UMK 2025 Wilayah Jatim

Wacana UMK 2025 Kota Surabaya dan Gresik Naik 8 Persen di Atas 5 Juta, Dewan Pengupahan: Cukup Ideal

Wacana UMK 2025 Kota Surabaya dan Gresik naik 8 persen semua di atas Rp 5 juta, dewan pengupahan: cukup ideal!

Canva.com/Ilustrasi
ILUSTRASI- Wacana UMK 2025 Kota Surabaya dan Gresik naik 8 persen semua di atas Rp 5 juta, dewan pengupahan: cukup ideal! 

SURYAMALANG.COM, - Wacana UMK 2025 Kota Surabaya dan Gresik naik minimal 8 persen kini tengah menjadi pertimbangan pemerintah. 

Apabila naik 8 persen, maka Upah Minimum Kota/Kabupaten (UMK) Surabaya dan Gresik tahun 2025 akan sama-sama di atas Rp 5 juta. 

Kenaikan tersebut bagi dewan pengupahan Kota Surabaya cukup ideal, namun bagi Apindo Gresik sangat tinggi hingga pihaknya tidak setuju. 

UMK Kota Surabaya

Dewan Pengupahan mengisyaratkan angka persentase kenaikan UMK Surabaya akan lebih tinggi dibandingkan persentase kenaikan UMP dari pemerintah pusat sebesar 6,5 persen.

Hal itu seperti disampaikan oleh Anggota Dewan Pengupahan Kota Surabaya M.Solikin.

"Perhitungan (Rumus) UMP berbeda dengan UMK. Pada penetapan UMK, kami juga akan memasukkan beberapa pertimbangan lain," kata Solikin dikonfirmasi di Surabaya, Minggu (8/12/2024).

Baca juga: Daftar Daerah di Jawa Timur Menaikkan UMK 2025 6,5 Persen: Kota Malang Rp 3,5 Juta, Batu Rp 3,3 Juta

Di luar kepastian kenaikan UMP, saat ini pemerintah pusat belum menurunkan rumus kenaikan UMK.

Termasuk, berbagai komponen yang nantinya jadi pertimbangan persentase kenaikan.

Sekalipun demikian, Solikin yang juga Koordinator unsur pekerja pada Dewan Pengupahan Surabaya ini tetap berharap sejumlah kebijakan ekonomi ke depan turut dimasukkan dalam pertimbangan kenaikan UMK.

Di antaranya, kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen, inflasi, hingga nilai alfa di atas 8 persen.

Dengan banyaknya indikator tersebut, unsur pekerja mengusulkan kenaikan persentase UMK di angka 8-10 persen.

Dengan kata lain, kenaikan tersebut di atas persentase kenaikan UMP.

Apabila memperhitungkan UMK Surabaya tahun 2024 yang sebesar Rp 4.725.479, maka usulan kenaikan upah oleh buruh mencapai Rp 378 ribu hingga Rp 472 ribu.

Sehingga, UMK diharapkan mencapai Rp 5.103.517 hingga Rp 5.198.026 pada 2025 mendatang. 

"Kenaikan 8-10 persen tersebut cukup ideal dengan berbagai gejolak ekonomi di tahun 2025," kata Solikin.

UMK Kota Gresik

Para buruh Gresik banjiri jalan dan halaman kantor Pemkab Gresik untuk menuntut UMK tertinggi ke Bupati, Selasa (13/11/2018).
Para buruh Gresik banjiri jalan dan halaman kantor Pemkab Gresik untuk menuntut UMK tertinggi ke Bupati, Selasa (13/11/2018). (suryamalang.com/Sugiyono)

Diketahui, Upah Minimum Kerja (UMK) Gresik tahun 2024 senilai Rp 4.642.031. Angka tersebut naik Rp 120.001 dari tahun 2023.

Tahun ini buruh menuntut kenaikan sebanyak 8 persen yakni sebesar Rp 5.013.393.

Ketua Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) Gresik, Syafi'uddin menyampaikan kenaikan UMK sebesar 8 persen dirasa wajar. Menurutnya kondisi perekonomian yang sulit.

Angka tersebut, kata Udin sapaan akrabnya, dihitung berdasarkan Kebutuhan Hidup Layak (KHL) yang semakin hari semakin naik.

Sementara gaji para buruh belum ada kenaikan signifikan.

Baca juga: Jelang Pengumuman UMK 2025, Ini Daftar 10 Kabupaten Termiskin di Jatim dengan UMK Masih Rp 2 jutaan

Belum lagi ditambah dengan banyak perusahaan di Gresik yang belum memenuhi aturan mengenai gaji para karyawannya.

"Kami menuntut kenaikan UMK 2025. Kenaikan sebesar 8-10 persen, dengan nilai Rp 320 ribu sampai Rp 450 ribu," ujar Udin, Jumat (8/11/2024).

Menurutnya pada tahun lalu cuma naik 3 persen atau 2,8 persen.

Di pemerintahan baru Presiden Prabowo Subianto ingin kesejahteraan masyarakat lebih terjamin.

Udin mengatakan, hanya sekitar 50 persen perusahaan di Gresik yang sudah mematuhi UMK yang berlaku. 

Hal ini menambah kekhawatiran bagi buruh yang bekerja di perusahaan yang belum memenuhi standar upah yang seharusnya. 

"Hanya ada 50 persen perusahaan yang menggaji karyawannya sesuai UMK di Gresik, padahal itu adalah hak pekerja dengan masa kerja 0 tahun, bukan hanya karyawan," terangnya.

Selain itu, Udin juga menyoroti terkait daya beli masyarakat yang menurun tajam. Menurutnya, pekerja dengan penghasilan UMK, tak sebanding dengan kebutuhan hidup sehari-hari. 

Apindo Gresik Menolak

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) di Gresik meminta pemerintah menerapkan UMK Gresik 2025 berdasarkan peraturan pemerintah nomor 51 tahun 2023 tentang pengupahan. 

Bukan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) Nomor 16 tahun 2024 tentang upah minimum provinsi naik 6,5 persen.

Dari data survey yang dilakukan Dewan Pengurus Kabupaten Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Gresik mengungkapkan dari 47 perusahaan yang dilakukan survey, sebanyak 70 persen mengalami penurunan pendapatan dan penurunan produksi.

Sebanyak 20 persen stagnan dan hanya 10 persen yang mengalami peningkatan pendapatan.

"Kami sampaikan inilah kondisi riil di lapangan, sehingga harus dijadikan pertimbangan terkait kenaikan UMK di Gresik," ujar Ketua DPK Apindo Gresik, Alfan Wahyudin.

Baca juga: Lebih Tinggi dari Persentase UMP, UMK Surabaya Diprediksi Naik 8 Persen Menjadi Rp 5,1 Juta

Menurutnya, pasca-pemerintah pusat mengumunkan kenaikan UMP tahun 2025 sebesar 6,5 persen, banyak pihak yang dibuat bingung dan kaget, termasuk di kalangan pengusaha Gresik.

"Apindo mendukung penuh niat pemerintah mensejahterakan karyawan, namun pemerintah perlu melihat dari sisi perusahaan belum sepenuhnya pulih dari dampak pandemi Covid-19" ungkap Alfan.

"Kondisi geo-politik internasional (peperangan di Eropa & Timur Tengah) dan juga ditambah penurunan daya beli masyarakat," sambungnya.

Melihat kondisi ini, maka demi menjaga daya beli masyarakat dan menguntungkan semua pihak, Apindo mengusulkan kenaikan UMK tidak lebih dari 3 persen di tahun 2025.

"Kami mendukung Bupati Gresik dan Gubernur Jawa Timur, untuk menerapkan PP 51 tahun 2023, tentang penetapan UMK tahun 2025," katanya.

Penerapan PP 51 tahun 2023 ini sejalan dengan program pemerintah Kabupaten Gresik dalam menurunkan angka pengangguran terbuka di Gresik dari angka 7,84% (tahun 2022) turun menjadi 6,82% (tahun 2023)

"Ini merupakan prestasi pemerintah Kabupaten Gresik, kami inginnya terus turun hingga 5%," ujar Alfan lagi.

(Reporter/Bob Koloway/Willy Abraham)

Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved