Viral Pembacokan di Sampang

FAKTA BARU Polda Jatim Ungkap Peran 3 Pelaku Carok Sampang Madura, Kiai Hamduddin Sempat Cekcok Dulu

Polda Jatim mengungkap fakta baru peran 3 pelaku di kasus carok di Ketapang Sampang Madura yang menewaskan Jimmy Sugito Putra, Minggu (17/11/2024).

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: iksan fauzi
SURYAMALANG.COM/Luhur Pambudi
Tiga orang pelaku pembacokan di Desa Ketapang Laok, Ketapang, Sampang yang ditangkap Anggota Polda Jatim, Kamis (21/11/2024). Polda Jatim mengungkap peran 3 pelaku carok. 

"Iya (dalam video ada 5 orang). Iya (tapi saat penyelidikan terdapat 3 orang yang terbukti menyerang)," bebernya.

Pelaku terhasut informasi hoaks

Tiga orang pelaku pembacokan di Desa Ketapang Laok, Ketapang, Sampang dan barang bukti celurit ditunjukkan  di Polda Jatim, Kamis (21/11/2024)
Tiga orang pelaku pembacokan di Desa Ketapang Laok, Ketapang, Sampang dan barang bukti celurit ditunjukkan di Polda Jatim, Kamis (21/11/2024) (SURYAMALANG.COM/Luhur Pambudi)

Usut punya usut, para pelaku terhasut oleh informasi hoaks bahwa Kiai Hamduddin dianiaya oleh kubu Jimmy Sugito.

Hal itu membuat ketiga pelaku mengadang dan mengeroyok Jimmy Sugito.

Sebelum tewas, Jimmy Sugito sempat menjalani perawatan medis di RSUD Ketapang Sampang.

Jimmy mengalami luka bacok pada bagian kepala atas 12 cm, luka bacok pipi kanan sampai leher 21 cm.

Kemudian, luka bacok paha luar bagian kanan 15 cm, luka bacok paha luar bagian kiri enam sentimeter, luka iris lengan kiri tiga sentimeter.

Selanjutnya, luka bacok punggung bagian tengah 10 cm, luka bacok pantat kiri 12 cm, dan luka bacok jempol kiri hampir putus lima sentimeter.

Ketiga tersangka bakal dikenakan Pasal 170 Ayat 2 ke-3e KUHP, tentang kekerasan menyebabkan orang meninggal dunia. Ancamannya, pidana penjara maksimal 10 tahun.

Kronologi lengkap

Direktur Ditreskrimum Polda Jatim Kombes Pol Farman menerangkan, kejadian berawal dari kunjungan salah satu figur dari kubu cabup Slamet Junaidi ke seorangtokoh masyarakat di Desa Ketapang Laok.

Slamet Junaidi bersama beberapa anggota tim dan pendukungnya bermaksud bersilaturahmi ke Pondok Pesantren Babussalam untuk bertemu salah satu pengasuhnya, yakni Kiai Mualif (MF).

Karena adanya kunjungan itu, Kiai MF meminta santrinya, Asrofi (ASR) untuk mengumpulkan para santri ponpes dan membuat barisan jamaah zikir.

Tujuan pengumpulan santri itu guna menyambut kedatangan Slamet Junaidi

Kedatangan Slamet Junaidi dianggap mendadak oleh tokoh masyarakat lain yang bermukim di desa tersebut, yakni Kiai Hamduddin.

Halaman
1234
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved