Komunitas Bersepeda di Malang Raya

Kisah Mekanik Sepeda Asal Kepanjen Malang yang Sering Ikut Tur Komunitas dari Kota ke Kota

Moch Zainuri, pria asal Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang ini sudah puluhan tahun menjadi mekanik sepeda.

|
Penulis: Luluul Isnainiyah | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM/Luluul Isnainiyah
Moch Zainuri saat ditemui di kios servis sepeda miliknya di Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Senin (18/11/2024). 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Moch Zainuri, pria asal Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang ini sudah puluhan tahun menjadi mekanik sepeda.

Dari pekerjaan yang ia tekuni, pria dengan sapaan Nuri ini kerap ikut tur sepeda dari kota ke kota.

Saat ditemui di kios servis sepedanya, Nuri tampak bersantai menunggu pelanggannya.

Kios miliknya ini terletak di Jalan Suruji, Kecamatan Kepanjen. Jika ada yang mencari kiosnya, orang hanya perlu menyebutkan nama Cak Nuri.

Sudah 43 tahun lamanya Nuri membuka servis sepeda. Tak ayal, namanya sudah banyak dikenal oleh masyarakat, terutama kalangan pecinta sepeda pancal.

“Saya sejak lulus SMA tahun 1981 sudah mulai buka sendiri (servis sepeda),” kata Nuri, (18/11/2024).

Bakatnya mengotak-atik sepeda sebenarnya sudah sejak kelas 3 Sekolah Dasar (SD). Bakat ini muncul karena memang ayahnya yang terlebih dahulu bergelut di usaha ini.

“Ya dulu dari kecil sudah mulai ikut membantu bapak. Belajarnya dari itu, kemudian mulai mengerti sedikit tentang sepeda,” tandas pria berusia 62 tahun tersebut.

Baca juga: Bengkel Sepeda di Kota Malang Banjir Pesanan Custom Commuter Bike, Efek Positif Tren Bersepeda

Karena kelihaiannya itu lah Nuri mulai membuka jasa servis sepeda di rumahnya. Lambat laun, banyak orang yang mengenalnya hingga ke kalangan komunitas sepeda.

Pada 1991, Nuri mulai mengikuti tur bersama para komunitas sepeda pancal baik offroad maupun roadbike. Ia sengaja diajak oleh komunitas untuk berjaga-jaga jika ada masalah saat di perjalanan.

Ketika diajak oleh komunitas, H-1 sebelum perjalanan Nuri akan melakukan pengecekan sepeda para anggota. Hal ini dilakukan untuk memastikan sepeda dalam kondisi baik.

“Sebelumnya sepeda disetting dulu, dilakukan perawatan. Dipastikan rantainya aman,” ungkapnya.

Kemudian saat perjalanannya, Nuri juga membawa peralatan sepeda dan yang terpenting kompa. Karena saat menjelajah, ban milik anggota kerap kempes.

Ternyata, Nuri tak hanya sekedar ikut saja dan menunggu ada kendala atau kerusakan sepeda. Rupanya, Nuri juga ikut gowes.

Menurutnya, yang paling berkesan adalah ketika offroad di pegunungan, karena cukup menantang dengan medan yang naik turun.

Halaman
123
Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved