Berita Malang Hari Ini
Disdikbud Kota Malang Belum dapat Juknis Makan Bergizi Gratis, UB Sarankan Pangan Lokal
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang masih belum menerima petunjuk teknis (Juknis) terkait makan siang gratis untuk siswa
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM, MALANG - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang masih belum menerima petunjuk teknis (Juknis) terkait makan siang gratis untuk siswa.
Makan siang gratis merupakan program Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
"Sejauh ini belum ada Juknis terkait makan gratis."
"Kalau sudah ada, pasti kan kita diundang," kata Suwarjana, Kadis Dikbud Kota Malang.
Namun di Kota Malang sudah pernah dilakukan uji coba, yaitu di tiga SD di Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, seperti SDN Lowokwaru 3 dan SDN Sumbersari 1.
"Tiga sekolah itu langsung eksekusi di lapangan."
"Ada petugas dari pusat dan memesan makanan lewat ojek online dengan mengambil dari warung-warung sekitarnya," tambah Suwarjana.
Baca juga: Melihat Uji Coba Program Makan Bergizi Gratis di Kota Batu saat Perayaan Hari Sumpah Pemuda
Kurniati, Kepala SDN Lowokwaru 1 menjelaskan jika sekolahnya juga ada kegiatan makan bersama dengan bekerja sama dengan paguyupan dan wali murid.
"Masih belum ada makan gratis. Di sekolah setiap bulan ada kegiatan makan bersama dengan dibantu paguyupan atau wali murid," katanya kepada SURYAMALANG.COM, Selasa (29/10/2025).
Manfaat kegiatan makan bersama yaitu siswa jadi belajar makan bersama sesuai adab makan. Serta memenuhi menu sehat.
"Karena kadang-kadang anak-anak lebih banyak berbekal mie," kata kasek.
Terkait menu makanan, pihaknya memberi kebebasan.
"Tiap kelas bisa bervariasi olahannya. Yang penting ada sayur, lauk protein hewani dan nabati serta buah," jawabnya.
Menu-menu yang pernah dicontohkan sekolah seperti sayur bening kacang, air putih, nasi, buah, teri nasi, tempe goreng dan pisang.
Juga pernah ada menu semur daging, tempe goreng, pisang dan pisang, air putih dan nasi.
Rektor Universitas Brawijaya (UB) Prof Widodo menyambut baik pelaksanaan makan bergizi gratis.
Namun ia menyarankan menggunakan keragaman pangan lokal.
"Saya khawatir kalau menunya seragam se Indonesia, misalkan nasi, telur dan ada susu, nanti malah mengganggu kebututuhan reguler."
"Dampaknya malah ke inflansi. Sebab kebutuhannya akan bersaing dengan kebutuhan biasa," tandasnya.
Maka perlu dipromosikan pangan lokal pada kegiatan makan gratis itu. Misalkan jika tak makan nasi, ada gethuk.
"Mungkin siswa kaget kok gak ada nasi, tapi gethuk," katanya.
Tapi pangan lokal sangat beragam dan perlu dikenalkan agar tak hanya menggunakan satu sumber pangan.
Bahkan sumber karbohidrat tak hanya dari nasi. Tapi juga dari umbi-umbian. Begitu juga sumber protein juga banyak.
Makan Bergizi Gratis
makan siang gratis
Suwarjana
Kota Malang
Universitas Brawijaya (UB)
SURYAMALANG.COM
Prabowo Subianto
Gibran Rakabuming Raka
Polemik Beli LPG 3 Kg di Distributor, Pemilik Pangkalan di Kota Malang sampai Bingung |
![]() |
---|
UMKM Kota Malang Tak Peduli Harga Mahal, Yang Penting LPG 3 Kg Selalu Ada |
![]() |
---|
Polemik Beli LPG 3 Kg di Pangkalan, Warga Kota Malang: Kebijakan Jangan Bikin Repot |
![]() |
---|
Bisnis Akademi Wirausaha Mahasiswa Merdeka UB Malang, Maggot Jadi Pakan Kucing dan Busana Big Size |
![]() |
---|
Puluhan Napi di Lapas Malang Lolos Kompetensi, Diwisuda Jadi Guru Al-Quran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.