'KAMI BUKAN BABU KELUARGA' Protes ASN Kemendikti Saintek Imbas Arogansi Menteri Prof Satryo

'KAMI BUKAN BABU KELUARGA' Protes ASN Kemendikti Saintek imbas arogansi menteri Prof Satryo, pecat Nina Herlina apa yang terjadi sebenarnya?

|
KOMPAS.com/SANIAMASHABI/FREDERIKUS TUTO KE SOROMAKING
Protes ASN Kemendikti Saintek (kanan) imbas arogansi menteri Prof Satryo (kiri), pecat Nina Herlina 'KAMI BUKAN BABU KELUARGA'. 

SURYAMALANG.COM, - 'KAMI BUKAN BABU KELUARGA' bunyi spanduk yang tertulis dalam aksi demo yang dilakukan pegawai Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendikti Saintek). 

Para pegawai melakukan aksi protes dengan berkumpul di depan kantornya, Kemendiktisaintek Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Senin (20/1).

Demo tersebut digelar imbas arogansi Prof Satryo Soemantri Brodjonegoro selaku Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek). 

Satryo Soemantri baru saja dilantik pada (21/10/2024) lalu sebagai Mendiktisaintek di era pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Baca juga: Jelang Peresmian Stadion Kanjuruhan Oleh Presiden Prabowo Subianto, Keberadaan PKL Akan Ditertibkan

Namun baru saja mengemban jabatan, kegaduhan di internal Kemendikti Saintek sudah terjadi.

Mengenakan pakaian berwarna hitam, para pegawai Kemendikti Saintek membentangkan spanduk protes kepada Prof Satryo yang dianggap sudah semena-mena. 

Para pegawai merasa diperlakukan tidak adil apalagi setelah Prof Satryo memecat salah satu pegawai melalui proses yang diduga tidak sesuai prosedur. 

Nama istri Prof Satryo tercatut dalam demo ini sebab diduga sebagai pemicu pemecatan pegawai tersebut. 

Dalam aksinya, para pegawai membentangkan spanduk protes dengan tulisan "Institusi Negara Bukan Perusahaan Pribadi Satryo dan Istri".

Selain itu ada juga spanduk yang berbunyi "Kami ASN, Dibayar oleh negara, bukan babu keluarga".

Kalimat sarkas tersebut menunjukkan betapa geramnya para pegawai atas perlakuan menteri yang baru.

Tanggapan Ketua Paguyuban

Ketua Paguyuban Pegawai Kemendikti Saintek, Suwitno mengatakan, masalah yang ada di Kemendikti Saintek tidak baru-baru ini saja terjadi. 

Suwitno menyebut masalah sudah dimulai sejak adanya pergantian pejabat baru setelah Prof. Satryo diangkat sebagai Mendikti Saintek oleh Presiden Prabowo Subianto.

Pergantian jabatan itu, kata Suwitno, dilakukan dengan cara yang tidak elegan ataupun adil.

Halaman
1234
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved