Berita Viral

Profesi Wandarto Ayah Siswa Surabaya Sabar Hadapi Ivan Sugianto, Bukan Orang Biasa Pengusaha Juga

Profesi Wandarto ayah siswa Surabaya sabar hadapi Ivan Sugianto meski anaknya disuruh sujud dan menggonggong, bukan orang biasa pengusaha juga.

|
Youtube Harian Surya/Tribun Sumsel
Wandarto (kiri-baju biru) ayah siswa Surabaya sabar hadapi Ivan Sugianto meski anaknya disuruh sujud dan menggonggong, bukan orang biasa pengusaha juga. 

SURYAMALANG.COM, - Profesi Wandarto ayah siswa Surabaya yang sabar menghadapi Ivan Sugianto sebetulnya juga bukan orang biasa.

Jika Ivan Sugianto berlagak arogan menunjukkan status sosialnya yang tinggi sambil membawa gerombolan petinju dan pengacara, Wandarto tidak demikian. 

Meski bisa saja Wandarto melawan Ivan Sugianto, namun pria itu memilih tidak terprovokasi saat anaknya disuruh sujud dan menggonggong.

Wandarto sempat mencegah anaknya menuruti perintah Ivan Sugianto namun usahanya sia-sia karena kalah massa.

Baca juga: Nasib Lansia Anak Jenderal Polri era Hoegeng Hidup Sendiri di Rumah Terbengkalai, Kenal Ibu Prabowo

Ivan Sugianto nekat melakukan tindakan tersebut karena tidak terima anaknya diejek oleh siswa E, putra Wandarto.

Melansir Bangkapos.com, orang tua E khususnya Wandarto bisa dikatakan bukan orang biasa.

Wandarto ternyata juga pengusaha di bidang produksi kursi.

Hal tersebut diketahui dari postingan ibu E bernama Ira Maria yang menguak pekerjaan suaminya.

'Bojoku (suamiku) produksi kursi chroem besi, coating, steinless,' terang Ira Maria dalam postingan media sosialnya, Minggu (17/11/2024).

Baca juga: Komentar Mahfud MD Kasus Ivan Sugianto di Surabaya, Maklum Jika Publik Ragu pada Polisi Pengalaman

Tak hanya itu, kekayaan orang tua E dapat dilihat dari kemampuan mereka membayar uang sekolah anak yang tidak sedikit.

Berdasarkan informasi di laman biaya.co.id, biaya sekolah di SMA Gloria 2 Surabaya terbilang fantastis.

Uang gedung di sekolah tersebut mencapai Rp 29 juta dan biaya SPP bulanannya adalah Rp 2.350.000.

Tak Melawan Saat Diprovokasi

Saat peristiwa terjadi, orang tua siswa E yakni Wandarto dan Ira Maria sempat datang ke lokasi untuk menenangkan Ivan Sugianto.

Namun Ivan Sugianto bertindak garang hingga nyaris mengajak adu pukul orang tua E.

Untungnya orang tua E tidak merespons dan memilih untuk bersabar.

Kendati begitu, hati Wandarto dan Ira Maria hancur berkeping-keping melihat anaknya dipaksa sujud dan menggonggong.

Baca juga: Sosok Rolly Teman Ivan Sugianto Ikut Labrak Siswa Surabaya, Tangan Mengepal Siap Pukul Ayah Korban

Ira Maria bahkan menitikan air mata menceritakan betapa tak berdayanya dia saat Ivan Sugianto memaksa E.

Dalam penuturannya, Ira Maria memilih diam bukan karena takut.

Wandarto ayah E juga bukan tidak mau melawan, namun mencegah emosi menuruti pesan istrinya.

"Saat itu seperti yang di video sebagaimana membiarkan anak saya melakukan itu," kata Ira Maria di Apa Kabar Indonesia tv One pada Rabu (13/11/2024).

Saat Ivan Sugianto dan gerombolannya datang, Ira Maria sudah menelepon Wandarto.

"Karena waktu pihak sana menelepon, saya juga menelepon suami saya, saya berpesan ke suami saya, 'mereka bawa banyak orang jadi kamu yang sabar yah, selesaikan ini dengan baik-baik'," begitu bunyi pesan Ira ke Wandarto sebelum menghadapi Ivan.

Betapa tidak untuk menghadapi anak SMA saja, Ivan Sugianto harus membawa gerombolan petinju dan pengacara.

Ivan Sugianto memboyong Nouke Norimarna, Ketua Asosiasi Petinju Indonesia (API) Jawa Timur.

Lalu Ivan Sugianto juga membawa Rolly Ade Charles Kaawoan pakar hukum atau pengacara di Surabaya, belum lagi anggota lainnya.

Awalnya Ira Maria berharap bisa menyelesaikan masalah dengan anak Ivan Sugiarto secara damai.

"Kenapa kita diam kita memilih berharap menyelesaikan dengan baik dan tanpa kekerasan, tetapi ternyata papanya anak itu sudah emosi dan marah," kata Ira.

Baca juga: Kasus Paksa Siswa Menggonggong Ivan Sugianto Merembet ke Pencucian Uang, Belasan Rekening Diblokir

Ira merasa khawatir bila Ivan Sugianto berbuat kelewatan terhadap E.

"Saya merasa takut, khawatir kalau sampai anak saya diapa-apakan, makanya waktu itu ya sudah selesai bisa diselesaikan kita beritikad untuk bisa diselesaikan dengan cepat, kita terima," kata Ira Maria.

Saat kejadian, Wandarto memilih tidak membalas setelah disundul Ivan Sugianto.

Wandarto berupaya membangunkan anaknya E yang sudah dalam posisi sujud.

Bahkan Wandarto juga nyaris dipukul oleh Rolly Ade Charles Kaawoan.

Meski begitu di depan Ivan Sugianto, Wandarto mengaku sama sekali tidak mengakui adanya kekerasan.

"Mengatakan ada kekerasan fisik yang dilakukan oleh orang tua anak E itu tidak benar," kata Wandarto di depan Ivan.

Menurut Wandarto, masalah anaknya disuruh sujud sambil menggonggong sudah diselesaikan secara damai.

"Masalah ini sudah kami selesaikan secara kekeluargaan, kita berakhir dengan cara damai," ujar Wandarto.

"Misal ada kelanjutan di media sosial mungkin tidak benar adanya," tambah Wandarto.

Kendati masalah antara Wandarto dan Ivan Sugianto sudah diselesaikan damai namun pihak sekolah tidak terima dan melaporkan kasus itu ke Polrestabes Surabaya.

Konsultan hukum SMA Gloria 2 Surabaya, Sudiman Sidabukke, memastikan proses hukum tetap berjalan

"(Pengaduan terhadap Ivan) masih berlanjut, kita serahkan kepada pihak kepolisian dan tetap melaporkan persoalan yang kedua," kata Sudiman Sidabukke, Minggu (10/11/2024).

Laporan itu tertuang dalam surat tanda terima laporan/pengaduan masyarakat bernomor LPM/1121/X/2024/SPKT/POLRESTABES SURABAYA yang dilakukan oleh seorang guru berinisial LSP atas ancaman dengan kekerasan.

Baca juga: Respons TNI-POLRI Foto Akrab dengan Ivan Sugianto Paksa Siswa Surabaya Menggonggong, Bukan Beking

Kini Ivan Sugianto pun sudah berada di Sel Rumah Tahanan Polrestabes Surabaya, Jawa Timur.

Selain laporan tindak intimidasi, Ivan Sugianto juga terlibat dalam dugaan Tindak Pidana pencucian uang (TPPU).

Hal itu disampaikan langsung oleh Kepala pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Ivan Yustiavandana. 

"Ya (rekening) dia kami blokir," ucapnya, Kamis (14/11/2024).

Akibat kasus TPPU ini, PPATK telah memblokir rekening klub malam yang diduga milik Ivan, yakni Valhalla Spectaclub Surabaya

Ada belasan rekening lain terkait Ivan yang turut diblokir PPATK. 

"Iya (rekening Valhalla turut diblokir, ada belasan (rekening), berkembang terus, (kasus) masih jalan," tuturnya.

Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp 

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved