Pilwali Kota Malang 2024

Pandangan Abah Anton dan Dimyati Tentang Fenomena Inflasi di Kota Malang

Dimyati menilai, kegiatan tebus murah sembako itu membuat terganggunya stabilitas pasokan bahan pangan di pasaran

Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM/Purwanto
Paslon nomor urut 3, M Anton - Dimyati Ayatulloh, saat debat publik Pilwali Kota Malang 2024 di Harris Hotel, Kota Malang, Rabu (20/11/2024). 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Pasangan nomor urut 3 Abah Anton - Dimyati Ayatullah (ABADI) tampil memukau dalam debat publik ketiga sekaligus debat terakhir Pilwali Kota Malang 2024 yang digelar di Ballroom Harris Hotel, Rabu (20/11/2024) malam.

Bahkan dalam debat tersebut, paslon ABADI menjawab secara tegas pertanyaan yang dilontarkan Paslon nomor urut 1 Wahyu Hidayat-Ali Muthohirin (WALI).

Di mana pertanyaan tersebut terkait parameter di dalam upaya mengendalikan inflasi di Kota Malang.

Pertanyaan itu pun dijawab secara tenang oleh Dimyati Ayatullah. Bahkan secara blak-blakan, ia menyentil dan menyinggung terkait adanya kegiatan tebus murah sembako yang dilakukan oleh tim kampanye salah satu Paslon.

Dimyati menilai, kegiatan tebus murah sembako itu membuat terganggunya stabilitas pasokan bahan pangan di pasaran. Sehingga, bisa memicu terjadinya inflasi harga.

"Kalau biasanya inflasi terjadi menjelang Natal, Tahun Baru dan Idul Fitri. Tetapi tahun ini muncul tren baru, yaitu inflasi menjelang pilkada karena beras sama minyak goreng diborong besar-besaran," jelasnya.

Dirinya mengungkapkan bahwa seharusnya sebagai calon pemimpin, dapat memahami bahwa hal itu dapat merusak pasar dan memicu terjadinya inflasi.

"Hal inilah yang merusak. Dan hal seperti ini justru merugikan masyarakat," tambahnya.

Dalam debat tersebut, ia juga menyampaikan bahwa peran Forkopimda sangatlah perlu dan penting. Di dalam melakukan intervensi, agar tidak sampai terjadi inflasi pada harga bahan pangan

"Sebenarnya menjelang Natal Tahun Baru maupun saat Ramadan Idul Fitri, pasti terjadi inflasi dan Forkopimda melakukan intervensi harga. Dengan dilakukannya intervensi tersebut, maka diharapkan harga (harga bahan pangan) tidak naik," tandasnya.

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved