Berita Malang Hari Ini
Kurangi Kawasan Kumuh Berbasis WebGIS, Pemkab Lumajang Gandeng Polinema PSDKU
Pengembangan Sistem Pengambil Keputusan Kawasan Kumuh Dinamis Berbasis WebGIS dalam Upaya Pengembangan Lumajang Smart City
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM, MALANG - Mengurangi kawasan pemukiman kumuh, Pemkab Lumajang bekerja sama dengan Politeknik Negeri Malang (Polinema) Program Studi Di luar Kampus Utama (PSDKU) Lumajang untuk melaksanakan penelitian dan pengabdian masyarakat.
Tema yang diangkat adalah "Pengembangan Sistem Pengambil Keputusan Kawasan Kumuh Dinamis Berbasis WebGIS dalam Upaya Pengembangan Lumajang Smart City".
Kegiatan itu menggunakan pendanaan Dana Padanan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi.
Ada tujuh parameter kumuh yang ditinjau adalah kondisi bangunan gedung, indikator jalan lingkungan, penyediaan air minum, drainase, pengelolaan air limbah, kondisi pengelolaan sampah dan proteksi kebakaran.
"Inisiatif ini lahir dari kebutuhan mendesak untuk meningkatkan efektivitas penanganan kawasan kumuh di wilayah tersebut," kata pengusul program dari Polinema Malang, Nain Dhaniarti Raharjo, Selasa (3/9/2024), dalam keterangan tertulis yang diterima SURYAMALANG.COM.
Menurutnya, dengan memanfaatkan teknologi Web Geographic Information System (WebGIS) pemerintah daerah dapat mengidentifikasi kawasan kumuh secara lebih tepat, memantau perubahan kondisi di lapangan.
Serta mengambil keputusan yang lebih terinformasi. Dikatakannya, sistem ini dirancang untuk memberikan solusi yang lebih dinamis dan responsif terhadap perubahan kondisi di lapangan.
"Dengan adanya WebGIS, kita bisa melihat secara real-time di mana saja terjadi penurunan kualitas lingkungan dan segera menentukan langkah-langkah penanganan yang diperlukan," ujarnya.
Dengan kerja sama ini, maka bisa menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi semua warga Lumajang.
Ratih Indri Hapsari dan Kurnia Ekasari selaku Wakil Direktur IV dan I Polinema menyatakan dengan adanya sistem ini dapat memastikan bahwa setiap keputusan yang diambil didasarkan pada data yang akurat dan terkini.
"Sehingga penanganan kawasan kumuh dapat dilakukan lebih efektif dan efisien," ujar Ratih.
Ia berharap program ini dapat menjadi langkah awal yang signifikan dalam mewujudkan lingkungan yang lebih layak huni bagi seluruh masyarakat.
Kepala DPKP Lumajang, Teguh Hari Nugroho menyatakan bahwa implementasi WebGIS ini merupakan langkah maju dalam modernisasi tata kelola perkotaan di Lumajang.
"Dengan teknologi ini, kita bisa melihat kondisi lapangan secara lebih nyata dan mengambil keputusan yang lebih baik untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di kawasan yang teridentifikasi sebagai kumuh," jelasnya.
Hal ini menjadi komitmen pemsa untuk mencapai target penanganan kawasan kumuh.
Polemik Beli LPG 3 Kg di Distributor, Pemilik Pangkalan di Kota Malang sampai Bingung |
![]() |
---|
UMKM Kota Malang Tak Peduli Harga Mahal, Yang Penting LPG 3 Kg Selalu Ada |
![]() |
---|
Polemik Beli LPG 3 Kg di Pangkalan, Warga Kota Malang: Kebijakan Jangan Bikin Repot |
![]() |
---|
Bisnis Akademi Wirausaha Mahasiswa Merdeka UB Malang, Maggot Jadi Pakan Kucing dan Busana Big Size |
![]() |
---|
Puluhan Napi di Lapas Malang Lolos Kompetensi, Diwisuda Jadi Guru Al-Quran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.