Sehari Jelang Daftar untuk Pilbup Kabupaten Malang, Dokter Umar Usman Justru Gencar Baca Surat Yasin

SURYAMALANG.COM, MALANG - Meski background-nya sebagai birokrasi, namun orang mengenalnya sebagai santri yang taat beragama.

Bukan cuma dibesarkan di kalangan keluarga yang religius, namun dokter Umar Usman sejak remaja sudah aktif di organisasi milik warga nahdliyin.

Sehari jelang mendaftar ke KPU untuk Pilbup Kabupaten Malang 2024, Rabu (28/8/2024) pagi, pasangan dari Cabup Gunawan Wibisono itu mengaku cuma berdiam di rumah sambil membaca surat Yasin.

Tepat pukul 10.00 WIB, saat dihubungi SURYAMALANG.COM, lulusan kedokteran Unair itu mengaku sudah khatam Yasin 50 kali.

Dan, rencana sehari itu, suami dari drg As'ada Rahmi itu akan membaca Yasin 300 kali.

"Iya, itu memang sudah jadi amalan kami secara istiqomah. Apalagi, sedang punya hajat seperti ini, kami malah deres (giat)," tutur pria yang saat ini tinggal di Kelurahan/Kecamatan Sukun, Kota Malang.

Di kancah perpolitikan Kabupaten Malang, siapa yang tidak kenal dengan dokter Umar.

Saat masih duduk di bangku SMAN 1 Kepanjen, ia mengaku sudah jadi sekretaris Ansor Ranting Desa Rejoyoso, Kepanjen.

Puncak kariernya di NU, bapak tiga anak itu jadi Komandan Banser (Sakkorwil Jatim) tahun 2013-2017. Lalu, dilanjutkan jadi ketua PCNU Kabupaten Malang (2017-2022). 

"Saya dengan Abah Sanusi (yang kini jadi rivalnya di Pilkada ini) ya bersahabat. Sebab, sejak muda kami sama-sama berorganisasi di NU (bahkan Sanusi pernah jadi ketua PKB)," tutur pria yang lulusan SMPN 4 Kepanjen itu.

Meski aktif berorganisasi namun karier dokter Umar tetap lancar. Di antaranya, ia pernah jadi Kepala Puskemas Kelurahan Mulyorejo, Kecamatan Sukun, Direktur RSUD Kota Malang, dan jabatan terakhir sekretaris dinas (Sekdin) Kesehatan Pemkot Malang.

Namun, karena mencalonkan diri, ia mengaku akhirnya mengundurkan diri dari ASN. Tepatnya, sehari sebelum direkom Demokrat, Kamis (15/8/2024) lalu. Lho, apa nggak eman?

"Ya, eman tapi hidup itu ada pilihannya. Yang namanya memilih, pasti ada nggak enak," tuturnya yang sempat terdiam sejenak.

Mungkin, ada orang yang lupa, bahwa di pencalonannya seperti ini, bukan yang pertama kali.

Tahun 2019, ia mengaku sudah dapat surat tugas dari DPP PKB namun akhirnya yang direkom bukan dirinya.