Berita Sidoarjo Hari Ini

Fakta-fakta Hujan Es di Sidoarjo Penyebab dan Tanda-tandanya, BMKG Sorot Udara Panas dan Garah

Fakta-fakta hujan es di Sidoarjo penyebab dan tanda-tandanya, BMKG sorot udara panas dan gerah salah satunya.

Canva.com/Ilustrasi
ILUSTRASI- Fakta-fakta Hujan Es di Sidoarjo Penyebab dan Tanda-tandanya, BMKG Sorot Udara Panas dan Garah 

Apabila arus udara naik (updraft) cukup kuat dan udara tidak mampu menahan berat butiran es, butiran es tersebut akan jatuh ke permukaan bumi sebagai hujan es.

Jika suhu permukaan Bumi cukup dingin, butiran es tersebut tidak mencair dan jatuh sebagai hujan es.

Fenomena ini paling sering terjadi selama pancaroba, yakni ketika ketidakstabilan atmosfer tinggi akibat perbedaan suhu yang signifikan antara permukaan dan lapisan atas atmosfer.

Pada umumnya, hujan es tidak serta merta terjadi.

Dalam beberapa hari sebelumnya, terdapat tanda-tanda bahwa fenomena itu bakal terjadi.

Dikutip dari akun Instagram @infobmkg, Selasa (5/11/2024), berikut tanda-tanda hujan es bakal terjadi:

  1. Udara pada malam hingga pagi hari sebelumnya terasa panas dan gerah karena radiasi matahari yang cukup kuat
  2. Mulai pukul 10.00 pagi terlihat tumbuh awan cumulus 
  3. Awan cumulus berubah warna menjadi abu-abu atau hitam yang dikenal dengan awan
  4. Cumulonimbus dengan cepat Udara di sekitar terasa dingin
  5. Dahan dan ranting pohon bergoyang dengan cepat Hujan deras terjadi dengan tiba-tiba yang disertai dengan angin kencang.

Saat fenomena hujan es terjadi, BMKG mengimbau kepada masyarakat agar segera berlindung di dalam bangunan yang kokoh.

Selain itu, hindari pula aktivitas di luar ruangan dan jauhkan kendaraan dari tempat terbuka.

Jika sedang berkendara, segera menepi dan mencari tempat yang aman untuk berlindung.

BMKG juga melarang keras air hujan es untuk dikonsumsi.

Sampai kapan fenomena hujan es terjadi?

Ida menyampaikan, fenomena hujan es sulit diprediksi secara spesifik waktu dan lokasi kejadiannya.

Hal ini karena skala hujan es sangat lokal dan biasanya terjadi di lokasi yang tidak luas dan durasi yang singkat.

Kendati demikian, umumnya, hujan es akan terjadi hingga peralihan musim selesai, yakni transisi dari musim kemarau ke musim hujan dan sebaliknya.

Selama masa peralihan musim ini, kondisi atmosfer cenderung tidak stabil sehingga meningkatkan potensi terjadinya hujan es.

Halaman
123
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved