Mutilasi Jasad Dalam Koper Ngawi

KEMESRAAN Antok dan Uswatun Khasanah di Resto Sebelum Mutilasi, Sembunyikan Potongan Tubuh di Rumah

Sebelum tragedi mutilasi Uswatun Khasanah, tampak Rohmad Tri Hartanto alias Antok dan korban terlihat mesra saat dinner di restoran di Semampir Kediri

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: iksan fauzi
SURYAMALANG.COM/LUHUR PAMBUDI
TEREKAM CCTV: Tangkapan layar dari rekaman CCTV memperlihatkan kemesraan pasangan haram Antok dan Uswatun Khasanah beranjak dari meja area makan berbentuk pendopo lesehan di restoran Kediri, Minggu (19/1/2025). Kemesraan Antok dan Uswatun Khasanah di resto terlihat sebelum mutilasi terjadi. Setelah mutilasi tubuh Uswatun Khasanah, Antok smepat menyembunyikan potongan tubuh korban di rumah neneknya di Tulungagung. 

Dari Tulungagung, sebut Farman, Antok mengajak keponakannya berinisial MAM untuk mempersiapkan koper merah, tali pramuka, kantong kresek hitam dan putih 10 buah untuk dibawa kembali di hotel. 

Setibanya di hotel, sekitar pukul 01.30 WIB, tersangka meminta saksi MAM kembali pulang dan bersiap kembali lagi menjemputnya pukul 05.00 WIB. 

Berdasarkan analisis penyidik, Farman menyebutkan, durasi waktu sekitar 5 jam dari waktu kejadian tersebut, merupakan waktu yang dipakai terdapat memutilasi korban. 

"Kalau lihat tempus kejadian, jam 00.30 WIB. Kemudian keluar dari hotel bawa koper merah jam 05.30. Ya sekitar 5 jam," katanya. 

Nah, sebelum kembali ke hotel, kata Farman, Antok membeli berbagai macam perlengkapan alat untuk membunuh dan mengemas jasad korban. 

Perlengkapan itu, dibeli tersangka di sebuah minimarket kawasan Kota Kediri.

Di antaranya pisau dan kemasan plastik. 

Menurut Farman, Antok kebingungan menghilangkan jasad Uswatun Khasanah.

Dia berpikiran mustahil membawa jasad korban dengan cara diangkat begitu saja melintasi lorong hotel menuju ke mobil. 

Antok pun berinisiatif memasukkan jasad korban ke dalam koper merah agar memudahkan dibawa dan membuangnya di suatu tempat tersembunyi. 

Namun, upaya tersangka menghilangkan barang bukti terkendala karena tubuh korban tidak muat dimasukkan ke dalam koper tersebut. 

Tak pelak, tersangka berinisiatif memotong beberapa bagian tubuh agar dapat muat masuk ke dalam koper. 

Semula, lanjut Farman, tersangka memotong kepala korban. 

Namun, tubuh korban tetap tak muat dimasukkan koper. 

Lalu, tersangka kembali memotong pangkal paha korban kaki kiri. 

Halaman
1234
Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved