Pilwali Kota Malang 2024

Dinilai Mampu Tingkatkan Kesejahteraan Warga Kota Malang, Program Wahyu-Ali Diapresiasi Pegiat Event

Dinilai Mampu Tingkatkan Kesejahteraan Warga Kota Malang, Program Wahyu-Ali Diapresiasi Pegiat Event

Penulis: Purwanto | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM/Purwanto
Paslon nomor urut 1 Pilwali Kota Malang 2024 Wahyu Hidayat - Ali Muthohirin. 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Program 1000 event yang digagas Paslon nomor urut 1 Pilwali Kota Malang 2024, Wahyu Hidayat - Ali Muthohirin (WALI), banyak mendapat apresiasi dari masyarakat.

Program yang digaungkan pasangan WALI itu menjadi salah satu dari 5 program unggulannya.

Apresiasi itu datang dari pegiat event di Kota Malang.

Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Malang, Raden Djoni Sudjatmoko mengatakan, Kota Malang membutuhkan event-event atau gelaran atraksi untuk meningkatkan kunjungan wisata.

"Malang sebagai kota jasa untuk bisa maju harus membutuhkan event. Paslon yang membuat program tersebut merupakan orang yang luar biasa cerdas serta memahami karakter dan potensi kota malang," terang Djoni, Sabtu (26/10/2024).

Djoni menambahkan bahwa dengan peningkatan kunjungan wisata tersebut, akan membawa dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi di Kota Malang.

Djoni juga menceritakan saat dirinya menggelar event bela diri di Kota Malang, event tersebut mampu mendatangkan ribuan peserta dan penonton dari luar Kota Malang.

"Pesertanya 3000 (orang) lebih, penontonnya 5000 lebih. GOR Ken Arok itu penuh. Dari 5000 itu hanya 1000 orang Malang, 4000 itu orang luar Malang Raya. Lalu pesertanya dari Malang hanya 500, sisanya dari luar," tutur Djoni.

Djoni menjelaskan, jika setiap orang dari luar Kota Malang selama giat event tersebut sebanyak 6500 orang melakukan pembelanjaan.

"Sekitar Rp 1 juta saja,  maka dampak perputaran ekonomi yang ada di Kota Malang sekitar Rp 6,5 miliar," tambahnya.

"Dengan pemotongan pajak sekitar 10 persen, maka akan ada pemasukan tambahan PAD sekitar Rp 650 juta per eventnya."

"Berdasarkan hal tersebut, restoran dan hotel yang ada di Kota Malang akan mendapatkan dampak positif dari adanya gelaran sport tourism tersebut," urainya.

Djoni optimis jika program 1000 event dapat dilaksanakan, akan ada banyak yang terdampak.

"Contohnya ya, menginap spend money itu minimal Rp 1 juta. Spend money itu berbau pajak. Makan kena pajak 10 persen, begitu juga Hotel juga kena pajak," jelasnya.

Menurut Djoni merupakan sesuatu yang luar biasa untuk perputaran ekonomi yang ada di Kota Malang.

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved