Dalang Uang Damai Rp 50 Juta Kasus Guru Supriyani, Kades Dipaksa Kapolsek Ngaku sampai Muntah-muntah
Dalang uang damai Rp 50 juta kasus guru Supriyani terjawab, kades dipaksa Kapolsek ngaku sampai muntah-muntah.
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Sarah Elnyora Rumaropen
SURYAMALANG.COM, - Dalang uang damai Rp 50 juta kasus guru Supriyani dibongkar oleh Kepala Desa (Kades) Wonua Raya, Kecamatan Baito, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara.
Kades mengaku mendapat intimidasi dari Kapolsek Baito untuk membuat pengakuan palsu terkait uang damai tersebut.
Setelah dijadikan kambing hitam, Kades mengaku sempat muntah-muntah dan masuk rumah sakit.
Dalam kasus guru Supriyani yang dituduh menganiaya murid SDN 4 Baito, Konsel sempat ada kabar keluarga korban minta uang damai Rp 50 juta.
Baca juga: Akhirnya Hotman Paris Turun Tangan Buat Supriyani, Siap Bantu Guru Honorer yang Dituduh Aniaya Murid
Hal itu disampaikan oleh suami Supriyani agar istrinya tidak ditetapkan sebagai tersangka.
Namun hal itu dibantah oleh ayah korban yang juga seorang polisi Kanit Intelkam Polsek Baito Ipda Wibowo Hasyim.
Sampai akhirnya Kades Wonua Raya, Rokiman di hadapan Propam Polda Sultra membuat pengakuan pihaknya dipaksa membuat keterangan palsu oleh Kapolsek Baito.
Saat diperiksa Polda Sultra pada Kamis (31/10/2024), Rokiman menjelaskan sempat membuat dua video berisi pengakuan yang berbeda.
Pada video pertama, Rokiman terlihat mengenakan jaket.
Sedangkan pada video kedua, Rokiman mengenakan kemeja putih.
Baca juga: Sudarsono Batal Dicopot Jadi Camat Baito oleh Bupati Konawe Selatan, Ini Alasan Bantu Guru Supriyani
Di hadapan penyidik, Rokiman menyebut pengakuan asli terkait kasus guru Supriyani terdapat pada video dirinya memakai baju putih.
Sedangkan pada video dirinya mengenakan jaket dilakukan atas intimidasi Kapolsek Baito.
"Video yang pakai jaket, saya diarahkan dimana saya tersudut. Yang mengarahkan Kapolsek Baito," jelas Rokiman, mengutip TribunnewsSultra.com, Jumat (2/11/2024).
Rokiman lantas menceritakan kronologi pembuatan video bohong kasus guru Supriyani.
Ternyata Rokiman sudah lama dicari oleh pihak Polsek Baito.
Saat itu, Rokiman mendapat undangan untuk bertemu camat Baito.
Dalam pertemuan itu, Kapolsek Baito meminta Rokiman membuat pernyataan palsu terkait kasus guru Supriyani.
"Tetiba datang Kapolsek Baito dan mengatakan 'Nah ini pak desa yang selama ini saya cari, susah sekali," jelas Rokiman.
"Coba dibantu dulu saya," ucap Rokiman menirukan ucapan Kapolsek.
Baca juga: PB PGRI Siap Kawal Proses Sidang Guru Supriyani
Kapolsek lantas meminta Rokiman untuk mengaku uang damai Rp50 juta adalah insiatif dari pemerintah desa.
Padahal, sebenarnya uang damai Rp50 juta itu diajukan oleh Kanit Reskrim Polsek Baito.
"Kapolsek minta saya menyampaikan dana Rp50 juta inisiatif pemerintah desa. Untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi," kata Rokhiman.
"Sebenarnya tidak seperti itu, permintaan uang Rp 50 juta yang menyampaikan pak Kanit Reskrim," lanjutnya.
Setelah dipaksa membuat keterangan palsu oleh Kapolsek Baito, Rokiman sempat dilarikan ke rumah sakit.
Hal itu diungkap kuasa hukum Rokiman, Andri Darmawan saat ditemui pada Jumat (1/11/2024).
Andre mengatakan sempat muntah-muntah setelah diintimidasi pihak Polsek Baito.
Kata Andre, Rokiman sempat didatangi Kapolsek Baito bersama sejumlah anggota kepolisian.
Saat itu, Rokiman dipaksa membuat keterangan palsu terkait uang damai Rp50 juta kasus guru Supriyani.
"Jumlahnya dia tidak tahu (polisi) intinya dia diapit," ujar Andre.
Baca juga: Guru Supriyani Tuding Ibu Korban Bohong Saat Sidang, Istri Aipda Wibowo Ceritakan Dugaan Pemukulan
Bahkan, menurut Andre, saat itu Polsek Baito sudah menyiapkan surat pengakuan di atas materai untuk ditandatangani Rokiman.
"Sudah disiapkan. Untung saat itu kades naik asam lambung, langsung muntah-muntah dan dibawa ke rumah sakit," katanya.
"Karena dia merasa ditekan, dia minta didampingi, makanya kami langsung minta kuasa," imbuh Andre lagi.
Sementara itu, Kapolsek Baito, Iptu Muhammad Idris enggan buka suara terkait viralnya uang damai Rp50 juta dalam kasus guru Supriyani.
Kapolsek hanya berlalu sembari menolak berkomentar terkait isu viral tersebut.
"Kalau mengenai itu (uang) saya tidak berkomentar," jelas Muhammad Idris, Senin (28/10/2024) lalu.
Baca juga: Cerita Lengkap Penangkapan Guru Supriyani di Depan Anak-anaknya, Intimidasi Penyidik Dipaksa Ngaku
Reaksi serupa ditunjukkan Kapolsek saat ditemui wartawan di Kantor Camat Baito, Kabupaten Konsel.
"Mohon maaf," katanya sembari menolak berkomentar.
Idris memilih berlalu meninggalkan wartawan dan pergi menggunakan sepeda motor dinasnya.
Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp
kasus guru Supriyani
guru Supriyani
Supriyani
uang damai
uang damai kasus guru Supriyani
Kapolsek Baito
Kades Wonua Raya
Kades
berita viral
suryamalang
NASIB Dwi Hartono Otak Pembunuhan Kacab Bank Dinonaktifkan UGM, Pernah Terjerat Kasus Ijazah Palsu |
![]() |
---|
LINK NONTON Drama Korea See You in My 19th Life Full Episode 1-12 Tamat Sub Indo, Baca Sinopsisnya |
![]() |
---|
Inilah 10 Desa di Kabupaten Mandailing Natal Sumut Dapat Dana Desa 2025 Tertinggi Mencapai Rp 1,3 M |
![]() |
---|
Bedah Kekuatan Persijap Jepara Vs Arema FC, Juara Liga Saja Kewalahan Jumpa Lagi Setelah 11 Tahun |
![]() |
---|
Petuah Pelatih Arema FC untuk Salim Tuharea Baru Dipanggil Timnas Indonesia U23, Awalnya Tak Dilirik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.