Debat Pilwali Kota Malang 2024
Wahyu-Ali Kenakan Sarung UMKM Rumah Sedekah Malang, HC-Ganis Baju Daur Ulang, Anton-Dimyati Berpeci
Dua paslon Pilwali Kota Malang 2024, Wahyu Hidayat – Ali Muthohirin dan Heri Cahyono – Ganis Rumpoko pamer pakai produk UMKM, Santu (9/11/2024).
Penulis: Purwanto | Editor: iksan fauzi
SURYAMALANG.COM, MALANG – Dua pasangan calon (paslon) Pilwali Kota Malang 2024, Wahyu Hidayat – Ali Muthohirin dan Heri Cahyono – Ganis Rumpoko pamer mengenakan produk UMKM.
Seperti diketahui, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Malang menggelar debat Pilwwali Kota Malang 2024 Ke-2 di Hotel Grand Mercure, Sabtu (9/11/2024).
Komisioner KPU Kota Malang Divisi Teknis Penyelenggara Pemilu, Ali Akbar mengungkapkan tema debat Ke-2 ‘Meningkatkan Pelayanan Kepada Masyarakat dan Menyelesaikan Persoalan Daerah’.
“Isu tema debat publik kedua ini relevan dengan kondisi sekarang,” ujar Ali Akbar saat memberi sambutan jelang debat.
Setelah seremonial, moderator debat memberi waktu kepada masing-masing paslon untuk memaparkan visi dan misinya.
Baca juga: Wahyu Hidayat Klaim Bikin Master Plan Kota Malang Nol Genangan pada 2028, DPRD Sebut Molor ke 2029
Baca juga: Abah Anton Beri Perhatian Serius Terhadap Pengelolaan Kampung Tematik di Kota Malang

Paslon nomor urut 1, Wahyu-Ali yang disingkat WALI terlebih dahulu menyampaikan visi dan misinya.
Tampak, paslon yang diusung koalisi jumbo itu mengenakan sarung produk UMKM Rumah Sedekah Malang.
Baca juga: Cawali Heri Cahyono Koreksi Istilah Manusia Normal yang Dilontarkan Wahyu Hidayat saat Debat Ke-2
Baca juga: PANAS! Cawawali Ali Muthohirin Singgung Sejarah Kelam Kota Malang, Sindir Cawali Abah Anton?
Begitu juga paslon nomor urut 2, Heri Cahyono – Ganis Rumpoko juga pamer pakaian produk UMKM.
Heri Cahyono mengenakan kemeja ecoprint, sedangkan Ganis mengenakan baju upcycling (daur ulang) produk UMKM di Kota Malang.
Sementara paslon Abah Anton – Dimyati Ayatulloh atau yang mempunyai akronim ABADI itu sama-sama mengenakan kemeja putih dan berpeci.

Calon Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat mengungkapkan Bersama Ali Muthohirin sengaja memakai sarung khas itu untuk mendukung UMKM di Kota Malang.
"Kami sengaja memakai ini (sarung), bentuk dukungan pasangan WALI terhadap UMKM di Kota Malang," terang Wahyu kepada wartawan usai debat publik kedua.
Wahyu menambahkan bahwa salah satu bentuk upaya mengembangkan UMKM adalah dengan program Kemis Mbois.
Program tersebut di launching Wahyu saat menjabat Pj Wali Kota Malang. Para aparatur sipil negara (ASN) diwajibkan memakai produk UMKM setiap hari Kamis.
"Ada sekitar 30 ribu UMKM di Kota Malang. Dengan gagasan Kemis Mbois yang kami ciptakan sebagai gerakan agar kita semakin tumbuh kecintaan pada produk UMKM lokal," tambah Wahyu yang juga mantan Sekda Kabupaten Malang itu.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.