Berita Malang Hari Ini
Kelompok Tua Butuh Dukungan untuk Mengembangkan Industri Kreatif, Pemkot Akan Gelar Media Art
Potensi di Kota Malang sangat besar untuk mengembangkan industri kreatif. Para kelompok tua perlu diberdayakan agar mereka bisa produktif juga
Penulis: Benni Indo | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, MALANG - Pemerintah Kota Malang harus bisa mengakomodir kelompok tua untuk menggeluti bisnis industi kreatif.
Rozza Canda Aulia (25), seorang pelaku industri di Kota Malang berpendapat bahwa kelompok tua bisa diberdayakan.
Industri kreatif tidak sekadar milik kelompok anak muda saja, tapi juga kelompok tua.
Canda melihat, kelompok tua masih belum aktif memanfaatkan teknologi.
Mereka butuh bantuan agar bisa menggunakan teknologi sebagai media pemasaran produk.
Menurutnya, penggunaan teknologi saat ini sangat penting untuk menjangkau pasar yang lebih luas.
"Para penjual di pasar masih banyak kan yang belum memanfaatkan teknologi, padahal di sana ada potensi," ujarnya, Jumat (4/10/2024).
Canda mengaku pendapatannya bisa naik hingga 100 persen lebih karena bantuan teknologi.
Canda yang menggelut usaha kuliner dan perabotan rumah telah memanfaatkan teknologi untuk menjangkau konsumen yang lebih luas.
Ia semakin rutin membuat video lalu mengunggahnya di media sosial untuk dipasarkan.
"Saya merasakan mulai dari tidak menggunakan teknologi sampai menggunakan teknologi. Dulu kenaikannya paling 15 persen saja, kini untungnya bisa lebih dari 100 persen," terang Canda.
Menurut Canda, potensi yang ada di Kota Malang sangat besar untuk mengembangkan industri kreatif.
Para kelompok tua perlu diberdayakan agar mereka bisa produktif juga.
Ia berharap ada fasilitas yang ideal dari pemerintah untuk mendorong upaya tersebut menjadi kenyataan.
"Apalagi sekarang pemerintahan telah menyediakan platform yang memudahkan pelaku usaha seperti Jatim Bejo. Jadi pemerintahan juga bisa mengakses UMKM. Di media sosial, konsumennya dari beragam kelompok usia," katanya.
Pj Wali Kota Malang, Iwan Kurniawan mengatakan Pemerintah Kota Malang berkomitmen meningkatkan potensi di industri kreatif.
Semua peluang akan digarap agar kesejahteraan masyarakat melalui industri kreatif bisa terwujud.
Pemerintah Kota Malang telah menyelenggarakan Temu Insan Kreatif untuk mengumpulkan semua pelaku industri kreatif di Kota Malang.
Kegiatan tersebut disebut Iwan sejalan dengan program pemerintah pusat untuk menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan berdaya saing tinggi dalam berbagai bidang sesuai dengan tuntutan zaman.
SDM yang unggul tidak memperhatikan latar belakang usia. Siapapun memiliki kesempatan yang sama.
"Saya berharap acara ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif di Kota Malang, serta membantu para konten kreator untuk lebih berdaya saing di era digital, terlebih jika didukung dengan semangat kolaborasi dan inovasi maka Kota Malang akan siap melahirkan lebih banyak konten kreator berkualitas. Konten kreator yang dapat berkontribusi di dunia digital" pungkasnya.
Sebagai informasi, Kota Malang telah memiliki 186 startup dan studio, ditambah 10 major startup dengan angka valuasi lebih dari 2 milyar per tahunnya.
Sebanyak lebih dari 22 komunitas digital, 25 co-working space dan 21 kampus berbasis IT juga memiliki peran untuk mewujudkan pesatnya perkembangan ekosistem kreatif di Kota Malang.
Kepala Disporapar Kota Malang, Baihaqi mengatakan bahwa dalam waktu dekat ini pihaknya akan menyelenggarakan program Media Art.
Program ini akan membantu para pelaku usaha industri kreatif untuk bisa memasarkan dan memperkenalkan produknya ke publik.
Media Art akan mengedukasi pelaku industri kreatif cara beriklan sehingga bisa menarik perhatian calon pembeli.
Program itu dikatakan Baihaqi merupakan bagian dari mewujudkan modernisasi Kota Malang sebagai salah satu nominasi kota kreatif yang akan diusulkan ke Unesco.
"Kan salah satu upaya untuk memperkenalkan produk itu melalui promosi atau advertising. Kami akan berikan panduan bagaimana caranya sehingga produknya dikenal banyak orang," katanya. (Benni Indo)
Polemik Beli LPG 3 Kg di Distributor, Pemilik Pangkalan di Kota Malang sampai Bingung |
![]() |
---|
UMKM Kota Malang Tak Peduli Harga Mahal, Yang Penting LPG 3 Kg Selalu Ada |
![]() |
---|
Polemik Beli LPG 3 Kg di Pangkalan, Warga Kota Malang: Kebijakan Jangan Bikin Repot |
![]() |
---|
Bisnis Akademi Wirausaha Mahasiswa Merdeka UB Malang, Maggot Jadi Pakan Kucing dan Busana Big Size |
![]() |
---|
Puluhan Napi di Lapas Malang Lolos Kompetensi, Diwisuda Jadi Guru Al-Quran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.