LIPSUS Adu Slogan di Pilkada Malang Raya

Pasangan Wahyu Hidayat dan Ali Muthohirin Usung Jargon Mbois Berkelas di Pilwali Kota Malang 2024

Mbois Berkelas dibuat berdasarkan pengalaman Wahyu memimpin Kota Malang sebagai Pj Wali Kota selama 10 bulan 17 hari.

Penulis: Benni Indo | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/Purwanto
Wahyu Hidayat dan Ali Mutohirin saat mendaftar di KPU Kota Malang, Rabu (28/8/2024). 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Pasangan Wahyu Hidayat dan Ali Muthohirin mengusung jargon Mbois Berkelas dalam visi dan misi yang mereka buat.

Mbois Berkelas dibuat berdasarkan pengalaman Wahyu memimpin Kota Malang sebagai Pj Wali Kota selama 10 bulan 17 hari.

Saat menghadiri Rapat Pimpinan Daerah dan Konsolidasi Pemenangan Pilkada Tahun 2024 di Hotel Trio 2, Kota Malang, Minggu (22/9/2024),Wahyu mengungkapkan bahwa pengalamannya menjabat waktu itu telah memberikan inspirasi dirinya menyusun visi dan misi.

Visi dan misi yang ia buat bersama Ali Mothohirin tidak lepas dari problematika yang dihadapi masyarakat kecil.

Wahyu menyebut bahwa visi dan misinya tidak berada di atas awan yang sulit dijangkau, sebaliknya, visi dan misi yang membumi.

"Mbois Berkelas, saya menginginkan warga Kota Malang lebih baik lagi. Saya kelahiran Kota Malang, sebagai orang asli, kami tidak ingin Kota Malang begini saja. Harus ada sesuatu yang berbeda.  Visi dan misi tidak mendaki-daki, semua keinginan masyarakat kami tampung," ujarnya.

Mbois adalah bahasa khas Malang yang sering diucapkan oleh masyarakat.

Kata Wahyu, kebiasaan masyarakat itulah yang membawanya terus mempopulerkan istilah mbois.

Dirinya telah belanja masalah untuk menyusun visi dan misi. Ia pun meyakini, bahwa visi dan misi yang telah diusung akan membuat Kota Malang lebih baik.

"Semua keinginan masyarakat kami tampung. Untuk mendukung visi dan misi, saya belanja masalah, keterlibatan masyarakat paling bawah adalah modal saya membentuk visi dan misi sehingga bisa merealisasikan. Bukan visi dan misi di atas awan, tapi ini memang visi dan misi dari masyarakat selama saya menjabat 10 bulan 17 hari," ungkapnya.

Dalam dokumen resmi yang diserahkan ke KPU Kota Malang, jargon Mbois Berkelas diurai sedemikian rupa.

Mbois diuraikan menjadi sebuah program yang berkelanjutan, kolaboratif, efisien, lestari, adaptif, dan sinergis.

Lalu Berkelas untuk program yang mandiri, berbudaya, optimis, indah, dan sejahtera.

Ada lima poin menuju Kota Malang Mbois Berkelas yakni pertama mewujudkan generasi yang berbudaya, optimis, dan inovatif.

Kedua mewujudkan masyarakat sejahtera dan mandiri berbasis perekonomian yang mapan dan adaptif. 

Ketiga mewujudkan fasilitas infrastruktur perkotaan yang berkarakter, indah, dan kolaboratif.

Keempat mewujudkan tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik yang efisien dan sinergis dan terakhir mewujudkan lingkungan perkotaan yang berkelanjutan dan lestari.

Wahyu cukup yakin visi dan misi yang ia usung bisa didukung banyak pihak.

Keyakinan dari dukungan 14 partai membuat Wahyu tidak ragu kalau program yang ia usung nanti akan gagal.

Bersama wakilnya, yang kemudia disebut pasangan Wali (Wahyu Hidayat-Ali Muthohirin), dukungan 14 partai di legislatif akan memperkuat rencana program yang telah diusung jauh-jauh hari.

"Wali sudah dipercaya oleh 14 partai politik. Tentu ada amanah yang diberikan kepada saya. Kepercayaan dan kehormatan menjadikan Kota Malang lebih baik lagi. Tentu 14 Parpol tidak ujug-ujug mendukung saya. Terkait dukungan kepada saya, tentu banyak alasan," katanya.

Adanya 14 partai politik dan 24 anggota DPRD Kota Malang menjadi modal cukup meyakinkan. Wahyu meminta semua partai pendukungnya tetap solid dan percaya bahwa kemenangan bisa diraih bersama.

Kerja-kerja yang belum tuntas saat menjadi Pj Wali Kota Malang lalu bisa dilanjutkan kembali jika dirinya terpilih nanti.

"Saat ini, kalau Wali dukung dari 24 anggota DPRD, tentu programnya akan ditindaklanjuti. Kalau dukungannya kecil, programnya tidak bisa langgeng semua. Walau kepala daerah menyusun program, tanpa dukungan legislatif tidak bisa terealisasi. Dengan dukungan anggota DPRD, pasti program saya akan terealisasi. Inilah menjadi program yang baik, kita didukung 14 partai dan 24 anggota di DPRD. Itulah yang saya sampaikan ke masyarakat," katanya.

Di sisi lain, Wahyu juga mengatakan bahwa dirinya memiliki disiplin ilmu tentang tata kota.

Menurutnya, itu menjadi modal penting untuk penataan Kota Malang ke depan. Segala persoalan kota bisa dipetakan dan dicari solusinya.

"Kemacetan, banjir, parkir, permasalahan perkotaan adalah ilmu saya, tentu itu juga pertimbangan 14 partai politik memilih saya. Visi dan misi beranjak dari keinginan Kota Malang berkelas. Dasar saya adalah tata kota, saya lanjutkan diploma di Belanda. Itu menjadi usaha saya untuk melanjutkan program," tegasnya. (Benni Indo)

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved