Berita Malang Hari Ini

Jalur Wisata Gunung Kawi Kabupaten Malang Longsor, Dampaknya Dirasakan Wisatawan dan Warga Sekitar

Jalur Wisata Gunung Kawi Kabupaten Malang Longsor, Dampaknya Dirasakan Wisatawan dan Warga Sekitar

Penulis: Imam Taufiq | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM/Imam Taufiq
Jalur ke wisata menuju Gunung Kawi, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang longsor. Kendaraan dialihkan lewat Kecamatan Ngajum, Minggu (1/12/2024). 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Bukan cuma jalur ke wisata Pantai Malang Selatan yang tersendat akibat terjadi longsor di Gunung Geger, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang.

Namun bencana alam juga terjadi di jalur wisata lainnya. Salah satunya, adalah jalur ke arah wisata ritual Gunung Kawi, terganggu akibat jalan raya di Dusun Sundan, Desa Plaosan, Kecamatan Wonosari, ambles dan longsor.

Hingga Minggu (1/12/2024) siang, jalan yang longsor itu belum dilakukan antisipasi karena biayanya terlalu besar. Di samping itu, warga masih khawatir jika terjadi hujan deras lagi, seperti dua hari lalu, yakni Jumat dan Sabtu (29-30/11/2024) malam, terjadi longsor susulan.

"Longsor itu terjadi malam hari saat hujan deras, Sabtu kemarin. Asalnya, itu ambles, lama-kelamaan, akhirnya longsor meski sudah diberi penahan dari bambu di tepi jalan itu," tutur Sri Wahyuni, Kades Plaosan, Minggu (01/12/2024).

Menurutnya, bukan cuma berdampak buat warga setempat, namun longsornya jalan itu juga berdampak bagi wisatawan yang mau berkunjung ke Pesarean Eyang Jugo dan Eyang Imam Sujono, di Gunung Kawi.

Terutama, yang membawa mobil atau bus. Sebab, itu merupakan jalur bus wisata, karena jalur lainya, meski ada namun medannya cukup berat. Selain banyak tikungan tajam, juga naiknnya cukup tinggi untuk menuju ke pesarean yang berada di ketinggian 1.300 Mdpl itu.

"Ada jalur lain, memang meski tak lewat sini (Desa Slorok). Di antaranya, bus bisa lewat Desa Kebobang (Kecamatan Ngajum)," ungkapnya.

Sementara, Ichwanul Muslimin SH MSi, Plt Kepala BPDB Pemkab Malang, mengatakan, untuk saat ini, belum ada antisipasi apapun, kecuali dipasang papan pemberitahuan jika jalurnya dialihkan.

Sebab, untuk memperbaikinya itu butuh biaya yang besar karena separo jalan itu, aspalnya sudah hilang dan sebagian yang masih ada, kondisi aspalnya retak.

"Kami imbau buat bus wisatawan dan mobil penumpang yang mau berwisata ke Gunung Kawi, sebaiknya lewat Ngajum, karena tak bisa lewat Plaosan lagi," ungkapnya.

Bersamaan itu, Minggu (1/12/2024) siang, Ahmad Andik, anggota DPRD Kabupaten Malang empat periode, harus mengeluarkan uang dari saku pribadinya untuk membersihkan dahan pohon yang membentang ke tengah jalan.

Itu berada di sepanjang jalan raya Kecamatan Pakisaji atau tepatnya, di depan Pabrik Gula (PG) Kebonagung, hingga ke arah selatan.

Kepedulian mantan pengacara senior itu karena ia sudah lama mengadu ke Bina Marga dan Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional Jatim, namun tak juga ada respons.

"Daripada membawa korban dari pengendara sepeda motor, akibat tertimpa pohon roboh atau dahan yang jatuh saat musim hujan seperti ini, ya kami mending turun tangan sendiri."

"Sebab, banyak pohon yang rawan tumbang dan banyak dahan besar yang menyebrang ke jalan," ungkap Andik, anggota dewan dari Nasdem, yang naik sepeda pancal saat mengawasi petugas PMI membersihkan dahan itu.

 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved