nasional.

Jessica Wongso tersenyum saat keluar dari Lapas Pondok Bambu, Jakarta Timur.

Bahkan Jessica Wongso terlihat melambaikan tangan ke arah media yang sudah menunggunya di luar.

 Jessica Wongso Ngidam Makan Sushi

Jessica Kumala Wongso akhirnya menghirup udara bebas.

Terpidana kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin yang mencampur sianida ke es kopi Vietnam itu resmi mendapat pembebasan bersyarat dari Lapas Perempuan Kelas II A, Pondok Bambu, Jakarta Timur pada Minggu (18/8) kemarin.

Jessica keluar dari Lapas Pondok Bambu pada pukul 09.30 WIB.

Mengenakan baju berwarna biru tua dan celana panjang berwarna krem, Jessica tersenyum sambil melambaikan tangan kanan ke awak media yang telah menunggu di depan pagar Lapas khusus perempuan tersebut.

"Sehat," kata Jessica menjawab pertanyaan awak media mengenai kondisinya saat keluar lapas.

Usai keluar dari lapas, Jessica yang didampingi oleh tim kuasa hukumnya dan dikawal ketat oleh petugas Lapas Pondok Bambu kemudian langsung menuju Kejaksaan Negeri Jakarta Timur dan Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas I Jakarta Timur-Utara, Cipinang Muara, Jakarta Timur untuk mengurus administrasi pembebasan bersyaratnya.

Setelah administrasi pembebasan bersyaratnya selesai diurus, Jessica kemudian langsung diajak pergi makan oleh pengacaranya, Otto Hasibuan. Otto mengajak kliennya itu pergi makan sushi.

"Kita akan ajak Jessica makan siang dulu, dia ingin makan sushi katanya," ujar Otto di Kejaksaan Negeri Jakarta Timur, Minggu (18/8) mengutip Tribunnews.

Jessica sendiri mengucapkan terima kasih pada awak media yang telah mengikuti proses perkembangan kasus hukumnya tersebut, hingga dirinya bebas.

"Terima kasih teman-teman wartawan untuk bantuannya selama ini. Nanti kita kumpul lagi ya untuk bicara lebih lanjut," tutur Jessica.

Jessica mengatakan dirinya memang ingin makan sushi usai dirinya bebas dari Lapas Perempuan Kelas II A, Pondok Bambu, Jakarta Timur.

"Haha iya (mau makan sushi) makasih, ya. Semuanya hati-hati," ungkap Jessica.

"Iya, mau makan yang banyak," sambungnya.

Jessica bersyukur dirinya akhirnya bisa bebas setelah 8 tahun lebih menjalani hukuman penjara. Dia mengaku kini tak ada lagi dendam kepada siapa pun.

"Sudah tidak ada kebencian lagi di hati saya, jadi sekarang saya sudah plong aja untuk menjalani, saya harus menjalani apa yang saya harus jalani," kata Jessica.

Ia sudah memaafkan semua pihak yang telah berbuat tidak baik kepadanya.

"Pada awal terjadi saya merasakan sedih sekali, tapi sejalannya waktu dan sekarang ini saya sudah memaafkan semua yang telah melakukan hal-hal yang buruk kepada saya. Jadi saya sudah maafkan semuanya dan tidak ada dendam sama sekali, tidak ada kebencian sama sekali," sambungnya.

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved