Pilkada Malang Raya 2024

Prediksi Pakar UB dan UMM, KD-Dewa Vs Nurochman-Heli Bakal Habis-habisan di Pilwali Kota Batu 2024

Prediksi Pakar UB dan UMM, KD-Dewa Vs Nurochman-Heli Bakal Habis-habisan di Pilwali Kota Batu 2024

Penulis: Imam Taufiq | Editor: Eko Darmoko
Harian Surya/Dya Ayu
Tiga Paslon bakal bertarung di Pilwali Kota Batu 2024. 

SURYAMALANG.COM, BATU - Banyak ahli politik mengatakan, bahwa Pilwali Kota Batu 2024 nanti, bakal lebih menarik untuk dipelototi dibandingkan dua daerah lainnya di Malang Raya.

Sebab, meski ada tiga pasang kandidat, namun yang diunggulkan untuk sementara adalah baru dua pasang.

Yakni, pasangan Kris Dayanti dan Kresna Dewanata Phrosakh, yang diusung PDI Perjuangan dengan Nasdem dan partai non parlemen.

Mereka diprediksi bakal bertarung sengit dengan pasangan Nurochman dan Heli Suyanto, yang diusung PKB, Gerindra.

Hal itu diungkap Prof Anang Sujoko SSos MSi DComm, pakar politik dari Universitas Brawijaya (UB) Malang.

Menurutnya, ada dua pola perilaku pemilih yang sepertinya saat ini masih nge-trend. Salah satunya, jika warga Kota Batu itu tidak kritis, maka yang diuntungkan adalah kandidat yang populer. Siapa dia, menurutnya, ya si Diva Indonesia itu.

"Kita lihat nanti, jika pola perilaku pemilihnya, asal memilih namun tak kritis atau tanpa mempertimbangkan kredibilitas dan integritas si calon, maka yang popularitas unggul itu ada kecenderungan untuk bisa menaikkan elektabilitasnya."

"Dan, itu ada di figur calon dari PDIP, Kris Dayanti yang berpasangan dengan Dewa," ujar Dekan Fisip UB, Jumat (30/8/2024).

Namun, lanjut dia, jika dilihat dari basis massa partainya, maka kekuatan Nurrochman-Heli, cukup mengkhawatirkan rivalnya.

Bukan cuma buat pasangan KD-Dewa. Namun, juga buat pasangan Firhando Gumelar dan Rudi, yang diusung Golkar, PAN, PKS, dan Demokrat.

Sebab, Pileg Februari 2024 kemarin, PKB jadi pemenangnya meski akhirnya perolehan kursinya sama-sama 6 dengan PDIP.

"Itu dari distribusi suara nahdliyin. Cuma tantangannya buat calon PKB, apakah warga nahdliyin tetap solid untuk memilihnya."

"Sebab, bisa jadi suara warga nahdliyin itu akan tersebar ke calon lain dan itu sepertinya berpotensi lari ke calon PDIP," ungkapnya.

Begitu juga, Gumelar dengan pasangannya, Rudi, lanjut Anang, mereka juga tak bisa tidak diperhitungkan. Sebab, jika dilihat kekuatan partai pengusungnya, mereka didukung oleh PKS, yang memiliki basis massa yang loyal.

Ditambah, partai pengusung lainnya. Melihat kekuatan partai pengusung dari ketiga kandidat masing-masing, Anang mengistilahkan kalau berpotensi terjadi 'distribusi hampir'.

"Artinya, siapapun yang menang nanti, kok sepertinya suaranya tak sampai di atas 50 persen. Termasuk, Kris Dayanti, pun, yang saat ini elektabilitasnya tertinggi. Namun, itu bukan sesuatu yang mutlak," paparnya 

Sementara itu, Prof Wahyudi MSi, pengamat politik Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), juga turut mengomentari Pilwali Kota Batu 2024.

Ia juga memprediksi serupa, bahwa antara pasangan KD-Dewa dengan Nurrochman dengan Heli, bakal berhadapan serius.

"Itu pasti sengit karena didukubg partai yang sama-sama punya basis massa yang fanatik (PDIP dan PKB)," ungkapnya.

Cuma, Wahyudi menyarankan, agar bisa merayu pemilih, ya harus pintar menggoda perasaan pemilih. Yakni, tahu apa yang dirasakan dan diinginkan masyarakat.

"Kalau tak bisa mencium bau nafas pemilihnya, ya berat buat calon saat ini. Maka, pelajari apa felt need atau yang diinginkannya," pungkasnya.

 

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved