Berita Malang Hari Ini

Sumber Umbulan Sengkaring Kabupaten Malang Mendadak Mengering, Penyebabnya Diduga Ada Retakan Tanah

Sumber Umbulan Sengkaring Kabupaten Malang Mendadak Mengering, Penyebabnya Diduga Ada Retakan Tanah

Penulis: Luluul Isnainiyah | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM/Luluul Isnainiyah
Sumber Umbulan Sengkaring di Desa Tulugnrejo, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang tiba-tiba mengering. 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Pemkab Malang telah menanggapi terkait fenomena Sumber Umbulan Sengkaring di Desa Tulugnrejo, Kecamatan Donomulyo yang tiba-tiba mengering.

Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (PU SDA) Kabupaten Malang dan stakeholder terkait telah melakukan observasi di lokasi sumber air yang mengering.

Kepala Dinas PU SDA Kabupaten Malang, Farid Habibah mengatakan bahwa dari hasil observasi diduga ada retakan alur aliran lain yang terbentuk sehingga mengakibatkan air tidak dapat naik secara gravitasi.

"Dari penelusuran kemarin, pengurangan debit baru baru bisa dihitung dari perhitungan secara visual, akrena alirannya tidak bisa diukur dengan alat."

"Kemungkinan masih ada aliran sumber lain hanya saja tidak dapat naik secara gravitasi," kata Farid Habibah ketika dikonfirmasi SURYAMALANG.COM, Rabu (25/9/2024).

Sehingga dalam hal ini, dinas terkait perlu melakukan observasi lebih jauh. Termasuk dinas juga memerlukan telaah apa penanganan yang akan dilakukan.

Karena kasusnya terdapat retakan tanah, kemungkinan akan dilakukan relokasi dan treatment khusus terhadap sumber air. Di antaranya dengan membangun DAM atau bendung dalam tanah.

"Atau akan kita kombinasikan dengan konservasi sumber air dibantu dengan pipa dan pompa."

"Yang jelas kita upayakan masalah ini ke tingkat provinsi untuk mendapatkan penanganan yang lebih koprehensif," tandasnya.

Akibat sumber air yang mengering ini dampaknya cukup dirasakan oleh para petani.

Sumber ini dimanfaatkan oleh petani sebagai irigasi sawah. Karena sumber mengering kurang lebih seluas 245 hektare sawah terancam kekeringan.

"Walaupun debit tidak terlalu besar, tetapi mber ini mencukupikebutuhan air sawah dan tidah pernah kering," ucapnya.

Maka, untuk memenuhi kebutuhan air sawah, Habibah mengatakan bahwa petani harus mengandalkan air tadah hujan hingga sumber pulih seperti semula.

Secara terpisah, Plt Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Malang, Ichwanul Muslimin menambahkan bahwa dari asesmen ada dua kemungkinan Sumber Umbulan Sengkaring bisa mengering.

Di antaranya ada perubahan atau pergeseran struktur tanah. Kemudian diduga ada retakan tanah sehingga memecah aliran air yang awalnya hanya satu aliran kini menjadi banyak cabang.

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved