Sosok di Balik Bebasnya Pilot Susi Air Disandera KKB Papua 1 Tahun 7 Bulan, Brigjen Faizal Disegani

Sosok penting di balik bebasnya Philip Mark Mehrtens, pilot Susi Air disandera KKB Papua 1 tahun 7 bulan, Brigjen Faizal disegani.

IST/TribunTimur.com/Youtube KompasTV Pontianak
Philip Mark Mehrtens (tengah-kanan) pilot Susi Air disandera KKB Papua 1 tahun 7 bulan, Brigjen Faizal (kiri) disegani. 

Mengutip TribunTimur.com, Brigjen Faizal Ramadhani lahir di Jakarta pada 4 Oktober 1974. Ia merupakan alumni Akademi Kepolisian (Akpol) angkatan 1996. 

Di Akpol, Faizal berada satu angkatan dengan Irjen Pol Jhonny Edison Isir, S.I.K., M.T.C.P., yang kini juga menjabat sebagai petinggi di Polri.

Dalam perjalanan kariernya, Faizal telah menduduki berbagai jabatan strategis di Polri.

Faizal pernah menjabat sebagai Analis Kebijakan Madya Bidang Sespimma Sespim Lemdiklat Polri, Kabaginfoteks Rojianbang Lemdiklat Polri, hingga Widyaiswara Kepolisian Utama Tingkat I di Sespimti Lemdiklat Polri.

Pada tahun 2024, Faizal diangkat menjadi Widyaiswara Kepolisian Utama Tingkat II di Sespim Lemdiklat Polri.

Harta Kekayaan

Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dilaporkannya kepada KPK pada 26 Februari 2022, Brigjen Faizal Ramadhani memiliki total kekayaan sebesar Rp 2,7 miliar.

Jumlah tersebut mencerminkan transparansi dan akuntabilitas yang dimilikinya sebagai seorang pejabat publik.

Dengan segala prestasi yang telah ditorehkan, Brigjen Faizal Ramadhani tidak hanya dikenal sebagai sosok yang tegas dalam menjaga keamanan di Papua, tetapi juga sebagai pemimpin yang bijak dalam menerapkan strategi demi kesejahteraan masyarakat.

Pembebasan Philip Mark Mehrtens merupakan salah satu bukti nyata dari pendekatan humanis yang Faizal terapkan dalam menghadapi situasi genting.

Perannya dalam Operasi Damai Cartenz 2024 menjadi teladan penting bagi upaya penyelesaian konflik dengan mengutamakan dialog dan pendekatan lunak.

Pertama Kali Disandera 

Penyanderaan Philip Mehrtens bermula saat pilot itu menerbangkan pesawat dari Bandara Moses Kilangin, Mimika Papua Tengah mendarat di Distrik Paro, Nduga Papua Pegunungan, Selasa (7/2/2023) pagi.

Diberitakan Kompas.com (7/2/2024), pesawat dengan nomor registrasi PK-BVY itu membawa lima orang penumpang, yakni Demanus Gwijangge, Minda Gwijangge, Pelenus Gwijangge, Meita Gwijangge, dan seorang bayi Wetina W.

Tidak lama setelah tiba di Landasan Paro, pesawat dibakar oleh KKB Egianus Kogoya. Namun ketika itu, belum diketahui siapa dalang di balik pembakaran.

Halaman
1234
Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved