Menkomdigi Ajak UMKM Kampung Wisata Keramik Dinoyo Kota Malang Naik Kelas Lewat Digitalisasi

"Tapi sekarang, dapat omset Rp 5 juta per bulan itu sudah luar biasa," ungkapnya.

Menurunnya permintaan pasar menjadi salah satu faktor, sentra kerajinan keramik di Dinoyo ini tidak seramai dulu.

Belum lagi dengan perkembangan teknologi yang berkembang pesat, itu membuat pengrajin harus berputar otak dalam memasarkan produknya.

Mau tidak mau, mereka harus mengikuti perkembangan zaman.

"Ya kalau saya memang masih pakai cara lama."

"Yaitu bergantung pada pesanan dan menunggu orang datang."

"Tapi kadang anak-anak karang taruna di sini juga membantu memasarkan lewat online," ujarnya.

Kehadiran Menkomdigi ke Kampung Wisata Keramik Dinoyo ini juga ingin melihat para UMKM di sana.

Menkomdigi pun mendorong UMKM agar melek digitalisasi.

Menurut Meutya Viada Hafid, para UMKM di Kampung Wisata Keramik Dinoyo Kampung Wisata Keramik Dinoyo memiliki potensi menuju digitalisasi.

"Karena Kota Malang sebagai salah satu yang tercepat digitalisasinya dibandingkan Kota lain di Indonesia."

"Saya yakin, Malang akan jadi cikal bakal perkembangan digital di Jatim dan Indonesia," ucapnya.

Selain itu dia juga turut mendorong penggunaan kecerdasan artificial bagi para UMKM Keramik.

Kecerdasan Artificial disebutnya sebagai teknologi yang akan merevolusioner banyak hal termasuk UMKM.

Dengan begitu, dia optimis akan berdampak kepada laju pertumbuhan ekonomi di setiap daerah.

"Daerah-daerah ini diperkirakan masih bisa didorong pertumbuhan ekonominya untuk lebih cepat yang salah satunya melalui Digitalisasi."

"Oleh sebab itu, para Pelaku UMKM harus bisa mengakses Kecerdasan Artificial untuk mengetahui bagaimana cara membuat serta update terbaru tentang model model keramik yang sedang tren tidak hanya di Indonesia namun juga di dunia secara digital," tandasnya.