Berita Malamng Hari Ini

Guru Besar Baru UM , Prof Dr Titi Mutiara Kiranawati MP Teliti Daun Kelor untuk ProduktiVitas ASI

 Prof Dr Titi Mutiara Kiranawati MP mengangkat soal pangan. Karena itu judul pidato pengukuhannya tentang "Potensi Kelor Sebagai Pangan Fungsional "

SURYAMALANG.COM/Sylvianita Widyawati
Prof Dr Titi Mutiara Kiranawati MP dari Departemen Pendidikan Tata Boga dan Tata Busana Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang (UM), Rabu (20/11/2024).  

SURYAMALANG.COM , MALANG -  Prof Dr Titi Mutiara Kiranawati MP dari Departemen Pendidikan Tata Boga dan Tata Busana Universitas Negeri Malang akan mengangkat judul pidato pengukuhannya tentang "Potensi Kelor Sebagai Pangan Fungsional Peningkat Produktifitas Air Susu". 

Titi Mutiara merupakan salah satu Guru Besar baru di antara empat Guru Besar baru UM yang akan dikukuhkan pada Kamis (21/11/2024). 

Menurut Prof Titi dari Pendidikan Tata Boga ini, ia mengangkat soal pangan. Karena itu judul pidato pengukuhannya tentang "Potensi Kelor Sebagai Pangan Fungsional Peningkat Produktifitas Air Susu". 

"Saya angkat soal pangan karena S2 dan S3 saya di Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian," jelas Titi, Kamis (21/11/2024) sebelum gladi bersih pengukuhan potensi daun kelor sebagai sebagai pangan fungsional peningkat produktifitas air susu.

"Daun kelor itu bahan pangan yang inferior. Di mana orang berpikiran bahwa daun kelor adalah bahan pangan yang tidak memiliki nilai yang bagus," jelasnya.

Keunggulan tanaman kelor adalah bisa tumbuh di lahan-lahan kering. Namun pemanfaatnnya belum maksimal.

Kadang hanya dibuat sayur bening oleh ibu rumah tangga. Dan masyarakat lebih mengenal kelor biasanya dimanfaatkan untuk memandikan mayat, untuk meluruhkan ilmu kanuragan dan lainnya.Atau mengeluarkan susuk di tubuh seseorang.

Tapi berdasarkan hasil penelitian di berbagai negara, daun kelor itu bisa meningkatkan dan menurunkan angka kekurangan gizi bayi. 

Dan selama ibu hamil mengonsumsi daur kelor, bayi bisa lahir dengan berat badan lebih tinggi. "Sehingga saya tertarik itu. Dan saya jadi mengenang masa lalu saya. Dulu..di halaman rumah saya tumbuh tanaman kelor. Kalau main ya di bawah daun kelor itu. Ketika saya sedang S3, promotor saya bertanya apa saya kenal daun kelor?  Saya jawab kenal sekali dan kadang dihadirkan dalam hidangan di keluarga saya," ceritanya.

Menurutnya, di Malang ini banyak sekali tanaman kelor. Namun hanya jadi pembatas pagar atau pakan ternak.

Melihat komposisi gizinya, daur kelor itu bisa menyehatkan ibu hamil dan meningkatkan berat badan lahir bayi.

Menurutnya, tanaman kelor disebut tanaman miracle. Ia melakukan penelitian sejak 2011 sampai sekarang. 

Bahkan mahasiswanya banyak melakukan penelitian-penelitian tentang daun kelor sebagai bahan skripsinya.

Selain itu ia punya beberapa paten dan hak cipta berbasis kelor.

"Memang banyak yang tidak melirik daun kelor. Untuk penelitian ini saya ujikan pada tikus. Dan ternyata dari hasil analisa di kelenjar air susu induk tikus membesar air susu karena mengonsumsi pakan kelor," kata dia.

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved