Komunitas Bersepeda di Malang Raya

Mengenal Commuter Bike Tren Bersepeda di Malang Buat Bengkel Custom Laris Manis, Cocok Keliling Kota

Mengenal Commuter Bike tren bersepeda di Malang buat bengkel custom laris manis, cocok untuk keliling kota hingga aktivitas sehari-hari.

Canva.com/Ilustrasi
ILUSTRASI- Mengenal Commuter Bike tren bersepeda di Malang buat bengkel custom laris manis, cocok untuk keliling kota hingga aktivitas sehari-hari. 

SURYAMALANG.COM, - Mengenal commuter bike tren bersepeda di Malang yang membuat bengkel custom jadi laris manis kebanjiran order.

Tren commuter bike atau sepeda komuter sudah mulai populer di Kota Malang sejak akhir tahun 2023 lalu dan diprediksi semakin hype hingga 2 tahun ke depan.

Bagi yang belum tahu commuter bike adalah sepeda yang dirancang untuk digunakan sebagai alat transportasi dalam rutinitas sehari-hari.

Sepeda ini biasanya digunakan di daerah perkotaan dengan budaya bersepeda yang tinggi.

Salah satu ciri commuter bike adalah model sepeda yang memiliki frame 26 inch dan dipasangi keranjang umumnya dipakai berkeliling kota. 

Berikut beberapa ciri-ciri commuter bike selengkapnya:

  • Desain: sepeda komuter tidak didesain secara agresif, melainkan untuk kenyamanan dan ketahanan.  
  • Posisi berkendara: sepeda komuter memiliki posisi berkendara yang tegak.
  • Ban: sepeda komuter biasanya menggunakan ban yang lebih tipis daripada MTB, tetapi lebih lebar daripada road bike.
  • Ukuran: sepeda komuter sering menggunakan ukuran 26 inci, karena diameter yang lebih kecil membuat sepeda lebih lincah. 
  • Fitur: sepeda komuter biasanya dilengkapi dengan fitur-fitur seperti spatbor, rak, dan lampu.
  • Kegunaan: sepeda komuter bisa digunakan untuk berbagai aktivitas sehari-hari, seperti pergi ke kantor, berbelanja, atau bertemu teman. 

Prinsip Commuter Bike

Melansir laman genio.bike, prinsip komuter adalah perjalanan rutin seperti pulang pergi, pergi satu titik ke titik yang lain yang sifatnya harian atau rutin. 

Umumnya seperti kegiatan pulang-pergi ke kantor, ke sekolah, berbelanja setiap pagi dan sebagainya.

Tidak harus di rute yang sama, kalau hampir setiap hari berkendara dan ada pola yang terbentuk maka itu disebut kegiatan commuting dimana sepedanya disebut commuter bike.

Baca juga: Seri Akhir Balap Sepeda Downhill 76 Indonesian Downhill 2024 Digelar di Klemuk Bike Park Kota Batu

Jadi dengan fungsi tersebut, sepeda tipe apa aja bisa dipakai sebagai commuter bike baik itu Roadbike, MTB, Hybrid, Folding atau Minivelo kalau dipakai cummuting maka disebut commuter bike.

Namun seiring waktu karena tuntutan fungsi semakin spesifik untuk kepentingan jalanan dan aktifitas di lingkungan urban, maka commuter bike punya ciri ideal tersendiri.

Berikut ciri-ciri rangka sepeda komuter (commuter bike):

1. Posisi berkendara yang relatif tegak

Commuter bike tidak didesain agresif, karena tidak untuk kompetisi atau target pada kecepatan maksimal.

Commuter lebih diperuntukkan untuk kebutuhan harian dimana faktor kenyamanan lebih menjadi prioritas.

Untuk membuat lebih nyaman, tentu saja salah satu cara adalah mendesain geometri supaya berkendara lebih tegak.

Untuk mendukung gaya berkendara yang lebih tegak, biasanya handlebar dibuat lebih tinggi, atau pilihan tipe seperti cruiser bar, swept-back handlebar, riser-bar dan flatbar.

2. Ukuran dan jenis ban yang lebih cocok di aspal/paving block

Commuter bike biasanya menggunakan ban yang lebih tipis, relatif lebih tipis daripada MTB tapi relatif lebih lebar dari road bike atau biasanya menggunakan ukuran 700 x 28C atau lebih.

3. Menggunakan Carrier

Rear atau Front Rack merupakan perangkat tambahan yang tidak wajib, namun perangkat tersebut juga seringkali menjadi tren commuter bike.

Carrier bisa untuk membawa barang atau tas.

Bengkel Custom Laris Manis

Pemilik bengkel sepeda Kopi Bike, Achmad Mukhlis (33) mengatakan, tren bersepeda di Kota Malang kembali booming sejak akhir tahun 2023 lalu.

Memasuki tahun 2024 atau tepatnya 6 bulan yang lalu, tren ini semakin menjadi-jadi. 

Saat ditemui di bengkelnya yang terletak di Jalan Silikat Kecamatan Blimbing, Achmad Mukhlish menjelaskan peran anak muda dalam tren bersepeda ini. 

"Tentunya, tren bersepeda ini kembali muncul tidak terlepas dari anak-anak muda dengan kultur SKENA nya (Sua, Cengkerama, dan Kelana)," ujar Achmad Mukhlish, Minggu (17/11/2024).

Di samping itu, kalangan anak-anak muda ini sudah mulai bosan dengan hobi otomotif sehingga, mereka mencari hal-hal baru dengan beralih ke sepeda.

Achmad Mukhlish pun mengaku  tren bersepeda yang semakin hype di Kota Malang berdampak positif ke bengkelnya membuat permintaan atau pesanan custom sepeda meningkat. 

"Tiap bulan, pasti selalu ada (permintaan kustom sepeda), namun tidak semuanya saya terima, dan saya batasi seminggu maksimal mengerjakan kustom 2 sepeda," kata Achmad Mukhlish.

"Karena yang namanya kustom, pasti memakan waktu. Apalagi kalau konsumen minta ubahan khusus seperti merubah warna rangka (frame)," jelasnya.

Baca juga: Kisah Mekanik Sepeda Asal Kepanjen Malang yang Sering Ikut Tur Komunitas dari Kota ke Kota

Pemilik bengkel sepeda Kopi Bike, Achmad Mukhlis (33) saat sedang memperbaiki sepeda milik kustomernya, Minggu (17/11/2024).
Pemilik bengkel sepeda Kopi Bike, Achmad Mukhlis (33) saat sedang memperbaiki sepeda milik kustomernya, Minggu (17/11/2024). (SURYAMALANG.COM/Kukuh Kurniawan)

Pria yang akrab disapa Achmad ini mengaku, rata-rata customer meminta sepeda mereka diubah dengan model commuter bike.

"Biasanya, customer ini datang ke sini membawa frame sendiri, biasanya frame dari Federal atau yang sudah tidak diproduksi lagi" terang Achmad Mukhlish.

"Selanjutnya mereka minta rekomendasi dan berkonsultasi, nanti roda atau wheelsetnya termasuk groupset yang akan dipasang seperti apa," ungkapnya.

Achmad pun mematok harga custom mulai Rp2,5 hingga Rp3,5 juta rupiah sampai sepeda menjadi model commuter bike.

"Jadi, framenya dari customer lalu untuk groupsetnya standar yaitu dari Shimano dan itu sudah 8 atau 9 speed" ujar Achmad.

"Namun apabila ada ubahan pada frame, cat, dan eyelet, maka tentu biayanya akan berbeda lagi," terangnya.

Selain bisa menangani custom, bengkel Achmad juga menerima layanan servis sepeda mulai kategori ringan hingga berat.

Tentunya, dengan harga yang bersahabat dan tidak menguras kocek goweser.

"Untuk servis ringan, yaitu meliputi setting RD dan FD atau bahasa awamnya operan. Kalau servis sedang, arahnya ke setting wheelset atau awamnya setel pelek" jelas Achmad.

"Untuk servis berat, kita patok dengan harga mulai Rp 150 ribu dan itu biasanya dibongkar semua kita cari problemnya dimana lalu kita optimalkan satu persatu," beber Achmad.

Baca juga: Strolling Bastard Bersepeda Malam Hari, Punya Misi Perbaiki Sepeda Pedagang

Dalam kesempatan tersebut, Achmad memprediksi tren bersepeda akan terus bertahan hingga 2 tahun mendatang.

"Saya perkirakan, tren bersepeda ini akan terus terjadi dan bertahan, setidaknya hingga 2 tahun mendatang" ungkapnya. 

"Apalagi Kota Malang ini sudah bermunculan berbagai komunitas sepeda, dan komunitas ini membuat beragam event baik mingguan maupun bulanan membuat Kota Malang menjadi kota bersepeda," tandas Achmad.

Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp 

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved