Pilwali Kota Malang 2024

Wahyu: Hidayat Sebut Selama Menjabat Pj Wali Kota Malang Menjadi Pemadam Kebakaran, Panaskan Debat

Wahyu Hidayat mengibaratkan dirinya menjadi pemadam kebakaran yang harus membereskan sejumlah proyek Pemkot Malang yang mangkrak. 

Penulis: Purwanto | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/Purwanto
Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang nomor urut 1 Wahyu Hidayat-Ali Muthohirin saat mengikuti debat publik perdana Pilkada 2024 Kota Malang di Hotel Grand Mercure Kota Malang, Jawa Timur, Sabtu (26/10/2024). 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Debat Publik Pertama Pilkada Kota Malang 2024 pada  Sabtu (26/10/2024) mulai memanas saat sesi debat terbuka antar pasangan calon (Paslon), ketika membahas soal proyek mangkrak.

Dalam debat yang dilangsungkan di Hotel Grand Mercure Kota Malang, Jawa Timur itu, para Paslon memberikan pertanyaan dan jawaban kepada Paslon lain. 

Berawal dari pertanyaan paslon nomor urut 2, Hery Cahyono-Ganisa Rumpoko dan jawaban Paslon nomor urut 3, Anton-Dimyati Ayatulloh soal pembangunan Pemkot Malang yang mangkrak seperti Islamic Center. 

Saat itu calon Wali Kota Malang nomor urut 2, Heri Cahyono bilang, bahwa bangunan Islamic Center peninggalan era Abah Anton tidak memiliki fungsi yang maksimal. 

“Bangunan Islamic Center sampai sekarang mangkrak. Artinya, rencana gak matang. Kalau anggaran itu dibuat membantu pesantren dan madrasah jadi lebih optimal,” ujar Sam HC

Sementara itu, disinggung soal mangkraknya Islamic Center, calon Wali Kota Malang nomor urut 3, M Anton mengatakan banyak pembangunan yang dirasakan masyarakat saat menjabat sebagai Wali Kota Malang periode 2013-2018.

“Saya buktikan bagaimana pembangunan Kota Malang dirasakan banyak masyarakat. Program yang dilakukan sangat baik perlu dilanjutkan,” jelas Abah Anton sapaan akrabnya. 

Usai Paslon memberikan tanggapan terhadap pertanyaan paslon 2 dan jawaban Paslon 3, giliran Paslon nomor urut 1 Wahyu Hidayat-Ali Muthohirin untuk menanggapi. 

Saat itu Wahyu Hidayat mengibaratkan dirinya menjadi pemadam kebakaran yang harus membereskan sejumlah proyek Pemkot Malang yang mangkrak. 

"Saya mengibaratkan menjadi pemadam kebakaran, selama 10 bulan 17 hari. Banyak hal-hal yang ditinggalkan oleh pejabat-pejabat sebelumnya tidak dapat di manfaatkan dan mangkrak," terang Wahyu. 

"Saya masuk untuk menyelamatkan terkait dengan peninggalan tersebut termasuk Islamic Center," tambahnya. 

Wahyu bilang bahwa saat dirinya menjabat Pj Wali Kota Malang mewajibkan jajarannya menggelar sejumlah agenda rapat di Islamic Center. 

"Saya wajibkan, saya perintah saat itu untuk memanfaatkan Islamic Center yang hampir mangkrak," jelas Wahyu. 

Wahyu menuturkan daripada rapat di hotel, maka ia memanfaatkan Islamic Center untuk kegiatan rapat. 

"Dari pada kita rapat di hotel saya wajibkan untuk rapat di Islamic Center untuk menghormati terkait peninggalan yang kemarin banyak yang mangkrak, itu salah satu peninggalan yang mangkrak," tutur Wahyu. (Pur) 

 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved