Tangis Ayah Sahril Helmi, Jurnalis Metro TV Meninggal Korban Ledakan Kapal, Tulang Punggung Keluarga

Tangis ayah Sahril Helmi, jurnalis Metro TV meninggal korban ledakan kapal, tulang punggung keluarga, cita-cita sejak kecil berpulang saat tugas.

|
Instagram @sahrilhelmi/Tangkapan layar Metro TV
LEDAKAN KAPAL BASARNAS - Helmi (KANAN) ayah Sahril Helmi dalam wawancara dengan Metro TV setelah jasad anaknya ditemukan pada Sabtu (8/2/2025) di pesisir Desa Sabatang, Kecamatan Bacan Timur, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara. Sahril Helmi (KIRI) jurnalis Metro TV semasa hidup saat meliput bencana banjir di Halmahera Tengah, Maluku diunggah pada (25/7/24) melalui akun Instagram @sahrilhelmi. 

SURYAMALANG.COM, - Tangis Helmi, ayah Sahril Helmi, jurnalis Metro TV meninggal korban ledakan kapal tidak terbendung setelah jasad putranya ditemukan. 

Sahril Helmi sempat dinyatakan hilang dan dilakukan pencarian selama 6 hari pasca-kapal speedboat milik Basarnas Ternate meledak tiba-tiba. 

Speedboat jenis Rigid Inflatable Boat (RIB) yang membawa 11 awak kapal meledak di Perairan Oba, Maluku Utara pada Minggu (2/2/2025).

Lalu pada Sabtu (8/2/2025), Sahril Helmi berhasil ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di pesisir Desa Sabatang, Kecamatan Bacan Timur, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara. 

Baca juga: Awal Tragedi Jurnalis Metro TV Meninggal saat Bertugas, Kapal Tiba-tiba Meledak Sempat Hilang 6 Hari

Sahril Helmi ditemukan menggunakan kaus bertulis Wapena (Wartawan Peduli Bencana).

Tak kuasa menahan tangisnya, Helmi yang berduka mengenang cita-cita sang anak sejak kecil yang ingin menjadi jurnalis. 

Namun siapa sangka, putranya itu kini tewas hanyut saat bekerja.

Helmi juga menyebut anaknya adalah tulang punggung keluarga. 

"Syahril itu dari kecil sewaktu SD, dia bercita-cita menjadi penulis dan Syahril itu dia tulang punggung keluarga kami" kata Helmi lewat Youtube Metro TV, Sabtu (8/2/2024).

"Namun takdir Allah seperti itu," tutur Helmi sambil menangis mengutip TribunSumsel.

Tidak lupa, Helmi menyampaikan terima kasih kepada Metro TV, TNI AL dan pihak terkait yang turut terlibat dalam penceraian Sahril.

Hermi pun meminta maaf jika anak sulungnya mempunyai salah.

"Kami berterima kasih kepada Metro TV yang mendampingi kami untuk mencari anak kami, mohon maaf sebesarnya jika anak kami ada salah" kata Helmi. 

"Kami atas nama keluarga Helmi dan keluarga Abdurahman berterima kasih kepada jurnalis seluruh Indonesia" lanjutnya.

"Terutama keluarga besar Metro TV dan TNI AL yang mendampingi kami sampai saat ini" ungkap Helmi.

Halaman
1234
Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved