Berita Pasuruan Hari Ini

Adegan Menari Tanpa Busana Disebar Tamu, Cewek LC di Kafe Gempol Lapor ke Polisi

DW mengaku tidak terima karena video yang merekam aktivitasnya saat bekerja sebagai LC disebar dan viral di beberapa grup media sosial.

|
Penulis: Galih Lintartika | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANg.COM/Galih Lintartika
DW saat mendatangi kantor Polres Pasuruan, Kamis (12/9/2024) siang untuk melaporkan tamunya yang menyebar video adegan pribadinya. 

SURYAMALANG.COM , PASURUAN  - Perempuan muda berinisial DW memilih segera lapor polisi ketika mengetahui rekaman video yang berisi adegannya menari sedikit telanjang disebar di media sosial.

DW mendatangi kantor Polres Pasuruan, Kamis (12/9/2024) siang.

 Dia datang untuk melaporkan dugaan penyebaran video pribadinya.

DW mengaku tidak terima karena video yang merekam aktivitasnya saat bekerja disebar dan viral di beberapa grup media sosial.

Singkat ceritanya, DW adalah seorang Lady Companion (LC) di salah satu warung kopi dan karaoke yang ada di kompleks Gempol 9.

Saat itu, dia sedang bekerja mendampingi tamu yang datang.

Disitu, DW mengaku dipaksa oleh tamu untuk menari sedikit telanjang.

Tanpa disadarinya, ternyata hal itu direkam oleh salah satu tamu.

Bahkan, video itu pun diduga dengan sengaja disebar sampai ke beberapa grup media sosial.

“Saya sempat menolak saat celana saya ditarik oleh salah seorang pengunjung. Saya dipaksa. Lebih kagetnya kalau itu direkam dan menyebar," katanya. 

DW sebenarnya dirinya hanya disewa sebagai pemandu lagu.

Namun, dia mengalami sesuatu hal yang tidak terduga sebelumnya, apalagi sampai direkam dan disebar.

“Kalau tidak salah, kejadian itu sekitar dua pekan lalu. Saya disewa untuk  menemani sejumlah orang pengunjung kafe di Gempol 9 “ paparnya.

Dia mengaku tidak terima karena videonya tersebar. Menurutnya, ini sebuah tindakan pelecehan karena dirinya tidak bermaksud untuk seperti itu.

Nasib sial yang dialami DW pun menarik perhatian Direktur Pusat Studi dan Advokasi Kebijakan Lujeng Sudarto yang juga mendampingi pelaporan ini ke Polres.

Lujeng menyebut, sikap dan tindakan para pengunjung itu sudah kelewat batas.

Menurutnya, memaksa korban telanjang lalu direkam itu tidak pantas

“Parahnya lagi, video ini diduga sengaja disebarkan ke beberapa media sosial. Ini sebuah pelecehan serius terhadap perempuan - perempuan,” ungkapnya.

Kasi Humas Polres Pasuruan Iptu Joko Suseno mengaku polisi sudah menerima laporan tersebut. Dari hasil laporannya nanti akan ditindak lanjuti oleh kepolisian. (lih)

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved