Pilkada DKI Jakarta 2024

Sosok Pramono Anung Gubernur DKI Jakarta 2025-2030, Ayah Mas Dhito dan Punya Harta Rp 104 M

Berikut ini sosok Pramono Anung Gubernur DKI Jakarta 2025-2030 yang baru saja memenangkan Pilkada 2024. Menjabat Sekretaris Kabinet di era Jokowi.

|
Penulis: Frida Anjani | Editor: Frida Anjani
Tribunnews
Sosok Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Ayah Bupati Kediri dan Harta Kekayaannya, Mantan Seskab 

Pria yang saat ini berusia 61 tahun itu memiliki istri bernama Endang Nugrahani serta dikaruniai dua anak yang bernama Hanindhito Himawan Pramono dan Hanifa Fadhila Pramono.

Kekayaan Pramono Anung

Total kekayaan Pramono yang dilaporkan ke KPK berjumlah Rp 104.285.030.477 per 18 Maret 2024 dengan rincian sebagai berikut:

- Tanah dan bangunan: Rp 35.427.059.686.
- Alat transportasi dan mesin: Rp 1.385.000.000.
- Harta bergerak lainnya: Rp 19.135.000.000.
- Surat berharga: Rp 37.250.208.528.
- Kas dan setara kas: Rp 11.087.762.263.
- Harta lainnya: -
- Utang: - 

Dalam laporkan LHKPN, Pramono Anung mengaku memiliki aset sembilan bidang tanah dan bangunan dari hasil sendiri yang tersebar di Jakarta Selatan, Bekasi, Bogor, Sleman, Kediri, dan Buleleng dengan luas berkisar antara 201 hingga 21.400 meter persegi.

ia juga memiliki tiga unit mobil yakni Mini Cooper Sedan (2007), Mitsubishi Outlander Jeep (2013), dan Toyota Alphard (2023).

Pendidikan 

Pramono Anung mengenyam pendidikan di SD Pawyatan Daha Kediri, kemudian melanjutkan ke SMP Pawyatan Daha - Kediri (1976-1979), hingga SMA 1 Kediri (1979-1982).

Usai lulus SMA, Pramono melanjutkan ke Pendidikan Tinggi dengan menempuh S1, Teknik Pertambangan Institut Teknologi Bandung (1982-1988).

Tak sampai disitu, Pramono melanjutkan studi S2-nya dengan mengambil jurusan Magister Manajemen di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta (1990-1992).

Studinya masih berlanjut hingga S3 dengan mengambil jurusan Doktor Ilmu Komunikasi di Universitas Padjadjaran, Bandung (2010-2013).

Perjalanan Karier

Dilansir dari Kompas.com, sebelum terjun ke dunia politik, Pramono adalah pebisnis di bidang pertambangan dan migas. Ia tercatat pernah menjadi direktur di PT Tanito Harum (1988–1996) dan PT Vietmindo Energitama (1988–1996). 

Pramono juga pernah menjabat Presiden Direktur PT Yudistira Haka Perkasa (1995–1999) dan selanjutnya menjabat Presiden komisaris di PT Yudhistira Haka Perkasa (1999). 

Di sela-sela kesibukannya itu, Pramono terjun ke dunia politik dan bergabung dengan PDIP pada 1998.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved