Alasan Kaesang 'Sembunyi' Usai Rusak Citra Sederhana Keluarga Jokowi, Pengamat: Merasa Bersalah

Alasan Kaesang 'sembunyi' usai rusak citra sederhana keluarga Jokowi, pengamat: merasa bersalah dan malu dibanding-bandingkan.

Instagram @kaesangp
Kaesang dan Erina (kanan) 'sembunyi' usai rusak citra sederhana keluarga Jokowi (kiri), pengamat: merasa bersalah dan malu dibanding-bandingkan. 

SURYAMALANG.COM, - Alasan Kaesang Pangarep 'sembunyi' setelah rusak citra keluarga Jokowi yang sederhana dipaparkan oleh pengamat politik.

Pengamat politik juga menyinggung nasib Kaesang Pangarep yang kini dibanding-bandingkan gaya hidupnya dengan Paus Fransiskus sebab memilih terbang tanpa private jet

Sebagai Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), sosok Kaesang Pangarep tentu tidak bisa lepas dari statusnya sebagai anak bungsu Presiden. 

Tak pelak, tindakan Kaesang yang terbang ke Amerika dengan jet pribadi bersama sang istri menimbulkan kecurigaan di benak publik. 

Dugaan gratifikasi lantas muncul hingga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) turut memanggil Kaesang Pangarep yang sempat tidak diketahui keberadaannya. 

Padahal biasanya Kaesang Pangarep cukup aktif di media sosial baik di Instagram ataupun X (Twitter).

Baca juga: Dugaan Gratifikasi Mengancam Kaesang Pangarep dan Erina Gudono, KPK Janji Bakal Usut Anak Jokowi

Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar, Ujang Komaruddin, mengungkap analisis di balik perubahan sikap Kaesang dari perspektif komunikasi politik.

Menurut Ujang "sembunyinya" Kaesang ini tidak lepas dari viralnya pemakaian jet pribadi ke AS bersama sang istri, Erina Gudono.

Ujang menduga Kaesang diliputi rasa bersalah dan malu hingga akhirnya enggan muncul ke publik.

Secara tidak langsung, Kaesang pun telah mencoreng nama keluarga Presiden Jokowi yang dicitrakan sederhana dan jauh dari kehidupan mewah.

"Mungkin dia merasa bersalah dan malu. Karena selama ini keluarga Jokowi yang dianggap mencitrakan diri keluarga yang sederhana, ternyata mempraktikan hidup mewah dan glamor," kata Ujang saat dikonfirmasi, Rabu (4/9/2024) melansir Tribunnews.com.

Ujang menjelaskan, kondisi itu semakin diperparah seusai KPK juga akan mengklarifikasi Kaesang dalam dugaan kasus gratifikasi pemakaian jet pribadi tersebut.

Ada dugaan jet pribadi itu milik salah satu perusahaan swasta besar di Indonesia.

Tidak hanya itu, Kaesang juga dianggap tidak siap mental dibandingkan dengan kehidupan Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik Dunia, Paus Fransiskus ketika datang ke Indonesia pada Selasa (3/9/2024).

Bukan tanpa sebab, Paus hidup serba sederhana dengan tidak memakai jet pribadi saat datang ke Indonesia.

Selain itu Paus Fransiskus juga memilih mobil Innova yang biasa dikendarai warga Indonesia serta menolak tidur di hotel dan memilih menginap di kantor Kedubes Vatikan. 

"Mungkin juga Kaesang tidak siap mental dan tidak siap badan, karena dibanding-bandingkan dengan Paus, yang mempraktikan hidup sederhana. Bersembunyi mungkin karena takut, takut dibully oleh publik," jelas Ujang.

Baca juga: Tawa Mahfud MD, Hedonnya Kaesang Hasil Jual Pisang Goreng? Anak Saya Gak Mungkin Dapat Private Jet

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni membantah Kaesang bersembunyi seusai viral pemakaian jet pribadi ke AS.

 Raja Juli menyampaikan ketua umumnya itu sudah berada di Jakarta sejak 28 Agustus 2024 lalu.

"Mas Kaesang sudah berada di Jakarta sejak 28 Agustus 2024, pagi hari. Siangnya setelah salat Zuhur, Mas Kaesang langsung bergabung di DPP PSI," kata Raja Juli dalam keterangannya, Selasa (3/9/2024).

Bahkan, Wamen ATR/BPN itu juga menyampaikan Kaesang sempat memimpin rapat koordinasi finalisasi dukungan PSI di dalam Pilkada Serentak 2024.

Raja Juli pun mengetahui betul Kaesang tidak pernah bersembunyi lantaran selalu menemani sejak pulang dari AS.

"Bila tidak ke luar kota, sore atau malam setelah jam kantor, saya secara pribadi selalu bertemu dengan Mas Kaesang, berdiskusi tentang persiapan Pilkada 2024," jelas Raja Juli.

Terpisah, Ketua KPK, Nawawi Pomolango, menjamin KPK dapat mengusut dugaan gratifikasi yang menyeret nama Kaesang.

Menurut Nawawi, lembaga anti rasuah tetap bisa melakukan pemeriksaan meski Kaesang bukan penyelenggara negara.

"Kita juga hanya melihat Kaesang sebagai bukan penyelenggara negara. Kita harus melihat Kaesang kaitannya dengan penyelenggara negara gitu. Ada keluarganya atau apa," ucap Nawawi, Selasa, (3/9/24) mengutip Kompas.com (grup suryamalang).

Nawawi menjelaskan, dugaan gratifikasi Kaesang tidak bisa dianggap secara personal atau individu.

Pihaknya mengatakan, KPK tetap memiliki kewenangan mengusut dugaan gratifikasi yang menyangkut keluarga pejabat publik.

Sementara itu, Kaesang merupakan putra bungsu Jokowi dan adik kandung Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka.

"Kita mengenal instrumen-instrumen hukum seperti trading influence perdagangan pengaruh apakah memang kemudahan yang diperoleh oleh yang bersangkutan itu tidak terkait jabatan yang barangkali oleh sanak kerabatnya," terang Nawawi.

KPK Batal Minta Klarifikasi 

Terbaru KPK membatalkan rencana mengundang Kaesang Pangarep untuk dimintai klarifikasi terkait dugaan penggunaan jet pribadi saat bepergian ke Amerika Serikat (AS).

Juru bicara KPK, Tessa Mahardhika Sugiarto, menyebut penanganan dugaan gratifikasi dalam bentuk fasilitas jet pribadi tersebut kini difokuskan pada Direktorat Penerimaan Layanan Pengaduan Masyarakat (PLPM), bukan lagi di Direktorat Gratifikasi.

"Sebagaimana kita ketahui, beberapa kali Pak AM (Alexander Marwata) telah menyampaikan dan tempo atau waktu penyampaian itu terjadi sebelum adanya proses pelaporan yang dilakukan oleh MAKI (Masyarakat Antikorupsi Indonesia) dan satunya dari UNJ (Universitas Negeri Jakarta)," kata Tessa, Rabu (4/9/2024) melansir Kompas TV

"Per hari ini, setelah ada update dari Direktorat PLPM ke pimpinan, kembali ke pernyataan saya yang awal bahwa tindak selanjutnya terkait isu gratifikasi itu sudah difokuskan di penelaahan pada Direktorat PLPM. Jadi sudah tidak lagi di Direktorat Gratifikasi" papar Tessa.

Baca juga: Gelagat Kaesang Hilang Saat Dicari KPK Disorot Mahfud MD, Pertanyakan Nyali Selidiki Anak Presiden

Menurut penjelasan Tessa, kebijakan tersebut diambil agar jangkauan investigasi bisa lebih luas di bawah kewenangan Direktorat PLPM.

"Isunya masih sama bahwa pelaporan itu terkait gratifikasi, kenapa difokuskan ke sana? Karena jangkauannya bisa lebih jauh lagi dilakukan PLPM terkait kewenangannya," tegas Tessa.

Meski demikian, Tessa memastikan isu gratifikasi Kaesang di Direktorat Gratifikasi tidak berhenti begitu saja.

KPK, kata Tessa, tetap mengumpulkan data-data atau bahan-bahan untuk disuplai ke Direktorat PLPM. 

Sehingga, adanya perubahan fokus pengusutan dugaan gratifikasi itu membuat KPK mengurungkan niat untuk meminta klarifikasi Kaesang.

"Iya sudah tidak ke sana lagi (rencana undang Kaesang). Fokusnya tidak ke sana lagi," jelas Tessa.

Kaesang memang sudah dilaporkan ke KPK atas dugaan gratifikasi pemakaian fasilitas jet pribadi.

Adapun pesawat jet pribadi itu berjenis Gulfstream dengan nomor registrasi N588SE.

Kabar Kaesang diduga menerima gratifikasi bermula ketika istrinya, Erina, memamerkan foto jendela pesawat yang diduga jet pribadi di media sosial.

Erina mengunggah pemandangan dari kaca pesawat pada pada 17 Agustus silam.

Foto itu kemudian ramai dibicarakan oleh warganet.

Ada dugaan pesawat jet pribadi itu milik salah satu perusahaan besar di Indonesia yang diduga memiliki kedekatan dengan keluarga Presiden Jokowi.

 

 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved