Ekspor Briket Lumajang

Kisah Nur Hasan Rutin Ekspor18 Ton Briket dari Olahan Limbah Kelapa di Lumajang, Pasok Pasar Eropa

A wal mula produk briketnya bisa menembus pasar mancanegara bermula ketika dirinya memasarkan produk kerajinannya di media sosial Facebook tahun 2023

Penulis: Mohammad Erwin | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/Erwin Wicaksono
Potret proses pembuatan briket milik Nur Hasan warga Lumajang Jawa Timur.. Briket buatan Hasan terbuat dari limbah kelapa dan berhasil menembus pasar mancanegara. 

Setiap 6 bulan, Hasan mengirim sebanyak 18 ton kepada pemesannya yang berasal dari Turki.

"Orang Turkinya sudah ke tempat saya dan melihat langsung briket ini. Per 1 kilogram briket produksi saya ini harganya Rp 15 ribu. Di Turki sana briket saya buat alatnya Shisha (rokok ala Arab)," katanya.

Setiap kali produksi untuk pengiriman ke Turki, Hasan mengaku bisa meraup keuntungan bersih hingga Rp 50 juta.

"Modalnya Rp 30 jutaan untuk tiap kali produksi briket ini untuk besaran produksi 18 ton," katanya.

Hasan memperkerjakan 13 orang pegawai yang merupaka warga sekitar untuk menunjang produksi briket miliknya.

 Ia juga dibantu oleh sang istri Dayang Andriana dalam mengelola bisnis produksi briket tersebut.

"Keunggulannya briket ini gak ada asap. Panas lebih stabil daripada arang biasa," ungkapnya.

Kendati diminati pasar luar negeri, Hasan mengaku produk miliknya justru tak terlalu diminati pasar lokal.

"Kalau lokalan saja pesan itu hanya kiloan gak sampai ber ton-ton kayak di Turki," papar pria asal Gucialit tersebut.

Selama membangun usaha, Hasan mengingat dirinya bersama sang istri bahu-membahu merintis usaha briket.

Ia merasakan bantuan atau dukungan dari pemerintah dalam mendukung usahanya sangat jarang. 

"Ya dilakukan sendiri, kalau dari pemerintah ngajuin umkm susah," keluhnya. 

 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved