Derita Arema FC Berlanjut : Terbuang ke Blitar, Gagal Pulang ke Kanjuruhan Hingga Efisiensi Anggaran

Derita Arema FC Belum Selesai : Terbuang ke Blitar Lagi, Gagal Pulang ke Kanjuruhan Hingga Efisiensi Anggaran

SURYAMALANG.COM/Habibur Rohman
STARTING ELEVEN - Arema FC saat dijamu Persebaya Surabaya di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Sabtu (7/12/2024). 

Derita Arema FC Berlanjut : Terbuang ke Blitar, Gagal Pulang ke Kanjuruhan Hingga Efisiensi Anggaran

SURYAMALANG.COM, MALANG - Nasib Arema FC kian terkatung-katung di tengah kompetisi Liga 1 2024 yang masih bergulir.

Klub kebanggaan Aremania ini masih harus terusir dari homebase-nya, Stadion Kanjuruhan di Kabupaten Malang.

Perihal masa Arema FC kembali pulang ke Stadion Kanjuruhan, masih belum jelas.

Sebelumnya, manajemen Arema FC sempat memperpanjang masa penyewaan Stadion Soepriadi, Kota Blitar, hingga sampai menghadapi PSM Makassar.

Namun, masa penyewaan tersebut kembali diperpanjang seiring belum jelasnya Arema FC kembali bermain di Stadion Kanjuruhan.

Kabar terbaru, Singo Edan kembali menambah penyewaan Stadion Soepriadi untuk dua laga kandang sisa pada Februari 2025 ini.

Yakni menghadapi PSS Sleman pada 17 Februari 2025 dan PSIS Semarang pada 24 Februari 2025.

Baca juga: Arema FC Merana : Dilupakan Aremania, Efisiensi Anggaran, Dua Laga Home Digelar Tanpa Penonton

"Laga home tersisa di bulan Februari, Arema tetap menggunakan Stadion Soepriadi, Blitar sebagai homebase," kata General Manager Arema FC, Yusrinal Fitriandi pada Kamis (13/2/2025).

Keinginan Arema FC untuk kembali pulang tampaknya tidak semulus dari apa yang diharapkan.

Sebelumnya, manajemen Arema FC menargetkan pada akhir Februari 2025 ini Singo Edan dapat kembali bermain di Stadion Kanjuruhan.

Namun kenyataannya, belum ada tanda-tanda Arema FC kembali ke stadion milik Pemerintah Kabupaten Malang itu.

Meski proses pembangunannya telah rampung pada akhir Desember 2024 kemarin, hingga kini Stadion Kanjuruhan masih belum diresmikan.

Pra asesmen pun juga telah dilakukan oleh Polres Malang dan Polda Jatim terkait simulasi keamanan.

Akan tetapi, dari serangkaian kegiatan tersebut hingga kini belum mengarah kepada kembali Arema FC berlaga ke Stadion Kanjuruhan.

Baca juga: NASIB Arema FC Main di Stadion Kanjuruhan Tak Jelas, Manajemen Kembali Sewa Stadion Soepriadi Blitar

Manajemen Arema FC pun berpendapat, bahwa sampai saat ini belum ada kepastian dari Pemkab Malang terkait kapan Arema bisa menggunakan stadion tersebut.

Mengingat sampai saat ini, Stadion Kanjuruhan juga belum diresmikan setelah direnovasi.

"Sampai saat ini kami belum ada jawaban pasti dari pemerintah Kabupaten Malang terkait pemakaian atau sewa Stadion Kanjuruhan,” ungkapnya.

Di sisi lain, dua laga kandang yang akan dilakoni Arema FC di Stadion Soepriadi Blitar juga akan digelar tanpa penonton.

Hal ini akibat dari efisiensi anggaran ini yang dilakukan oleh manajemen Arema FC untuk meminimalisir anggaran penyelenggaraan laga kandang.

Karena jika tetap menggelar laga dengan penonton, ada dana tambahan hampir 100 juta rupiah yang harus dikeluarkan.

Seperti untuk pengamanan, ground handling, dan tambahan personil ke-panpelan.

“Jujur ini keputusan yang terasa sangat berat, namun, kami harus realistis."

"Karena ada skala prioritas yang kami gunakan terkait finansial klub," ujarnya.

Baca juga: Tertunda Misi Arema FC Huni Stadion Kanjuruhan Belum Penuhi Syarat, 2 Laga Kandang Tetap di Blitar

Sebenarnya, tiket pertandingan menjadi salah satu sumber pemasukan bagi manajemen Arema.

Namun, untuk saat ini jumlah pemasukan laga home dari tiket sangat kecil. Tidak cukup menutup biaya penyelenggaraan laga kandang.

Padahal, upaya memindah homebase agar lebih dekat dengan Malang sudah dilakukan.

Karena musim lalu, Arema bermarkas di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali.

Harapannya, saat berpindah ke Stadion Soepriadi, Kota Blitar, animo Aremania jauh lebih tinggi. Tapi hal itu hanya terjadi ketika laga big match.

Diharapkan, setelah bermain di Stadion Kanjuruhan nanti, Aremania bisa memberikan dukungan penuh.

Karena itu jadi kontribusi nyata untuk menjaga eksistensi klub.

"Yang jelas harus ada objek dalam operasional yang diefisiensikan."

"Tujuannya agar manajemen tetap bisa memenuhi kewajiban gaji dan bonus untuk tim,” tandasnya.

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved