Berita Batu Hari Ini
Peternak Sapi di Desa Beji Kota Batu Pasang CCTV, Khawatir Ternaknya Sengaja Diracun
Meski telah diketahui penyebabnya karena keracunan, namun belum diketahui pasti sebab racun tersebut dapat masuk ke tubuh sapi-sapi tersebut
Penulis: Dya Ayu | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM, BATU - Puluhan sapi yang mati mendadak di Dusun Karang Jambe dan Krajan Sae, Desa Beji Kecamatan Junrejo, Kota Batu, sejak Februari hingga saat ini diketahui lantaran keracunan zat kimia Potasium Sianida.
Ini diketahui setelah dilakukan autopsi pada bangkai sapi yang mati mendadak pada Senin (19/8/2024) lalu oleh Dinas terkait.
Meski telah diketahui penyebabnya karena keracunan, namun belum diketahui pasti sebab racun tersebut dapat masuk ke tubuh sapi-sapi tersebut.
Apalagi menurut penuturan Kepala Desa Beji, Deny Cahyono, sapi-sapi yang mati tidak berada dalam satu kandang, melainkan kandang yang berbeda-beda dan sifatnya merata setiap kandang ada yang mati.
Sehingga apabila keracunan dari makanan, seharusnya semua sapi akan mati bersamaan karena memakan makanan yang sama.
Baca juga: Keracunan Potasium Sianida Jadi Penyebab Sapi di Kota Batu Mati Mendadak, Peternak Rugi Puluhan Juta
Untuk mengantisipasi adanya ulah orang usil dan untuk mengawasi kandang ternak dari rumah, peternak sapi di sana kini memilih memasang CCTV.
CCTV dipasang di sekitar kandang yang lokasinya jauh dari rumah, sehingga sapi-sapi dapat terpantau.
“Ya karena lokasi kandang ternak saya jauh dari rumah saya pasang 3 CCTV untuk memantau,” kata Peternak asal Junrejo, Yulaedi, Rabu (21/8/2024).
Yulaedi mengaku karena kejadian sapi mati mendadak ini, ia harus menelan kerugian sebesar Rp 75 juta karena sebanyak 3 sapi miliknya jenis FH dan Limosin mati mendadak.
“Padahal sorenya biasa saja, makan minum biasa. Malam tidak apa-apa, tapi pagi keesokan harinya sekitar jam 7 yang satu sudah tidak bernyawa, satu masih kejang-kejang."
"Sebelum mati itu mulutnya berbusa dan anus berdarah. Setelah mati perut saya buka dan di tenggorokannya ada lendir putih."
"Saya gak tau itu racun atau apa. Langsung saya kubur di belakang kandang,” jelasnya.
Sementara itu Kepala Desa Beji, Deny Cahyono mengatakan, hingga saat ini total ada sebanyak 21 ekor sapi peternak Desa Beji yang mati mnedadak.
Untuk itu pihaknya menghimbau agar peternak memantau ternak milik masing-masing, termasuk memasang kamera CCTV.
“Bulan Agustus ini laporan yang masuk ada 5 ekor yang mati mendadak. Kami imbau pada peternak untuk antispasi, hati-hati dan waspada adanya orang asing yang masuk ke kandang. Khawatir terjadi kejadian serupa,” ujar Deny Cahyono.
Jelang Nataru BNN Gelar Tes Urine Di Empat Lokasi Hiburan Malam di Kota Batu |
![]() |
---|
Hasil Tes IVA Dinkes Kota Batu Deteksi 3 Orang Suspect Kanker Serviks dan 1 Orang Tumor Serviks |
![]() |
---|
Jasa Yasa Gandeng Investor untuk Revitalisasi Hotel Songgoriti Kota Batu |
![]() |
---|
Inilah Titik Rawan Macet di Kota Batu saat Libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 |
![]() |
---|
Hotel Songgoriti Jadi Angker, Koordinator LSM Pro Desa Menilai Jasa Yasa Harus Dievaluasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.