Berita Banyuwangi Hari Ini

Kondisi Pilu Siti, Ibu Siswi SD Banyuwangi Anaknya Tewas Pulang Sekolah, Kurung Diri Sedang Hamil

Kondisi pilu ibu siswi SD di Banyuwangi terguncang usai anaknya tewas pulang sekolah, kurung diri tak mau makan dan bicara sedang hamil tua.

|
Istimewa/TribunJatim.com/Youtube Harian Surya
Kondisi pilu ibu siswi SD di Banyuwangi terguncang usai anaknya tewas pulang sekolah, kurung diri tak mau makan dan bicara sedang hamil tua. 

SURYAMALANG.COM, - Kondisi ibu siswi SD di Banyuwangi terguncang setelah anaknya ditemukan tewas saat pulang sekolah jadi perhatian pemerintah daerah.

Orang tua siswi SD yang anaknya jadi korban kekerasan seksual dan penganiayaan itu sangat terpukul.

Lebih memprihatinkan lagi, ibu korban bernama Siti Aningsih sedang hamil tua namun memilih mengurung diri di kamar dan tidak mau makan. 

Hal itu terjadi sejak sehari setelah kejadian anak Siti Aningsih tewas pada Kamis (14/11/2024) lalu.

Baca juga: Komentar Mahfud MD Kasus Ivan Sugianto di Surabaya, Maklum Jika Publik Ragu pada Polisi Pengalaman

Anak Siti Aningsih berinisial CNA berusia 7 tahun adalah siswi kelas 1 Madrasah Ibtidaiyah (MI/sekolah setingkat SD) warga Desa Kalibaru Manis, Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi.

Kondisi Siti Aningsih yang masih mengurung diri di kamar dan sulit untuk diajak berkomunikasi disampaikan ayah Siti, Sutrisno yang juga kakek CNA.

Sutrisno menjaskan, bukan hanya Siti yang sangat terpukul atas kepergian CNA.

Ayah CNA, Ahmad Doni Nur, juga merasakan hal yang sama.

Doni juga hanya menghabiskan waktu bersama istrinya di kamar.

"Ibunya sampai belum mau makan," kata Sutrisno di rumah duka Kamis (14/11/2024). 

Baca juga: Kronologi Lantai Masjid di Medan Tiba-tiba Ambles saat Salat Berjamaah, 5 Orang Terperosok 4 Meter

Untuk memulihkan kondisi Siti, Pemkab Banyuwangi memberi pendamping khusus.

Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (PPKB) Banyuwangi menerjunkan tim untuk mendampingi keluarga korban.

Alizha Amalia Rohmana, Pendamping Korban dari Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Dinsos PPKB Banyuwangi, mengatakan ibu korban tengah mengandung 8 bulan.

Pendamping, kata Alizha, penting agar psikologis sang ibu bisa lekas pulih dan janin yang di kandungnya terus sehat.

"Kami tadi mendampingi, dan alhamdulillah ibu korban mulai mau makan," kata Icha, sapaan akrab Alizha Amalia Rohmana.

Halaman
1234
Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved