Berita Viral

60 Petugas Kebersihan Mogok Kerja, Warga Tersiksa Bau Sampah, Buntut Gaji Rp 460 Juta Belum Dibayar

Viral 60 petugas kebersihan mogok kerja buntut gaji selama 4 bulan senilai RP 460 juta belum dibayarkan. Warga tersiksa bau sampah yang menumpuk.

Penulis: Frida Anjani | Editor: Frida Anjani
Tribunnews
60 Petugas Kebersihan Mogok Kerja, Warga Tersiksa Bau Sampah, Buntut Gaji Rp 460 Juta Belum Dibayar 

Ia berjanji bahwa setelah gaji mereka dibayarkan, sampah-sampah yang menumpuk akan segera diangkut.

"Setelah mereka dibayarkan, saya juga berikan perintah untuk tuntaskan sampah selama 1x24 jam apabila sudah dibayarkan," tegas Welem.

Salah satu warga Mamasa, Elis, yang tinggal di sekitar tumpukan sampah, mengungkapkan ketidaknyamanannya. Ia mengeluhkan bau tak sedap yang menyebar dari sampah tersebut. 

"Sangat mengganggu, terutama kami yang tinggal di tempat ini. Sangat terganggu dengan bau dan ada banyak lalat," keluh Elis.

Baca juga: Pengalaman Warga Ziarah ke Makam Nia Gadis Penjual Gorengan Tercium Bau Wangi: InsyaAllah Anak Surga

Sementara itu, gaji pegawai honorer Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Pangandaran ternyata juga sudah mandek selama enam bulan.

Total gaji pegawai honorer yang belum dibayar bahkan sebanyak Rp75 juta.

Hal ini tentu mempengaruhi motivasi dan kinerja para pegawai.

Oleh karena itu, Kepala Dishub Kabupaten Pangandaran, Irwansyah berharap, proses Pilkada serentak 2024 yang sedang berjalan dapat menghasilkan sosok pemimpin Pangandaran yang lebih baik.

Hal itu diungkapkan tentu demi kemajuan Pemerintah Daerah Kabupaten Pangandaran dan dapat memperhatikan anggotanya.

"Kita berharap bahwa pemimpin ke depan bisa memperhatikan anggota kami," kata Irwansyah kepada Tribun Jabar di ruangan kantornya, Jumat (4/10/2024) siang.

Menurutnya, selama ini anggota Dishub selalu eksis bekerja di lapangan.

Terutama dalam menghadapi libur Natal dan tahun baru ini.

"Pada momen-momen tertentu kan kita dilibatkan. Ya, kalau mereka (pegawai honorer) tidak bayar, otomatis motivasinya juga rendah."

"Karena kemampuan ekonomi mereka juga rendah. Jadi, boro-boro mau ke kantor, mau makan juga hese (susah)," katanya. 

Menanggapi hal tersebut, sekali lagi ia berharap agar calon pemimpin Kabupaten Pangandaran ke depan lebih baik.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved