Berita Malang Hari Ini

Dekan FIK Universitas Negeri Malang Bergelar Profesor dengan Kajian Kebugaran Jasmani Harus Holistik

Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan UMasmai Prof Dr Sapto Adi MKes akan dikukuhkan menjadi guru besar bidang manajemen kebugaran j

SURYAMALANG.COM/Sylvianita Widyawati
Dua gubes baru Universitas Negeri Malang (UM) yaitu Prof Dr Sapto Adi MKes (kiri) dan Prof Dr Isnandar MT, Rabu (20/11/2024). 

SURYAMALANG.COM , MALANG - Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Malang (UM) Prof Dr Sapto Adi MKes akan dikukuhkan menjadi guru besar bidang manajemen kebugaran jasmani, pada Kamis (21/11/2024).

Sapto menjadi profesor dengan keahliannya dalam bidang manajemen kebugaran jasmani.

Ia telah menekuni manajemen kebugaran ini sejak pendidikan S2 dan S3-nya. 

"Untuk Gubes ini, saya meneruskan kajian kebugaran jasmani dalam kajian holistik. Utamanya adalah integrasi tiga indikator. Yaitu aktivitas fisik, nutrisi dan kesehatan mental. Harapannya adalah sehat secara optimal," jelas Sapto. 

Namun sering kali di masyarakat memandang kebugaran dalam satu aspek. Misalkan gizi saja. 

"Selama saya mendapat nutrisi baik, saya sehat. Tapi tidak dibarengi dengan latihan fisik termasuk kesehatan mental," urainya.

Selain Sapto, ada tiga Guru Besar lainnya yang akan dikukuhkan Universitas Negeri Malang (UM) pada Kamis (21/11/2024).

Mereka adalah Prof Dr Titi Mutiara Kiranawati MP dari Departemen Pendidikan Tata Boga dan Tata Busana. Lalu Prof Dr Yoto ST MPd dan Prof Isnandar. Ketiganya dari Fakultas Teknik. 

Prof Dr Isnandar MT dari Fakultas Teknik , menjadi Gubes bidang pengembangan tenaga kerja konstruksi bangunan.

Sedang Prof Dr Yoto ST MPd adalah Gubes baru dari FT UM.

Gubes bidang teknologi dan kejuruan ranting ilmu manajemen pendidikan vokasional rekayasa mesin itu melakukan penelitian yang  mengeksplorasi peran industri dalam meningkatkan kualitas lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Jawa Timur.

Tujuannya untuk mempersiapkan lulusan menghadapi persaingan tenaga kerja global.

Ia melakukan penelitian dalam tiga tahap, yaitu pada  2021, 2022, dan 2023. Penelitian pada tahun pertama menyoroti

"Model Link and Match Industri melalui Center of Excellence (CoE) Sektor Pemesinan dan Konstruksi," yang menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi multikasus di tiga SMK terpilih. 

Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterlibatan industri dalam penyelarasan kurikulum dan pengembangan kelas industri menjadi langkah awal yang signifikan dalam meningkatkan mutu lulusan SMK di Jawa Timur. 

 

 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved