LIPSUS Semarak Ramadan 2025 di Malang

Dinas Perhubungan Kota Malang Antisipasi Kemacetan Dampak Pasar Takjil saat Ramadan 2025

Dinas Perhubungan Kota Malang mengantisipasi kemacetan yang kemungkinan besar akan terjadi di titik-titik berkumpulnya orang saat ngabuburit di Pasar

Penulis: Benni Indo | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM/Benni Indo
PASAR TAKJIL - Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang, Widjaja Saleh Putra. Dinas Perhubungan mengantisipasi kemacetan di Pasar Takjil saat Ramadan 2025. 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Dinas Perhubungan Kota Malang mengantisipasi kemacetan yang kemungkinan besar akan terjadi di titik-titik berkumpulnya orang saat ngabuburit di Pasar Takjil.

Dua titik yang menjadi perhatian serius yakni di kawasan Jalan Soekarno Hatta dan Jalan Sulfat.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang, Widjaja Saleh Putra dalam wawancara bersama SURYAMALANG.COM menerangkan, antisipasi tersebut telah dibahas bersama Wakil Wali Kota Malang, Ali Muthohirin.

Dalam rapat yang berlangsung di Balai Kota Malang, pemerintah juga memperhatikan dampak ekonomi yang timbul akibat adanya pasar takjil.

"Dalam rangka menyambut Ramadan, keberadaan pasar takjil tidak bisa dihindari."

"Nah ini juga menjadi kesempatan untuk pengendalian inflasi."

"Yang perlu diperhatikan adalah dalam berdagang nanti akan menggunakan menggunakan badan jalan," ujar Widjaja Saleh Putra, Selasa (25/2/2025).

Widjaja menjelaskan, sesuai peraturan yang berlaku, penggunaan badan jalan untuk aktivitas selain berkendara dilarang.

Namun, ketika masuk Ramadan dan muncul pasar takjil, Dishub Kota Malang memberikan toleransi kepada para pedagang. Mereka bisa berjualan dengan ketentuan-kententuan yang berlaku.

"Yang dipermasalahkan adalah menggunakna badan jalan, secara ketentuan tidak diperbolehkan namun karena ini momen setahun sekali, maka ada toleransi."

"Kami mengimbau dengan sangat agar kalau parkir di tempat yang telah ditentukan."

"Kedua tidak melakukan transaksi di kendaraan. Lalu pedagang tidak boleh melampaui batas yang telah ditentukan."

"Ini paling penting karena tanpa ada batasan tersebut akan mengganggu lalu lintas," kata Widjaja.

Di Jalan Suhat, kemungkinan tidak terjadi lagi pasar takjil yang akan memakan badan jalan.

Pasalnya, Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah merelokasi pedagang yang biasa berjualan di pinggir jalan masuk ke halaman dalam. Dengan adanya fasilitas tersebut, dimungkinkan tidak terjadi kepadatan arus lalu lintas di sana.

"Maka dengan disediakannya fasilitas tersebut, tidak diperbolehkan lagi berdagang di luar."

"Silahkan pengunjung mamanfaatkan kondisi ini. Suhat ini kan setiap tahun selalu ada pasar takjil, dengan adanya perubahan ini, semoga tidak ada kemacetan di sana," harap Widjaja.

Berbeda dengan yang di Jalan Sulfat. Nampaknya kepadatan lalu lintas akan terjadi. Pedagang akan memadati pinggiran jalan sejak sore hari. Dinas Perhubungan akan memasang pembatas jika kondisi tidak terkendali yang mengakibatkan kemacetan.

"Kalau yang di Jalan Sulfat, agar memperhatikan ketentuan-ketentuan. Kami nanti akan sangat mungkin memasang pembatas kalau tidak dapat ditertibkan. Kami kerjasama dengan Satpol PP untuk melakukan pemantauan dan pengawasan secara periodik. Kami kerjasama dengan aparat jajaran samping juga," terangnya.

Dishub Kota Malang kemungkinan besar tidak akan melakukan rekayasa lalu lintas. Kecuali jika terjadi hal-hal yang mendesak, seperti kepadataan volume lalu lintas yang tak terkendali. Dishub Kota Malang akan menyiagakan 12 personil yang bergtugas setiap hari sepanjang Ramadan.

"Kami tetapkan personil secara bergantian minimal 12 orang. Kami juga melakukan pemantauan dan kerjasama dengan jajaran Polresta Malang Kota untuk antiasipasi hal lain sepanjang Ramadan," tegas Widjaja.

Wakil Wali Kota Malang, Ali Muthohirin mengatakan, Pemkot Malang telah mempersiapkan diri menghadapi Ramadan. Hal-hal yang diantisipasi adalah inflasi. Keberadaan pasar takjil dinilai bisa memberikan dampak positif terhadap inflasi di Kota Malang.

"Kami antisipasi Ramadan itu, sudah kami bicarakan di balai kota," kata Ali.

Pemkot Malang juga memastikan bahwa pasokan bahan pokok tersedia sepanjang Ramadan.

Sejauh ini, belum ada kekhawatiran akan kekurangan bahan pokok. Menurut Ali, ketersediaan bahan pokok sepanjang Ramadan sangat penting agar masyarakat bisa memenuhi kebutuhannya. 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved