Keripik Sampah TPA Bangkalan

Keripik Sampah untuk Bahan Bakar Pengganti Batu Bara, TPST Bangkalan Sudah Kirim Puluhan Ton RDF

Pengiriman pertama sebanyak dua kali ke Indocement dengan total pengiriman 32 ton keripik sampah. Berikutnya pengiriman seberat total 32,7 ton ke SIG

Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Dyan Rekohadi
TribunMadura/Ahmad Faisol
Selain menggunakan tenaga mesin, proses pengolahan RDF atau keripik sampah di TPST Jalan Halim Perdana Kusuma, Kota Bangkalan juga memanfaatkan tenaga pekerja sebagai upaya penyerapan tenaga kerja 

SURYAMALANG.COM, BANGKALANTempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bangkalan kini menjadi produsen keripik sampah yang produktif.

Bangkalan pun kini, menjelma sebagai salah satu kabupaten pengirim Refuse Derived Fuel (RDF) atau kripik sampah untuk menjadi pengganti kebutuhan bahan bakar fosil konvensional, yakni batu bara.

Jika pada pertengahan November 2021 tampilan wajah Kota Bangkalan pada  seolah ‘dikepung’ sampah karena penutupan satu-satunya TPA Desa Buluh, Kecamatan Socah oleh warga pada Februari 2020, kini kondisi berubah.

Dari Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) di Jalan Halim Perdana Kusuma yang diresmikan Pj Bupati Bangkalan, Arief M Edie pada 24 September 2024 lalu, kripik-kripik sampah diproduksi mencapai 3 ton hingga 3,5 ton per hari.

TPST di tengah Kota Bangkalan didukung sekitar 40 pekerja berseragam lengkap, mulai dari sepatu, sarung tangan, hingga helm safety.

Sementara mesin-mesin yang tersedia untuk proses RDF meliputi mesin pemilah sampah organik dan non-organik, mesin pencacah, mesin pengering, mesin pemisah material mengandung logam besi, mesin pelletizer, hingga mesin pengemasan.

“Kami sudah sudah mulai beroperasi sejak 24 September 2024, sudah melakukan pengiriman sebanyak 4 kali. Pengiriman pertama sebanyak dua kali ke Indocement dengan total pengiriman 32 ton keripik sampah. Pengiriman pertama 15 ton dan pengiriman kedua sejumlah 17 ton,” ungkap Direktur TPST Bangkalan, Agus Eka Leandy, Jumat (20/12/2024).

Untuk diketahui, RDF adalah sumber energy terbarukan hasil pengolahan sampah menjadi bahan bakar pengganti fosil konvensional seperti batu bara.

Proses pengolahan RDF dilakukan dengan cara mencacah dan mengeringkan, hingga memiliki ketebalan 2 Cm hingga 10 Cm dan kadar airnya di bawah 25 persen.

“Nah berikutnya ini ada dua kali pengiriman seberat total 32,7 ton ke SIG Semen Gresik yang ada di Tuban untuk bahan bakar pengolahan semen. Pengiriman pertama tanggal 15 Desember seberat 17,7 ton, pengiriman kedua pada 26 Desember seberat 15 ton,” pungkasnya. (edo/ahmad faisol)

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved