Pilgub Jatim 2024

Risma Manfaatkan Masa Tenang untuk Istirahat, Gus Hans Akhiri Masa Kampanye di Suku Tengger

Tri Rismaharini Manfaatkan Masa Tenang untuk Istirahat, Gus Hans Akhiri Masa Kampanye di Suku Tengger

Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM/Yusron Naufal Putra
Tri Rismaharini dan KH Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans) saat ditemui di kawasan Gubeng Surabaya, Sabtu (23/11/2024). 

Laporan Yusron Naufal Putra

SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Calon Gubernur Jatim nomor urut 3 Tri Rismaharini mengaku tak ada kegiatan khusus selama masa tenang Pilgub Jatim 2024.

Sembari berseloroh, Risma mengatakan akan memanfaatkan waktu menjelang coblosan itu untuk beristirahat.

Adapun masa tenang akan berlangsung mulai 24 November 2024. Masa tenang menandai berakhirnya masa kampanye Pilkada Serentak 2024 yang telah berlangsung selama 60 hari. Risma mengaku bakal beristirahat saat masa tenang.

"Mau tidur, tidur," kata Risma lantas tertawa saat ditanya masa tenang dalam sesi temu jurnalis yang berlangsung di kawasan Gubeng Surabaya, Sabtu (23/11/2024).

Sementara itu, Risma mengakui selama masa kampanye turun langsung ke masyarakat di seluruh penjuru Jawa Timur. Melalui kampanye ini, Risma tidak saja memaparkan visi dan misi, namun juga menyerap berbagai aspirasi langsung dari seluruh elemen masyarakat.

Mulai dari kalangan petani, nelayan, guru, pedagang dan elemen masyarakat lainnya tersebut. Paslon yang diusung oleh PDI Perjuangan dan Partai Hanura ini mengaku telah mendapat gambaran tentang persoalan yang dihadapi warga Jawa Timur.

Misalnya di sektor pertanian, Risma menjelaskan bahwa hampir di seluruh wilayah yang dia kunjungi, petani banyak mengeluhkan mahalnya harga pupuk dan rendahnya harga jual hasil panen. Hal ini menjadi atensi Risma.

Mantan Mensos RI tersebut juga menyoroti pentingnya pengelolaan air untuk mendukung pertanian.

Jawa Timur, menurut Risma, memiliki permasalahan serius terkait distribusi air. Di beberapa wilayah, kekeringan menjadi ancaman utama, sementara di tempat lain banjir melanda.

"Kita harus memperbaiki manajemen infrastruktur pengelolaan air. Saya rencanakan normalisasi sungai, pembangunan pintu air, dan pemanfaatan waduk agar petani tetap bisa menanam hingga tiga kali setahun," paparnya.

Tidak hanya sektor pertanian, nelayan juga menghadapi persoalan besar. Modal yang tinggi sering kali memaksa mereka berutang untuk melaut, sehingga hasil tangkapan lebih banyak digunakan untuk melunasi pinjaman.

"Ini adalah siklus yang harus kita putus. Kita akan membantu nelayan dengan program pinjaman berbunga rendah dan menciptakan sistem yang mempermudah akses pasar," imbuh Risma.

Di sisi lain, KH Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans, pasangan Risma, memanfaatkan waktu terakhir masa kampanye dengan bertemu Suku Tengger di Bromo, Sabtu.

"Saya ingin mengakhiri kampanye ini dengan bertemu masyarakat minoritas. Kalau yang lain mengumpulkan yang mayoritas, maka saya akan perhatikan yang minoritas," ujar Gus Hans

 

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved