Berita Tulungagung Hari Ini

Kawasan Kuliner Halal Pertama di Jatim Ada di Tulungagung, Diresmikan Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono

Adhy Karyono mengatakan  Kawasan Kuliner Halal ini merupakan kerja sama Pemprov Jatim, Pemkab Tulungagung dan PT KAI Daops VII Madiun.

Penulis: David Yohanes | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANg.COM/David Yohanes
Pj Gubernur Jatim, Adhy Karyono saat meninjau stan di Kawasan Kuliner Halal Tulungagung, Kamis (3/10/2024) 

SURYAMALANG.COM, TULUNGAGUNG - Kawasan Pasar Sore Tulungagung lama yang telah diubah resmi menjadi Kawasan Kuliner Halal pertama di Jawa Timur.

Peresmian status Kawasan Kuliner Halal dilakukan Pj Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, Kamis (3/10/2024).

Lokasi yang ada di Jalan Pangeran Antasari sebelah utara Stasiun Tulungagung sejak lama dikenal sebagai sentra kuliner.

Kawasan ini merupakan aset milik PT KAI yang disewa para pelaku usaha sehingga menjadi salah satu sentra kuliner utama di Tulungagung.

Namun dengan status Kawasan Kuliner Halal, maka kawasan ini menjamin semua produk yang dijual bersertifikasi halal.

Adhy Karyono mengatakan  Kawasan Kuliner Halal ini merupakan kerja sama Pemprov Jatim, Pemkab Tulungagung dan PT KAI Daops VII Madiun.

“Pertama kali kita meresmikan Kawasan Kuliner Halal. Dunia masuk tren halal food, halal tourism dan industri halal pasarnya semakin besar,” ujar Adhy.

Lanjutnya, Jawa Timur harus berbenah dengan cepat untuk merebut pasar industri halal.

Salah satunya mempercepat sertifikasi halal untuk UMKM agar bisa bersaing.

Pembentukan Kawasan Kuliner Halal menjadi contoh hasil sinergi para pihak terkait.

“Yang penting adalah tumbuhnya pusat-pusat ekonomi baru yang menjadi pusat hiburan masyarakat,” sambung Adhy.

Untuk menjaga keberlangsungan Kawasan Kuliner Halal, perlu komitmen mengacu pada nota kesepahaman yang sudah dibuat bersama.

Nantinya Pemkab Tulungagung yang akan mengawasi, agar status kawasan halal ini tetap terjadi.

Ada aturan-aturan yang tidak boleh dilanggar para pelaku usaha kuliner di kawasan ini, agar tidak melanggar ketentuan halal.

“Tulungagung menjadi contoh, kerja sama ini harus ditiru. Pemprov siap membantu produk UMKM bisa bersertifikat halal,” tegas Adhy.

Data dari Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), selama 3 tahun terakhir sudah ada 364.094 sertifikat halal yang dikeluarkan di Jawa Timur.

Jumlah sertifikat ini diterima oleh 263.706 pelaku usaha di Jawa Timur.

Dengan data ini maka Jawa Timur masuk 3 besar UMKM bersertifikat halal di Indonesia.

“Kami ingin  pastikan Jawa Timur harus menjadi nomor 1, karena UMKM kita yang terbanyak,” tegas Adhy.

Saat ini Pemprov Jatim baru selesai membuat kawasan halal  Safe n Lock di Sidoarjo.

Kawasan ini akan memacu para investor dari luar untuk produk halal dan cara produksi halal. (David Yohanes) 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved