SOSOK GURU Viral di Lamongan Gebrak Meja Dicopot Jabatan, SNBP Siswa Tak Terdaftar Mendikti Evaluasi

Sosok guru viral di Lamongan gebrak meja dan bentak siswa dicopot jabatannya buntut SNBP, Mendikti akan evaluasi SNPMB 2025.

|
Tangkap layar kiriman reporter Hanif Manshuri
POLEMIK SNBP - Oknum guru MAN 1 Lamongan saat memberi jawaban pada puluhan siswa eligible yang tidak dapat terinput dalam sistem pendaftaran Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP). Guru itu sampai harus menggebrak meja dan menjawab dengan nada tinggi video-nya viral kini dicopot dari jabatan. 

SURYAMALANG.COM, - Sosok guru viral di Lamongan gebrak meja dan bentak siswa dicopot dari jabatannya oleh Kementerian Agama (Kemenag).

Kemenag bertindak sebab masalah yang terjadi menimpa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Lamongan yang berada di bawah naungan Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Ditjen Pendis).

Polemik bukan sebatas guru mengamuk, namun puluhan siswa MAN 1 Lamongan terancam gagal ikut Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).

Hal itu terjadi karena data eligible 22 siswa tidak bisa masuk dalam sistem Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) sebagai syarat pendaftaran jalur SNBP.

Baca juga: Lagi-Lagi Siswa Gagal Ikut SNBP, Puluhan Siswa SMKN 3 Kota Blitar Terancam Faktor Lalai PDSS

Kepala Kemenag Lamongan, Muhlisin Mufa mengaku mengambil langkah tegas menjatuhkan sanksi menonaktifkan oknum guru tersebut. 

"Oknum guru itu akhirnya resmi di non-aktifkan dari jabatanya sebagai waka kurikulum di MAN 1 Lamongan" kata Muhlisin, Jumat (7/2/2025).

Lalu kata Muhlisin, pengganti oknum guru tersebut sudah ada. 

"Sementara ini penggantinya dipegang oleh Ibu Robiul Muhaimin S.Ag," kata Muhlisin.

Lantas siapa sosok guru viral itu?

Viralnya oknum guru itu berawal dari polemik sejumlah siswa yang mempertanyakan data eligible mereka tidak dapat terinput dalam SNBP 2025.

Dalam video viral yang beredar, tampak oknum guru tersebut menggebrak meja dan berbicara dengan nada tinggi.

Terdengar pula suara tangisan siswa dalam video tersebut.

Menurut informasi, video itu terjadi pada Jumat (31/1/2025) lalu.

Lantas pada Senin (3/3/2025), wali murid menggeruduk sekolah untuk menanyakan nasib anak-anak mereka.

Ada 22 siswa di sekolah tersebut yang tidak masuk dalam daftar eligible untuk SNBP

Halaman
1234
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved