Berita Viral
Nasib Siswa Korban Squat Jump 100 Kali Juga Kerja Angkut Pakan Ternak, Ombudsman: Fisik Pasti Ngaruh
Nasib siswa korban squat jump 100 kali juga kerja angkut pakan ternak, tulang punggung keluarga, ombudsman: fisik pasti ngaruh.
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Sarah Elnyora Rumaropen
SURYAMALANG.COM, - Sosok RSS siswa korban squat jump 100 kali ternyata bukan pelajar biasa, namun juga seorang pekerja keras.
Di umurnya yang masih 14 tahun, RSS ternyata jadi tulang punggung keluarga dengan bekerja setiap hari mengangkut pakan ternak.
Kondisi inilah yang diduga membuat kondisi fisik RSS berbeda dari teman-temannya yang mendapat hukuman serupa.
RSS dinyatakan meninggal di Rumah Sakit Sembiring Delitua, Deli Serdang, pada Kamis (26/9/2024) lalu setelah seminggu sebelumnya mendapat hukuman squat jump 100 kali karena tidak mengerjakan tugas.
Oknum guru honorer berinisial SW yang memberikan hukuman squat jump telah dilaporkan dan menjalani pemeriksaan di Mapolresta Deli Serdang pada Senin (30/9/2024).
Baca juga: Sosok Maria Livia Begal Cewek di Surabaya, Tusuk Sopir Taksi Online Karena Butuh Ongkos ke Australia
SW kemudian dipanggil ke kantor Ombudsman Sumatra Utama untuk memberikan keterangan.
Kepala Ombudsman Sumut, James Panggabean menjelaskan, RSS tidak cuma siswa biasa namun setiap hari bekerja sebagai pengangkut pakan ternak.
"Anak itu selain pelajar juga pekerja angkat pakan ternak keluarganya, bisa dibilang tulang punggung" tutur James Panggabean Selasa, (1/10/24) melansir TribunMedan.com (grup suryamalang).
Situasi itu yang membuat James beranggapan kondisi fisik RSS tidak bisa disamakan dengan siswa lain yang menerima hukuman serupa tapi sampai sekrang masih sehat.
"Secara fisik pasti ngaruh. Soal kematiannya kita menunggu forensik," tutur James.
Menurut James, kepala sekolah hingga guru BK dianggap lalai sehingga mengakibatkan siswa meninggal.
"Pertama mereka akui kesalahan itu. Lalu peran kepala sekolah kurang pengawasan" ungkap James
"Ketiga guru BK, anak ini bukan sekali gak ngerjai tugas, harusnya BK masuk membimbing dan konsuling apa yang jadi beban anak, dan jadi kendala ngerjakan tugas sekolah, karena antar pakan pakai pundak dan becak ke tempat orang," lanjut James.
Baca juga: Alasan Verrell Bramasta Tak Akan Ambil Gajinya Jadi Anggota DPR RI, Uang Akan Dialokasikan ke Sini
Dalam pertemuan tersebut, SW menceritakan awal mula muncul hukuman squat jump bisa terjadi.
Menurut SW, para siswa yang tidak mengerjakan tugas enggan untuk diberi hukuman menghafal dan memilih dihukum squat jump.
"Dari teman korban. Karena tidak mengerjakan tugas menulis dan menghafal, dan si murid belum menghafal, dari pada menghafal, ada kawannya yang minta squat jump saja. Saya bilang bisa," papar SW.
RSS setuju hukuman tersebut karena tidak sanggup menghafal.
"Squat jump diikuti oleh RSS, daripada menghafal, saya quat jump saja buk. Dari pada dihukum-hukum lagi," lanjutnya.
Salah satu siswa sempat bertanya berapa squat jump yang harus dilakukan dan SW menjawab 100 kali.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, para siswa pernah mendapat hukuman serupa dengan syarat diberi jeda istirahat.
Setelah mendapat kabar kematian siswanya, SW mengaku mendapat teror melalui nomor WhatsApp tak dikenal.
SW juga dilarang masuk ke rumah korban saat takziah.
"Syok karena satu sisi murid lain melabelkan guru penyebab meninggal. Lalu diteror WA orang tidak dikenal. Banyak yang WA saya pembunuh, harus tanggungjawab," imbuh SW.
Baca juga: Kronologi Begal Wanita Curi Mobil Taksi Online di Manyar Surabaya Jerat Leher Sopir, Ditangkap Warga
Menurut Kapolresta Deli Serdang, Kombes Raphael Sandhy, SW memberi hukuman squat jump 100 kali kepada 6 siswa termasuk RSS.
"Dari keterangan yang kita dapatkan dan hasil penyelidikan kami ada 6 orang yang dilakukan hal yang sama pada saat itu, 100 kali," tutur Raphael Sandhy melansir TribunMedan.com.
Dari 6 siswa yang dihukum, hanya RSS yang dirawat, sedangkan siswa lainnya masih bisa sekolah.
"Sampai saat ini dalam keadaan sehat (5 siswa lain)," imbuh Raphael Sandhy.
Pihaknya akan memeriksa saksi ahli-ahli kesehatan serta ahli olahraga untuk mengungkap dampak hukuman squat jump ke siswa SMP.
"Jadi memang sanksi yang dilakukan ini masih kita proses penyelidikan apakah ini kelalaian atau wajar dilakukan," tandas Raphael Sandhy.
Korban diketahui diberi hukuman lantaran tidak mengerjakan tugas menghafal Al-kitab.
Sampai kini, Raphael Sandhy mengatakan proses pemeriksaan terhadap SW dilakukan dari siang hingga malam sejak Senin (30/9/2024) kemarin.
Sebanyak 9 saksi juga telah diperiksa untuk mengungkap penyebab kematian RSS.
Polisi belum menetapkan tersangka dalam kasus ini dan masih menunggu hasil dari dokter forensik.
"Untuk ekshumasi, nanti dokter forensik yang akan menyampaikan secara detail bagaimana dan seperti apa Ananda kita bisa meninggal dunia," jelas Raphael, Selasa (1/10/2024).
Guru mata pelajaran agama itu telah dipanggil ke Kantor Ombudsman Sumatra Utara.
Di sana, SW, kepala sekolah serta Kadisdik Deli Serdang dimintai keterangan.
Seorang guru yang enggan disebut identitasnya menjelaskan, SW baru 1 tahun 4 bulan mengajar di sebuah SMP di Deli Serdang.
SW menggantikan posisi guru PNS yang pensiun setahun lalu.
Selama menjadi guru honorer, SW jarang berinteraksi dengan tenaga pendidik lain.
"Di sini per jam Rp35 ribu. Dia (SW) masuk 12 kelas dari kelas VII sampai IX. Satu minggu 3 jam untuk satu kelas. Itulah kalau dihitung segitulah (Rp 1.260.000)," bebernya.
Baca juga: Reaksi Roy Suryo Auto Senyum Dilaporkan Sebut Akun Fufufafa Milik Gibran, Pasbata Jokowi Resah
Selain itu, kediaman oknum guru hanya berjarak sekitar 200 meter dari rumah korban sama-sama tinggal di Dusun I Desa Negara Beringin Kecamatan STM Hilir Kabupaten Deli Serdang.
Rumah RSS dan SWH juga tampak sangat sederhana.
Rumah RSS berada di pinggir jalan besar sementara rumah SWH berada di gang-gang sempit yang hanya bisa dilintasi sepeda motor.
Tetangga mengungkap setelah kematian RSS ini warga desa pun menjadi gempar.
"Ya gempar lah bang karena korban dan pelakunya kan sama-sama orang sini" ucap tetangga SW.
"Ya menurut kami memang nggak pantaslah 100 kali disuruh squat jump" lanjutnya.
"Kita saja pun nggak sanggup apalagi anak-anak gitu. Dia guru agama bukan guru olahraga mengapa bisa seperti itu," ucap tetangga SW.
Sehari-hari SW dikenal warga sebagai anak rumahan karena langsung ke rumah sehabis mengajar.
Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp
siswa korban squat jump 100 kali
squat jump 100 kali
squat jump
tulang punggung keluarga
hukuman
guru wanita yang hukum siswa squat jump
siswa meninggal usai dihukum squat jump
berita viral
suryamalang
Sosok Affan Kurniawan Ojol yang Tewas Dilindas Rantis Brimob Masih 21 Tahun, 7 Polisi Ditangkap |
![]() |
---|
VIRAL Cosplay Tikus Berdasi Dilarang Tampil di Karnaval Bangkalan, Wabup Fauzan : Itu Kreativitas |
![]() |
---|
Hak Jawab Vidio.com Atas Berita Nenek Endang Didenda Rp115 Juta Putar Liga Inggris di Warkopnya |
![]() |
---|
5 FAKTA Nenek Endang Didenda Gegara Putar Liga Inggris di Warkop di Klaten, Harus Bayar Rp 115 Juta |
![]() |
---|
Kisah Putri Apriyani Dibakar Pacarnya Sendiri, Pelaku Bripda Alvian Anggota Polres Indramayu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.