Pelaku Bisnis Berbagi Pengalaman di Kuliah Umum Universitas Terbuka, Tekankan Mental dan Daya Juang

SURYAMALANG.COM, MALANG - Dua pelaku bisnis, Hj Khosidah SE, pemilik usaha kripik buah Mak Rum, dan Agripta Ananda Putra, pemilik Nahwa Travel and Tour Malang menjadi narasumber dalam kuliah umum untuk mahasiswa Universitas Terbuka (UT) di Malang Creative Centre (MCC), Senin (28/10/2024).

Dalam acara ini juga hadir Dr Abdurrahman Rahim Thaha MAB, pengajar Fakultas Hukum Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ( FHISIP) UT.

Tema yang diangkat adalah "Pengembangan Potensi Entrepreneurship Mahasiswa Menuju Indonesia Emas 2024".

"Saya sudah mulai usaha sejak semester tujuh untuk bisa mengangkat ekonomi keluarga. Awalnya ya belajar otodidak."

"Tapi sekarang jika mulai bisnis, pemula sudah banyak ilmunya di berbagai media sosial. Jadi mahasiswa bisa juga belajar dari sana," kata Agripta.

Ia menyebutkan apa yang dilakukan UT bagus untuk memberikan wawasan bagi mahasiswanya

"Saya kita mahasiswa UT itu online saja. Ternyata juga ada pertemuan offline seperti ini. Semoga yang datang hari ini bisa mendapatkan impact-nya," tandas dia.

Hal serupa juga disampaikan Khosidah agar mahasiswa juga ada perubahan mindset.

"Biasanya kan mindsetnya lulus kuliah baru nyari kerjaan. Maunya kerja berdaai. Peluang wirausaha itu luar biasa dan memberkkan manfaat bagi sekitarnya," kata pengusaha kripik buah ini.

Ia sudah merasakan sendiri bekerja sebagai wirausaha setelah berpengalaman lama kerja di kantoran. 

Ia awalnya juga tidak punya kemampuan berbisnis. Tapi ternyata bisa dengan menambah pengetahuan. Dari kegiatan ini, mahasiswa ada yang berkomunikasi dengannya untuk menjadi resellernya.

"Harus sering diadakan seperti ini untuk menyemengati mereka yang ingin berwirausaha. Jika tidak, kampus bisa mengajak siswa ke tempat produksi wirausaha agar mendapat tambahan wawasan," sarannya.

Wakil Dekan III Fhisip UT Anto Hidayat SIP MSi menjelaskan jika kegiatannya bekerjasama dengan UT pusat dan UT Malang.

"Tujuan kami mengundang narasumber kuliah umum ini agar mahasiswa mendapat wawasan dan memiliki keterampilan berusaha. Jadi nanti mereka tak hanya lulus, tapi juga menyiapkan dirinya tak hanya menjadi pengawai."

"Sekarang jumlah wirausaha Indonesia masih tiga persen. Maka masih ada peluang menciptakan wirausaha muda," kata dia.

Kegiatan kuliah umum dilaksanakan secara hibrid. Sehingga tak hanya diikuti mahasiswa UT Malang juga lainnya. Di kuliah umum itu, kedua pengusaha itu menceritakan perjalanan usahanya pada puluhan mahasiswa UT hingga mencapai titik saat ini.

Agripta Ananda Putra mendorong mahasiswa menekuni bisnis sejak dini. Ini berbekal dari pengalamannya sebagai pebisnis.

Menurutnya, menjadi pengusaha sejak mahasiswa adalah langkah pertama menuju kesuksesan. Jika dimulai sejak mahasiswa, langkahnya juga akan sangat panjang. Langkah pertama memulai bisnis adalah diawali dengan menemukan ide bisnis.

"Amati masalah, identifikasi solusinya. Jika melihat ada kebutuhannya, misalkan di transportasi, maka bisa membuat usaha antar jemput," kata Agripta.

Biasanya pada pebisnis awal ada kendala pada kurangnya modal. Ia juga memulai usaha dari kecil hingga berkembang saat ini. Maka bisa memulai dengan modal dengan anggaran minimal. Pada pebisnis awal biasanya juga dihinggapi stres mental dan takut gagal.

Dari pengalamannya berbisnis, yang penting harus konsisten dan tekun. Mau belajar dari pengalaman. Dikatakan, memulai bisnis sejak mahasiswa itu menawarkan peluang unik dalam pertumbuhan, pembelajaran dan kesuksesan jangka panjang.

Ia juga menekankan agar sebuah brand yang dibangun oleh seorang enterpreneur harus mampu menawakan nilai yang unik dengan mengidentifikasi apa yang membuat produk atau layanan berbeda dari pesaing.