LIPSUS Adu Slogan di Pilkada Malang Raya
Abah Anton Percaya Diri Usung Jargon 'Peduli Wong Cilik' Kembali di Pilwali Kota Malang 2024
Jargon Peduli Wong Cilik ini pernah dibawa Abah Anton, sapaan akrab M Anton saat menjabat Wali Kota Malang periode 2013-2018.
Penulis: Benni Indo | Editor: Dyan Rekohadi
Dalam menyusun visi dan misi, serta jargon-jargon yang digunakan, Anton mengatakan bahwa semua itu berdasarkan saran para tokoh agama yang mendukung mereka.
Meskipun juga ada keterlibatan konsultas politik di belakangnya. Ia mengatakan bahwa saran dan usulan dari para tokoh agama itu merupakan suara rakyat yang harus ditampung.
Dalam dokumen visi dan misi yang diserahkan ke KPU Kota Malang, pasangan Anton-Dimyati disingkat Abadi. Pasangan ini membawa visi mewujudkan Kota Malang maju bermartabat.
Maju memiliki arti bahwa Kota Malang menjadi kota yang modern dalam berbagai hal berbasis penerapan maupun pengembangan ilmu pengetahuan, infrastruktur, teknologi, dan inovasi yang mutakhir. Misi yang penuh semangat egaliter toleransi dan inklusif.
Maju juga dimaknai sebagai sebuah kondisi kemandirian Kota Malang dalam memenuhi kebutuhannya, serta memiliki ketahanan baik ekonomi maupun sosial terhadap perubahan masa depan.
Misi ini menyertakan meningkatkan penghidupan Kota Malang berbasis collaborative governance dengan bekal kualitas SDM unggul yang memiliki daya saing.
Misi bermartabat juga diusung untuk mempertahankan dan meningkatkan warisan budaya serta nilai-nilai lokal.
Upaya ini menjadi cara memperkuat identitas Kota Malang dan membangun rasa bangga di kalangan warga.
Dikatakan Anton, rasa bangga ini penting untuk menumbuhkan tindakan kolektif (pemberdayaan dalam membangun), sehingga Kota Malang memiliki keadilan sosial yang kuat dan merata.
Pasangan Abadi juga mencoba meningkatkan standar etika dan integritas dalam pemerintahan dan kehidupan sosial untuk memastikan Kota Malang dihormati dan dihargai.
Bermartabat dapat dimaknai dengan kesadaran pentingnya pembangunan berkelanjutan, peduli terhadap kelestarian lingkungan demi ketersediaan sumberdaya di masa depan.
"Kota Malang ini memiliki sumber daya manusia yang unggul. Saya sudah membuat perencanaan pembangunan yang melibatkan masyarakat. Saya tidak ingin masyarakat sebagai obyek, masyarakat harus terlibat," ujarnya.
Anton tidak sekadar komentar tentang hal itu. Ia menegaskan bahwa pernyataan itu berdasarkan pengalamannya menjabat dahulu.
Anton melihat orang-orang yang mereka ajak menyelenggarakan program merasa bertanggungjawab atas apa yang dikerjakan.
Pelibatan masyarakat dalam realisasi program akan dikuatkan jika Anton terpilih.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.