Warga Kota Malang yang Tinggal di Pinggir Sungai Perlu Mendapatkan Pelatihan Mitigasi Soal Banjir

Warga Kota Malang yang Tinggal di Pinggir Sungai Perlu Mendapatkan Pelatihan Mitigasi Soal Banjir.

Penulis: Benni Indo | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM/Benni Indo
M Adam di depan rumahnya yang berdekatan dengan Sungai Amprong, Kota Malang. Jembatan yang berada di dekat rumahnya sempat tenggelam ketika banjir terjadi pada 24 Desember 2024. 

Menurutnya, sangat penting jika warga yang berpotensi terkenda dampak bencana banjir mendapatkan edukasi mengenai mitigasi bencana.

Senada dengan Adam, ia mengaku tidak pernah mendapatkan kesempatan pelatihan mitigasi bencana banjir.

"Menurut saya itu penting dan warga harus mendapatkannya," terang Diana.

Sunaryo, Ketua RW 3, Kelurahan Madyopuro juga mengaku tidak pernah mendapatkan edukasi atau pelatihan mitigasi bencana banjir.

Sunaryo yang lahir dan tumbuh besar di Madyopuro itu berharap ada pelatihan mitigasi bencana untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran akan waspada bencana.

"Saya belum pernah mendapatkan pelatihan sama sekali, tapi kalau ada itu bagus," katanya.

Banjir telah menjadi ancama tersendiri ketika hujan deras turun. Warga selalu was-was saat mengetahui volume air sungai meninggi, sedangkan banyak warga tinggal di bibir sungai.

"Banjir kemarin itu sampai setinggi dua meter dari jembatan. Jadi masuk ke rumah-rumah," katanya.

Ada 21 rumah yang dilaporkan terendam di RW 3. Rumah warga yang terendam itu telah dibersihkan oleh masayarakat. Para korban juga telah menerima bantuan bahan pokok.

"Kalau bantuan bahan pokok aman, sampai berlebihan jadinya. Tapi semoga ada pelatihan itu," harapnya.

Di tempat terpisah yang berada di Lesanpuro Gang 12, pagar jembatan jebol dihantam air banjir yang membawa material. Petugas masih berupaya memperbaiki kondisi jembatan yang rusak.

Tidak jauh dari jembatan tersebut, banjir merendam lebih dari 100 rumah di Perumahan Prima Ragil Permai 7 sebelumnya.

Banjir itu merupakan yang terburuk dari beberapa kejadian sebelumnya. Bahkan ada rumah yang terendam hingga 1,5 meter.

Aditya Ramadhan, warga Perumahan Prima Ragil ingin mendapatkan pelatihan mitigasi bencana. Menurutnya, bencana banjir yang terjadi belakangan ini cukup meresahkan. Dari tahun ke tahun, kondisinya semakin parah.

"Dulu tidak sampai rusak jembatannya, sekarang kan rusak. Ya jadi khawatir saja sebagai warga yang tinggal tidak jauh dari sungai," ungkapnya.

Sumber: Surya Malang
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved